Pendidikan Dasar dan Azas-Azas Pembaharuan Pengajaran

dilakukan menurut cara “tut wuri handayani” yaitu dengan cara kekeluargaan, jangan dengan kekerasan. 5 Untuk memajukan semangat pendidikan dalam hidup keluarga, sebaiknya sekolah kepandaian puteri diadakan pelajaran ilmu pendidikan dan pengajaran sehingga sekolah kepandaian puteri menjadi sekolah guru kanak-kanak. 6 Hendaknya kerugian murid dan pelajar selama 3,5 tahun ini diperbaiki secara berangsur-angsur tetapi secepat mungkin sehingga derajat tingkatan sekolah masing-masing kembali sediakala. 7 Mengingat terbatasnya guru dan buku-buku yang ada, hendaknya pengajaran bahasa asing dilakukan dengan cara yang praktis dan dengan syarat yang ada.

11. Pendidikan

Pendidikan tidak hanya bersifat pembangunan tetapi merupakan perjuangan. Pendidikan berarti memelihara hidup tumbuh ke arah kemajuan. Pendidikan adalah usaha kebudayaan yang berazas keadaban, yakni memajukan hidup agar mempertinggi derajat kemanusiaan. Ada yang mengira bahwa Negara kita yang kini merdeka tidak ada tempat lagi untuk inisiatif partikelir dalam usaha pendidikan dan pengajaran. Hal ini adalah pernyataan yang salah. Republik kita merupakan Negara yang berdasar kedaulatan rakyat. Hal ini berarti bahwa tiap-tiap aliran hidup, baik yang berdasar ideology kebatinan maupun kemasyarakatan berhak untuk mewujudkan cita-cita dan gerakannya dengan jalan usaha pendidikan. Tidak berbeda dengan jalan bergerak dalam partai-partai politik. Di dalam undang- undang dasar Negara demokratis selalu ada peraturan tentang kebebasan pengajaran di bawah pengawasan pemerintah.

12. Dasar dan Azas-Azas Pembaharuan Pengajaran

a. Dasar 1 Bersama-sama dengan lahirnya UUD RI, karena hasrat usaha pemimpin-pemimpin rakyat yang bergabung di dalam “Badan 12 Penyelidik Kemerdekaan” dan pada pertengahan bulan ke-VII tahun 1945 secara “theoritische staatsgreep” melepaskan diri dari kekuasaan pemerintah bala tentara Jepang, maka dapat tersusunlah pula rencana- rencana yang mengenai usaha-usaha ekonomi, keuangan, pertahanan serta pengajaran di Indonesia, yang akan berdiri sebagai Negara yang merdeka. Sungguhpun rencana-rencana itu berbentuk sebagai “Undang- undang” dan hanya merupakan “peninjauan”, akan tetapi cukup lengkap dan tegaslah dasar-dasar dan azasnya untuk menjadi pedoman umum. 2 Setelah “panitia kecil” bagian pendidikan dan pengajaran yang terdiri dari anggota-anggota: 1 Prof. Dr. Hoesein Djajadiningrat, 2 Prof. Dr. Asikin, 3 Prof. Ir. Roosen, 4 Ki Bagoes Haji Hadi Koesoemo, 5 Kiai Hadji Maskur, dan Ki Hadjar Dewantara sebagai ketuanya- memajukan laporannya kepada panitia lengkap dan sesudah diadakan perundingan secukupnya, maka laporan tersebut dengan beberapa perubahan dapat disyahkan dengan resmi. 3 Kewajiban pemerintah terhadap pengajaran rakyat ada tercantum di dalam UUD fatsal ke-31 yang menetapkan, bahwa a tiap-tiap warga Negara berhak mendapat pengajaran, dan b bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistim pengajaran nasional, yang diatur dengan undang-undang. Fatsal dalam Undang-Undang Dasar ini nyatalah mengandung maksud akan adanya “kewajiban belajar” di kelak kemudian hari dan keharusan mendasarkan segala usaha pendidikan dan pengajaran pada dasar kebangsaan. Lihatlah pula fatsal 32 dan 36 UUD hal Kebudayaan dan Bahasa. 4 Ada pula fatsal-fatsal di dalam UUD yang harus diingat dengan fatsal 27 ayat 1, tentang Persamaan kedudukan segala warga Negara di dalam hukum dan pemerintahan, serta ayat 2 tentang Hak warga Negara atas pekerjaan dan penghidupan yang alayak bagi kemanusiaan. Pula fatsal 34 UUD yang menetapkan bahwa fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh Negara. Nyatalah di sini bahwa sifat bentuk pengajaran dan pendidikan tak boleh membeda-bedakan orang-orang atau golongan-golongan rakyat yang satu dengan yang lain, harus menjamin 13 penghidupan yang layak bagi kemanusiaan, serta mewajibkan pemeliharaan anak-anak yang terlantar. 5 Teranglah dari fatsal-fatsal dalam UUD yang tersebut itu, bahwa pendidikan dan pengajaran di dalam Republik Indonesia harus berdasarkan kebudayaan dan kemasyarakatan bangsa Indonesia menuju ke arah kebahagiaan hidup batin serta keselamatan hidup lahir. b. Azas-azas Pembaharuan Pengajaran 1 Dengan Undang-undang kewajiban belajar, atau peraturan lain, jika keadaan di suatu daerah memaksa, Pemerintah memelihara pendidikan kecerdasan akal-budi ntuk segenap rakyat dengan cukup dan sebaik- baiknya, seperti ditetapkan dalam UUD fatsal 31. 2 Dalam garis-garis adab kemanusiaan,seperi terkandung di dalam segala pengajaran agama, maka pendidikan dan pengajaran nasional bersendi kepada agama dan kebudayaan bangsa serta menuju ke arah keselaman dan kebahagiaan masyarakat. 3 Kebudayaan bangsa ialah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budi daya rakyat Indonesia seluruhnya. Kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagai puncak kebuadayaan di daerah-daerah di seluruh Indonesia terhitung sebagai kebudayaan bangsa. Usaha kebudayaan harus menuju ke arah kemajuan adab, budaya dan persatuan, tidak menolak bahan-bahan baru dari kebudayaan asing yang dapat memperkembangkan atau memperkaya bangsa sendiri, serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia. 4 Untuk dapat memperhatikan serta memelihara kepentingan-kepentingan khusus dengan sebaik-baiknya, teristimewa yang berdasarkan agama danatau kebudayaan, maka pihak rakyat diberi kesempatan yang cukup luas untuk mendirikan sekolah-sekolah partikelir, yang penyelenggaraannya sebagian atau sepenuhnya boleh dibiayai oleh pemerintah. Pengawasan dari pemerintah atas usaha sekolah-sekolah partikelir itu hanya mengenai syarat-syarat untuk menjamin kebaikan pelajaran dan ketenteraman umum. 14 5 Tentang susunan pelajaran pengetahuan umum harus ditetapkan suatu daftar pengajaran minimum yang menetapkan luas tingginya pelajaran pengetahuan dan kepandaian umum serta pula pendidikan budi pekerti, teristimewa pendidikan keprajuritan. Syarat-syarat itu diwajibkan untuk semua sekolah-sekolah, baik kepunyaan negeri maupun partikelir. 6 Susunan sekolah diatur sebagai berikut: a Mulai tingkatan sekolah rakyat sampai tingkatan sekolah menengah tinggi diadakan sekolah pengetahuan umum dan sekolah kepandaian khusus Vakschool b Untuk murid-murid yang tidak meneruskan pelajarannya maka ditiap- tiap sekolah rakyat diadakan kelas sambungan “kelas masyarakat”. c Tia-tiap sekolah pengetahuan umum mempunyai hubungan lanjutan dengan sekolah kepandaian khuus d Sekolah-sekolah menengah dan menengah tinggi dibagi menjadi bagian A dari alam dan B dari bagian Budaya. e Pada sekolah menengah pertama atau menengah tinggi puteri daftar pelajaran yang mengenai pengetahuan umum sama dengan daftar pelajaran sekolah yang sejenis untuk anak laki-laki. lamanya pelajaran dimasing-masing tingkatan sekolah pertama, rakyat, dan menengah tinggi ialah 3 tahun. f Tentang sekolah khusus, yakni sekolah kepandaian, maka untuk kepentingan masyarakat dan kebudayaan harus diadakan sekolah- sekolah khusus yang cukup. Misalnya: sekolah rumah tangga dsb. Sekolah kesusastraan, musik, melukis, mengukir dsb. g Sekolah-sekolah untuk mendidik guru harus dipentingkan, karena untuk memperluas pengajaran dan pendidikan yang sehebat-hebatnya dalam hal pertuangan, tehnik, dagang, pelayaran, perikanan, kesehatan harus diadakan usaha-usaha mendidik guru dengan secara kilat. h Untuk mendapatkan tenaga-tenga pemimpinpenyelenggara harus diadakan universitet danatau sekolah-sekolah tinggi yang cukup. i biaya belajar harus serendah-rendahnya dan hendaknya ada pembebasan uang belajar untuk mereka yang tidak mampu. 15 7 Tentang pelajaran bahasa dan kebudayaan, dengan mengisi fatsal-fatsal 32 dan 36 UUD dan fatsal ke-3 dalam garis-garis besarnya sebagai berikut. a Bahasa indonesia diajarkan dengan cukup dan dipakai sebagai bahasa perantaraan pengantar b Didaerah yang mempunyai bahasa sendiri, diwajibkan mengjarkan bahasa persatuan mulai kelas 3 pada sekolah pertama c Disekolah menengah tinggi bagian budaya diajarkan bahasa arab dan sanskerta d Bahasa asing yang perlu untuk menuntut pelajaran diajarkan disekolah menengah atau menengah tinggi. 8 Selain didalam sekolah harus dipentingkan juga pendidikan rakyat dengan jalan sebagai berikut. a Latihan keprajuritan b Pendidikan yang ditujukan untuk orang-orang dewasa c Pendidikan khusus kepada kaum wanita d Memperbanyak bacaan 9 Mendirikan balai bahasa Indonesia 10 Mengirim pelajar-pelajar ke seluruh dunia

13. Sanggup dan Mampu Memilih Kebudayaan Yang Baik Untuk Bangsa Indonesia