Tabel 31. Kaitan Antara Kegiatan Pembangunan Perkebunan Dengan Fokus Kegiatan
Lanjutan :
Kegiatan Pembangunan Perkebunan
Fokus Kegiatan 4. Dukungan Penanganan
Pascapanen dan Pembinaan Usaha
a. Dukungan Pengembangan Tanaman Perkebunan Berkelanjutan khususnya dalam hal fasilitasi penanganan pascapanen tanaman
perkebunan, fasilitasi bimbingan usaha dan perkebunan berkelanjutan, fasilitasi penanganan gangguan usaha Perkebunan
GUP dan konflik perkebunan.
5. Dukungan Perlindungan Perkebunan
a. Dukungan Pengembangan Tanaman Perkebunan Berkelanjutan khususnya dalam hal fasilitasi pengendalian OPT perkebunan dan
dampak perubahan iklim serta penanganan kebakaran.
6. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis
Lainnya a. Dukungan Pengembangan Tanaman Perkebunan Berkelanjutan
khususnya pada pelayanan perencanaan program, anggaran dan kerjasama yang berkualitas; pelaksanaan pengelolaan administrasi
keuangan dan aset yang berkualitas; pelayanan organisasi, tata laksana kepegawaian, humas, hukum, administrasi perkantoran yang
berkualitas; evaluasi pelaksanaan kegiatan serta penyediaan data dan informasi.
7. Dukungan Pengujian,
Pengawasan Mutu Benih dan Penerapan
Teknologi Proteksi Tanaman Perkebunan
BBP
2
TP Medan, BBP
2
TP Surabaya dan BBP
2
TP Ambon
a. Dukungan Pengembangan Tanaman Perkebunan Berkelanjutan khususnya pada fasilitasi pelayanan sertifikasi benih dan jumlah
teknologi terapan perlindungan.
Sumber : Direktorat Jenderal Perkebunan, 2011.
4.5. Pendanaan Pembangunan Perkebunan
Untuk dapat mencapai sasaran pembangunan perkebunan yang telah ditetapkan, investasi yang dibutuhkan sangatlah besar yaitu Rp. 285,61 trilyun selama periode
2010-2014. Sebagian besar sekitar 95 kebutuhan investasi tersebut diproyeksikan terpenuhi dari swadaya masyarakat, perbankan dan swasta. Sisanya
dipenuhi dari anggaran pemerintah baik melalui APBN maupun APBD. Besaran pembiayaan pembangunan perkebunan yang berasal dari APBN untuk membiayai
Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan setiap tahunnya seperti pada Tabel 32.
Tabel 32. Proyeksi Penyediaan Dana APBN Untuk Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan
Tahun 2010-2014
No. Kegiatan
Proyeksi Penyediaan Dana dari APBN milyar rupiah
2010 2011
2012 2013
2014 1.
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Semusim
45,57 134,02
147,42 162,16 178,38
2. Peningkatan Produksi, Produktivitas dan
Mutu Tanaman Tahunan 79,15
83,11 87,27
91,63 96,21
3. Peningkatan Produksi, Produktivitas dan
Mutu Tanaman Rempah dan Penyegar 46,07
1.041,34 55,74
61,32 67,45
3. Dukungan Penanganan Pascapanen dan
Pembinaan Usaha 00,00
7,18 24,50
26,95 29,65
4. Dukungan Perlindungan Perkebunan
23,03 24,19
26,61 29,27
32,20
5. Dukungan Manajemen dan Dukungan
Teknis Lainnya Ditjen. Perkebunan 196,42
215,31 217,86
247,90 281,39
6. Dukungan Pengujian dan Pengawasan
Mutu Benih serta Penerapan Teknologi Proteksi Tanaman Perkebunan Surabaya,
Medan dan Ambon 63,86
74,49 78,21
82,13 86,23
Jumlah 454,1 1.579,64
637,61 701,36 771,51
Sumber : Direktorat Jenderal Perkebunan, 2011. Catatan:
1 Kenaikan alokasi anggaran 5 per tahun untuk mengantisipasi laju inflasi yang besarnya diperkirakan sekitar 5 .
2 Alokasi anggaran dapat berubah disesuaikan dengan kebijakan serta dinamika lingkungan strategis.
Dengan mempertimbangkan kecilnya anggaran pemerintah dari APBN terhadap keseluruhan kebutuhan investasi untuk pembangunan perkebunan, maka APBN
hanya dimanfaatkan untuk kegiatan pengungkit, yaitu penyediaan benih, perlindungan perkebunan, pembinaan, pengawalan, operasional dan pengawasan.
5.1. Kewenangan Pemerintah Pusat dan Daerah