Taman Siswa dan Shanti Niketan

orang tentang undang-undang pokok pengajaran Republik Indonesia itu sering disebut dengan nama sifat “nasional” dan “demokratis”. g. Gerakan dan Usaha Partikelir Jika pihak sekolah-sekolah partikelir tidak ketinggalan dalam usahanya menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran bagi rakyat, “Taman Siswa” hidup giat kembali bersam-sama denga badan-badan pendidkan dan pengajaran lainnya. Kini sudah menjadi keinsyafan umum bahwa negara yang demokratismengangap perlu adanya “sekolah-sekolah partikelir”. Tidak hanya semata-mata untuk membantu usaha-usaha pemerintah guna perluasan pendidikan dan pengajran, namun atas dasar dan pertimbangan bahwa tiap aliran ideologis baik yang bertali dengan keyakinan “kebatinan” maupun “kemasyarakatan” berhak untuk memelihara usaha dan pendidikan dan pengajran yang disarkan atas keyakinan atau kepercayaan masing-masing.

22. Taman Siswa dan Shanti Niketan

PM India Pandit Jawaharlal Nehru menyatakan kepada pihak kementrian penerangan bahwa beliau tertarik oleh segala apa yang telah dilihatnya di taman siswa sebagai perguruan tinggi nasional dapatlah dihargai sama dengan Shanti Niketan tempat yang damai ciptaan Rabindranath Tagore seorang penyair dan ahli kesusasteraan yang sangat terkenal. Sebagai penghargaan pandit menghadiahkan uang sejumlah F. 5000 dengan keterangan bahwa uang itu dikeluarkan dari kantongnya sendiri tidak selku perdana menteri India. Persamaan taman siswa dan shanti niketan adalah : a. Pendirian tagore tentang “nasionalisme”sama dengan pendirian taman siswa, sebab menurut taman siswa “kebangsaan” itu adalah bentuk khusus dari pada “peri kemanusiaan”. Tak sekali-kali “kebangsaan” itu boleh dilepaskan dari dasar peri kemanusiaan. b. Dalam dasar-dasar kebangsaan dan peri kemanusiaan, kebudayaan, kemerdekaan, kodarat alam, sedangkan pendidikan dan pengajaran di 32 taman siswa dan di shanti niketan, dengan sengaja dan sistematis, sedapat- dapat dilepaskan dan dibebaskan dari corak-warna isstem kebaratan, yang penuh dengan semangat intellectual, individualism dan materialisme. c. Azas taman siswa ialah kontinu atau bersambung denga alam kebudayaannya sendiri, konvergen dengan semua aliran kebudayaan sedunia, akhirnya konsentris bersatu dalam alam kebudayaan universal. Sedangkan perbedaan taman siswa dengan shanti niketan adalah: a. Dalam shanti niketan ada bagian yang disebut “visva bharati” yaitu universitet internaisonal, yang berazaskan perdamaian dunia dan pertemuan antara timur dan barat. Sedangkan taman siswa sejak lahirnya berdiri dan berusaha sebagai badan nasional yang mempersatukan diri denagn rakyat yang dalam gelombang gerakannya bercita-cita kemerdekaan. b. Dalam bentu lahirnya, yaitu bahwa shanti niketan memiliki tanah-tanah dan rumah-rumah dan harta benda pada umumnya, sedangkan taman siswa senantiasa hidup dalam kemelaratan harta benda. c. Shanti niketan hanya ada satu di bolpur, sebaliknya taman siswa tersebar diseluruh tanah air Indonesia denagn begiru sebenarnya taman siswa lebih luas, lebih besar dan lebih melingkungi rakyat, sehingga sebenarnya dalam arti “nasional” boleh disebut menjadi milik rakyat dan bangsa. Berkat kemandirian taman siswa, senantiasa mempertahankan dasar- dasar dan azas kebangsaan tadi, maka tidak saja taman siswa dapat menghidupkan kembali pelbagi cara belajar, cara mendidik bahakan cara-cara hidup pada umumnya yang baik-baik, dan amat berguna bagi rakyat seluruhnya, bahkan disamping itu taman siswa dapat mengisi jiwa anak-anak dengan rasa bangga karena mereka insyaf termasuk dalam suatu bangsa yang beradab, karena memiliki kebudayaan sendiri. Itulah kiranya jasa yang terbesar dari taman siswa sebagai Perguruan Nasional.

23. Subsidi Sekolah Partikelir