Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD

Kebijakan Fiskal 31 Jenis Pembelanjaan Pemerintah pusat Jenis Pembelanjaan Pemerintah Daerah 1. Anggaran belanja rutin a. Belanja DPRD b. Belanja Kepala Daerah c. Belanja Pegawai d. Belanja Barang e. Belanja Pemeliharaan f. Belanja Perjalanan Dinas g. Belanja lain-lain h. Angsuran pinjaman dan bunga i. Subsidi kepada daerah bawahan j. Pengeluaran yang tidak termasuk bagian lain k. Pengeluaran tak terduga 2. Anggaran Belanja Pembangunan a. Proyek-proyek daerah b. Biaya operasional dan pemeliharaan sarana dan prasarana daerah c. Proyek-proyek pembangunan Belanja Negara 1. Belanja Pemerintah Pusat 1 Belanja pegawai 2 Belanja barang 3 Belanja Modal 4 Pembayaran bunga utang dalam negeri dan luar negeri 5 Subsidi BBM dan non BBM 6 Belanja Hibah 7 Bantuan Sosial 8 Belanja lainnya

2. Belanja Daerah

1 Dana Perimbangan a. Dana bagi hasil b. Dana Alokasi Umum DAU c. Dana Alokasi Khusus DAK 2 Dana Otonomi Khusus dan Penyesuaian Pembelanjaan yang dilakukan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah dapat diuraikan seperti berikut ini. Sebagai gambaran, berikut ini disajikan data tentang jenis pembelanjaan daerah yang berupa dana alokasi umum DAU. Berdasarkan uraian mengenai sumber penerimaan dan belanja negara, maka diusahakan setiap APBN dan APBD menunjukkan adanya tabungan pemerintah. Semakin tinggi tabungan pemerintah maka akan dapat meningkatkan investasi atau penanaman modal untuk usaha sehingga pembangunan dapat berjalan dengan lancar atau dengan kata lain APBN menunjukkan surplus. Sumber: Departemen Keuangan Rp 69,2 triliun Rp 59,48 triliun Rp 82,13 triliun Rp 88,77 triliun Rp 145,67 triliun 2002 2003 2004 2005 2006 Daerah penerimaan DAU terbesar 2006, antara lain: - Kabupaten Bandung Rp 1,17 triliun - Kabupaten Bogor Rp 806,99 miliar - Kabupaten Malang Rp 795,1 miliar 1. 2. 3. 4. 5. No. Tahun Jumlah Tabel 2.2 Pencairan Dana Alokasi Umum DAU tahun 2006–2007 32 Ekonomi SMA dan MA Kelas XI Tabungan Pemerintah = Penerimaan dalam Negeri – Pengeluaran Rutin Secara matematis tabungan pemerintah atau tabungan negara dapat dihitung sebagai berikut. Untuk lebih mengetahui dan memahami tentang sumber pendapatan dan tujuan pembelanjaan negara, berikut ini disajikan contoh APBN 2006 dan RAPBN 2007. Ringkasan APBN 2006, RAPBN-P 2006 dan RAPBN 2007 1 triliun rupiah 1 Perbedaan satu angka di belakang koma terhadap angka penjumlahan karena pembulatan Sumber: Departemen Keuangan RI A. Pendapatan Negara dan Hibah 625,2 20,6 651,9 20,9 713,4 20,2 I. Penerimaan Dalam Negeri 621,6 20,4 648,0 20,8 710,8 20,1 1. Penerimaan Perpajakan 416,3 13,7 423,5 13,6 505,9 14,3 a. Pajak Dalam Negeri 399,3 13,1 408,8 13,1 490,2 13,9 b. Pajak Perdagangan Internasional 17,0 0,6 14,6 0,5 15,6 0,4 2. Penerimaan Negara Bukan Pajak 205,3 6,8 224,5 7,2 204,9 5,8 a. Penerimaan SDA 151,6 5,0 161,9 5,2 151,6 4,3 b. Bagian Laba BUMN 23,3 0,8 21,7 0,7 16,2 0,5 c. PNBP Lainnya 30,4 1,0 40,9 1,3 37,1 1,1 II. Hibah 3,6 0,1 3,9 0,1 2,7 0,1 B. Belanja Negara 647,7 21,3 689,5 22,1 746,5 21,1 I. Belanja Pemerintah Pusat 427,6 14,1 470,2 15,1 496,0 14,0 II. Belanja ke Daerah 220,1 7,2 219,4 7,0 250,5 7,1 1. Dana Perimbangan 216,6 7,1 215,3 6,9 243,9 6,9 2. Dana Otonomi Khusus dan Penyesuaian 3,5 0,0 4,1 0,0 6,7 0,0 C. Keseimbangan Primer 54,2 1,8 45,8 1,5 52,0 1,5 D. SurplusDefisit Anggaran A–B -22,4 -0,7 -37,6 -1,2 -33,1 -0,9 E. Pembiayaan I + II 22,4 0,7 37,6 1,2 33,1 0,9 I. Pembiayaan Dalam Negeri 50,9 1,7 52,4 1,7 51,3 1,5 1. Perbankan dalam negeri 23,0 0,8 14,5 0,5 16,1 0,5 2. Non-perbankan dalam negeri 27,9 0,9 37,9 1,2 35,2 1,0 II. Pembiayaan Luar negeri neto -28,5 -0,9 -14,8 -0,5 -18,2 -0,5 1. Penarikan Pinjaman LN bruto 35,1 1,2 39,9 1,3 35,9 1,0 2. Pembayaran Cicilan Pokok Utang LN -63,6 -2,1 -54,7 -1,8 -54,1 -1,5 2006 2007 APBN thd PDB RAPBN-P thd PDB RAPBN thd PDB Uraian Tugas Mandiri 1. Selain pajak, terdapat juga penerimaan negara dari sektor nonpajak. Berikan contoh penerimaan negara dari sektor nonpajak 2. Apa saja sasaran pembelanjaan negara yang tercantum dalam APBN? Jelaskan