Pertumbuhan Ekonomi Negara Maju dan Pembangunan Ekonomi Negara Berkembang
Ketenagakerjaan
21
Berpijak dari permasalahan di atas, maka pemerintah dengan strategi yang dituangkan dalam Program Pembangunan nasional
Propenas menyusun rencana pembangunan nasional berupa program-program pembangunan yang pokok, penting,
mendasar, dan mendesak untuk segera dilaksanakan. Namun, pelaksanaan yang dijalankan sebagaimana diamanatkan dalam
TAP MPR Nomor IVMPR1999 tentang GBHN dan Propenas ternyata belum berhasil mengatasi krisis ekonomi. Oleh karena
itu, pemerintah memandang perlu adanya kebijakan dasar pemulihan ekonomi nasional seperti yang tercantum dalam TAP
MPR RI Nomor IIMPR2002, tentang Rekomendasi Kebijakan untuk Mempercepat Pemulihan Ekonomi Nasional, yang dapat
diuraikan sebagai berikut. 1. Mempercepat pemulihan ekonomi nasional untuk
mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkesi- nambungan yang diikuti oleh stabilitas harga dan nilai tukar
rupiah, penyelesaian utang negara, penumbuhan kredibilitas dan kepercayaan, penciptaan lapangan kerja,
penanggulangan pengangguran, dan pengurangan kemiskinan.
2. Memperjelas koordinasi, wewenang, dan tanggung jawab lembaga-lembaga negara terkait dalam rangka mempercepat
pemulihan ekonomi. 3. Menghindari ekonomi biaya tinggi melalui penataan
kelembagaan negara, reformasi birokrasi, pemberantasan segala bentuk pungutan liar dan KKN.
4. Memperbaiki peran negara sebagai regulator dan fasilitator dalam kegiatan ekonomi kecuali cabang-cabang produksi
yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak.
5. Memperbaiki struktur perekonomian nasional dengan memperluas partisipasi dan emansipasi masyarakat
termasuk kesetaraan gender dalam rangka mendorong dan meningkatkan perekonomian rakyat serta menata kembali
sistem distribusi kebutuhan masyarakat sebagai produsen dan konsumen untuk mendorong peningkatan
produktivitas.
6. Pengelolaan ekonomi diprioritaskan kepada pemerataan akses terhadap sumber daya ekonomi nasional dengan
mengutamakan penyediaan infrastruktur ekonomi yang terintegrasi, penciptaan lapangan kerja untuk mendorong
pertumbuhan ekonomi, perbaikan distribusi pendapatan dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Rekomendasi kebijakan untuk mempercepat pemulihan
ekonomi nasional ini harus menjadi pedoman bagi seluruh penyelenggara negara dan seluruh masyarakat. Sebagai tindak
lanjutnya, maka rekomendasi kebijakan tersebut harus dilakukan dengan dasar berikut ini.
1. Diperlukan kemauan politik riil seluruh penyelenggara
negara, elit politik dan seluruh masyarakat untuk memberikan prioritas utama terhadap upaya mempercepat
pemulihan ekonomi nasional.
Wawasan Ekonomi
Indonesia pernah mengalami beberapa kali krisis ekonomi,
yakni krisis ekonomi karena tingkat inflasi mencapai 500
dan langkanya kebutuhan pokok pada tahun 1965; krisis ekonomi
karena dampak “ledakan minyak” yang mengakibatkan laju inflasi
41 pada tahun 1974; krisis ekonomi karena jatuhnya harga
minyak mentah di pasar dunia dan apresiasi Yen Jepang
terhadap Dolar AS Krisis Yendakapada tahun 1980;
krisis ekonomi karena permin- taan minyak dan harga barang
nonmigas menurun yang mengakibatkan defisit perda-
gangan mencapai US2,8 miliar pada tahun 1981–1982; krisis
ekonomi yang berawal dari kebijakan deregulasi perbankan
pada tahun 1984; dan krisis ekonomi yang berawal dari krisis
moneter yang terjadi di sejumlah negara di Asia dan merembet di
Indonesia pada tahun 1997.
22
Ekonomi SMA dan MA Kelas XI
Tugas Mandiri
1. Apa alasan pemerintah merasa perlu adanya kebijakan dasar pemulihan ekonomi nasional?
2. Identifikasikan tujuan Propenas 2. Diperlukan langkah-langkah politik dan hukum yang lebih
nyata untuk terciptanya stabilitas politik dan keamanan serta kepastian hukum sehingga tercipta iklim yang kondusif
untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional
3. Diperlukan peningkatan koordinasi antara pemerintah dengan bank sentral dalam rangka kebijakan percepatan
pemulihan ekonomi nasional. 4. Mengingat semakin mendesaknya upaya percepatan
pemulihan ekonomi, MPR RI merekomendasikan kepada presiden dan lembaga tinggi negara lainnya untuk segera
mengambil kebijakan dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi nasional.
Rangkuman
• Kesempatan kerja dalam arti luas adalah banyak sedikitnya faktor produksi yang mungkin dapat ikut dalam proses produksi, edangkan dalam arti sempit adalah banyak
sedikitnya tenaga kerja yang mempunyai kesempatan untuk bekerja. • Angkatan kerja adalah semua penduduk yang berumur 15 tahun sampai dengan 64
tahun yang telah mempunyai pekerjaan dan yang belum bekerja, namun siap untuk bekerja.
• Penduduk yang menganggur adalah mereka yang termasuk angkatan kerja tetapi tidak bekerja dan sedang mencari pekerjaan pada waktu tertentu.
• Dampak pengangguran terhadap kegiatan ekonomi adalah dapat menurunkan pendapatan nasional dan pendapatan per kapita, pertumbuhan ekonomi menjadi
rendah, bahaya kelaparan, peningkatan kualitas produksi terhambat, dan sebagainya. • Cara-cara untuk mengatasi pengangguran di antaranya memperluas kesempatan kerja,
meningkatkan kualitas pendidikan, meningkatkan kualitas tenaga kerja, memberikan kesempatan bekerja ke luar negeri, mendorong industri rumah tangga, dan
meningkatkan peranan KB.
• Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan output per kapita yang terus-menerus dalam jangka panjang, yang dapat dihitung dengan rumus:
o
GNP PE =
×100 GNPt
• Faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi terdiri atas faktor alam, faktor penduduk, faktor modal, dan faktor manajemen atau kepemimpinan.
• Pembangunan ekonomi adalah usaha peningkatan pendapatan per kapita dengan jalan mengolah ekonomi potensial menjadi ekonomi riil melalui penanaman modal,
penggunaan teknologi, penambahan pengetahuan, peningkatan keterampilan, serta penambahan kemampuan berorganisasi dan manajemen.