Pengertian Perdagangan Internasional Perdagangan Internasional

Perekonomian Internasional 75

3. Manfaat Perdagangan Internasional

Perdagangan atau pertukaran hanya akan terjadi apabila paling tidak ada satu pihak yang memperoleh keuntunganmanfaat dan tidak ada pihak lain yang merasa dirugikan. Masing-masing pihak harus mempunyai kebebasan untuk menentukan untung rugi pergadangan tersebut dari sudut kepentingan masing- masing, kemudian menentukan apakah ia mau melakukan perdagangan atau tidak. Perdagangan timbul karena salah satu atau kedua belah pihak melihat adanya manfaatkeuntungan tambahan yang bisa diperoleh dari perdagangan tersebut. Jadi, dorongan atau motif melakukan perdagangan adalah adanya kemungkinan diperolehnya manfaat tambahan tersebut gains from trade. Secara garis besar manfaat dari perdagangan internasional bagi suatu negara adalah sebagai berikut. a. Memperoleh sejumlah barang yang dibutuhkan. b. Mendapatkan harga yang lebih murah daripada barang tersebut diproduksi sendiri. c. Melaksanakan kegiatan ekspor dan impor. d. Menambah devisa negara dan hasil ekspor. e. Melakukan alih teknologi dari negara lain. f. Mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. g. Meningkatkan pendapatan nasional Pendapatan Nasional Bruto.

B. Teori Perdagangan Internasional

Sebelum membahas teori perdagangan internasional, terlebih dahulu perlu kamu ketahui manfaat mempelajari teori perdagangan internasional. Manfaat mempelajari teori perdagangan internasional, di antaranya sebagai berikut. 1. Membantu menjelaskan arah dan komposisi perdagangan antarnegara, serta efeknya terhadap struktur perekonomian suatu negara. 2. Dapat menunjukkan adanya keuntungan yang timbul dari adanya perdagangan internasional gains from trade. 3. Dapat mengatasi permasalahan neraca pembayaran yang defisit. Adapun teori-teori perdagangan internasional dapat diuraikan sebagai berikut. Tugas Mandiri Jika suatu negara dapat memenuhi semua kebutuhannya, menurut pendapatmu apakah negara tersebut masih perlu melakukan perdagangan internasional? 76 Ekonomi SMA dan MA Kelas XI

1. Pandangan Kaum Merkantilisme

Merkantilisme merupakan suatu kelompok yang mencerminkan cita-cita dan ideologi kapitalisme komersial, serta pandangan tentang politik kemakmuran suatu negara yang ditujukan untuk memperkuat posisi dan kemakmuran negara melebihi kemakmuran perseorangan. Teori Perdagangan Internasional dari Kaum Merkantilisme berkembang pesat sekitar abad ke-16 berdasar pemikiran mengembangkan ekonomi nasional dan pembangunan ekonomi, dengan mengusahakan jumlah ekspor harus melebihi jumlah impor. Dalam sektor perdagangan luar negeri, kebijakan merkantilis berpusat pada dua ide pokok, yaitu: a. pemupukan logam mulia, tujuannya adalah pembentukan negara nasional yang kuat dan pemupukan kemakmuran nasonal untuk mempertahankan dan mengembangkan kekuatan negara tersebut; b. setiap politik perdagangan ditujukan untuk menunjang kelebihan ekspor di atas impor neraca perdagangan yang aktif. Untuk memperoleh neraca perdagangan yang aktif, maka ekspor harus didorong dan impor harus dibatasi. Hal ini dikarenakan tujuan utama perdagangan luar negeri adalah memperoleh tambahan logam mulia. Dengan demikian dalam perdagangan internasional atau perdagangan luar negeri, titik berat politik merkantilisme ditujukan untuk memperbesar ekspor di atas impor, serta kelebihan ekspor dapat dibayar dengan logam mulia. Kebijakan merkantilis lainnya adalah kebijakan dalam usaha untuk monopoli perdagangan dan yang terkait lainnya, dalam usahanya untuk memperoleh daerah-daerah jajahan guna memasarkan hasil industri. Pelopor Teori Merkantilisme antara lain Sir Josiah Child, Thomas Mun, Jean Bodin, Von Hornich dan Jean Baptiste Colbert.

2. Teori Keunggulan Mutlak Absolut Advantage oleh

Adam Smith Dalam teori keunggulan mutlak, Adam Smith mengemukakan ide-ide sebagai berikut. a. Adanya Division of Labour Pembagian Kerja Internasional dalam Menghasilkan Sejenis Barang Dengan adanya pembagian kerja, suatu negara dapat memproduksi barang dengan biaya yang lebih murah dibanding negara lain, sehingga dalam mengadakan perdagangan negara tersebut memperoleh keunggulan mutlak. b. Spesialisasi Internasional dan Efisiensi Produksi Dengan spesialisasi, suatu negara akan mengkhususkan pada produksi barang yang memiliki keuntungan. Suatu negara akan mengimpor barang-barang yang bila diproduksi sendiri dalam negeri tidak efisien atau kurang menguntungkan, Tokoh Kita Jean Baptiste Colbert 1619–1683