5.1. Kewenangan Pemerintah Pusat dan Daerah
Sesuai dengan kewenangan yang ada, tugas pemerintah adalah memfasilitasi, menyusun pedoman, standar, kriteria dan prosedur penyelenggaraan
pembangunan perkebunan secara nasional serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan program pemerintah, sedangkan tugas Provinsi adalah melakukan
pembinaan, pengawasan dan penyusunan petunjuk pelaksanaan Juklak serta mengkoordinasi pembangunan perkebunan antar KabupatenKota di wilayahnya.
Untuk tingkat KabupatenKota tugasnya adalah menyusun petunjuk teknis Juknis dan menyelenggarakan pembangunan perkebunan di wilayahnya. Pokok-
pokok kegiatan penyelenggaraan pembangunan perkebunan sesuai dengan kewenangan tingkat Pusat, Provinsi dan KabupatenKota adalah:
1 Pemerintah Pusat: Menetapkan kebijaksanaan, menyusun perencanaan
nasional, penyediaan data dan informasi, norma, kriteria, strategi, standar teknis, kajian serta pengembangan model, introduksi dan demonstrasi
pembangunan perkebunan, melakukan koordinasi lintas sektor dan lintas sub sektor di tingkat Pusat dan koordinasi lintas wilayah Provinsi serta melakukan
monitoring dan evaluasi pelaksanaan program.
2 Pemerintah Provinsi: Menetapkan kebijaksanaan pembangunan perkebunan,
menyusun perencanaan dan petunjuk pelaksanaan serta melakukan koordinasi lintas sektor, lintas sub sektor dan lintas wilayah tingkat Provinsi serta
monitoring dan evaluasi pelaksanaan program.
3 Pemerintah KabupatenKota: Menyusun perencanaan, petunjuk teknis
pelaksanaan, dan penyediaan fasilitas penunjang serta melakukan koordinasi dan pelaksanaan di tingkat KabupatenKota serta monitoring dan evaluasi
pelaksanaan program.
5.2. Peran Serta Masyarakat
Pembangunan perkebunan pada dasarnya dilaksanakan oleh masyarakat dan dunia usaha sedangkan fungsi pemerintah lebih bersifat fasilitator dan pembinaan.
Terwujudanya peran masyarakat, pekebun dan dunia usaha pada pembangunan perkebunan yang sinergi di semua tingkatan perlu didorong secara maksimal.
Untuk itu ditempuh upaya terencana melalui konsultasi, koordinasi dan pengembangan jejaring kerja yang baik dalam suatu sistem yang terintegrasi.
5.3. Dukungan Institusi Terkait
Dukungan yang diharapkan dari institusi terkait lainnya dalam pembangunan perkebunan secara garis besar adalah dalam hal dukungan sarana dan prasarana
serta regulasi baik dari institusi di lingkup Kementerian Pertanian maupun di luar Kementerian Pertanian adalah sebagai berikut :
5
MANAJEMEN PERENCANAAN STRATEGIS DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN
TAHUN 2010-2014
1 Dukungan Sarana dan Prasarana : a. Pembangunan dan peningkatan kualitas jalan penghubung, maupun jalan
produksi dan koleksi terutama pada kebun-kebun Kelapa Sawit dan sentra- sentra komoditas perkebunan lainnya.
b. Penyediaan alsintan alat dan mesin pertanian, pupuk dan pestisida sesuai kebutuhan secara 6 tepat waktu, tempat, jumlah, jenis, dosis dan harga
sehingga dapat terjangkau oleh pekebun. c. Unit pengolahan di sentra produksi komoditas perkebunan sehingga
mengurangi biaya transportasi dan meningkatkan kualitas produk, hal ini akan meningkatkan efesiensi dan efektifitas mutu produk.
d. Penyediaan sarana pelabuhan, gudang dan sistem komunikasi yang menjangkau sentra produksi.
e. Penyediaan terminal agribisnis untuk mendekatkan produsen dengan pasarkonsumen.
f. Penyediaan irigasi atau air bersih pada sentra-sentra produksi perkebunan. g. Penyediaan pendanaan yang sesuai dengan karakteristik agribisnis
perkebunan. 2 Kebutuhan Regulasi :
a. Pembebasan, penihilan dan keringanan pajak serta berbagai pungutan yang dibebankan kepada pekebun atau produsen produk primer.
b. Adanya jaminan kepastian hukum dan keamanan berusaha bagi pelaku usaha sesuai karakteristik agribisnis perkebunan.
c. Dukungan dan fasilitasi pendanaan dari pemerintah dengan skema pembiayaan yang sesuai dengan karakteristik agribisnis perkebunan.
Rincian dukungan yang diperlukan dari institusi di lingkup Kementerian Pertanian seperti terlihat pada Tabel 33 sedangkan dukungan dari luar Kementerian
Pertanian disajikan pada Tabel 34.
Tabel 33. Institusi Terkait Lingkup Kementerian Pertanian dan Jenis Dukungan yang Diperlukan untuk Pembangunan Perkebunan
Institusi Jenis Dukungan
Direktorat Jenderal Sarana dan Prasarana
Perbaikanpenyediaan infrastruktur pertanian jaringan irigasi dan jalan produksi terutama di sentra produksi
tebu dan kapas; pembuatan sumur resapan, sumur dalam dan dangkal, embung pengadaan pompa air, springkler,
pencetakan lahan tebu dan kapas serta pengadaan traktor, pengadaan pupuk dan investasi.
Badan Penelitian dan Pengembangan
Pertanian Penguatan kelembagaan perbenihan, penyediaan klon
unggul, kajian ketersediaan air di wilayah pengembangan kapas dan tebu, pengembangan teknologi tepat guna di
bidang perbenihan, budidaya dan pengolahan hasil serta pengembangan teknologi pengamatan dan pengendalian
OPT.
Direktorat Jenderal Pengolahan dan
Pemasaran Hasil Pertanian
Pengolahan hasil di sentra produksi, stabilisasikepastian harga komoditas primer dan informasi pasarmarket
intelegent , penyediaan terminal agribisnis.
Sekretariat Jenderal
Subsidi bunga modal investasi, penjaminan kredit pertanian dan penyediaan pendanaan yang sesuai dengan
karakteristik agribisnis perkebunan.
Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia
dan Penyuluhan Rekruitmen tenaga kontrak pendamping, peningkatan
kapasitas SDM sumber daya manusia petani dan revitalisasi penyuluhan serta pengembangan dan
penguatan kelembagaan.
Direktorat Jenderal Peternakan dan
Kesehatan Hewan Penyediaan ternak pada areal kelapa sawit, kakao, kopi
dan tebu integrasi kebun- ternak.
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Pengembangan tanaman pangan di areal perkebunan dalam rangka optimasi pemanfaatan lahan guna
mendukung ketahanan pangan dan peningkatan pendapatan.
Badan Karantina Pertanian
Pencegahan penyebaran Organisme Pengganggu
Tanaman OPTOrganisme
Pengganggu Tanaman
Karantina OPTK antar wilayah dan penyusunan non tariff barrier
. Inspektorat Jenderal
Pembinaan dan pengendalian pelaksanaan kegiatan pembangunan perkebunan.
Tabel 34. Institusi Terkait di Luar Kementerian Pertanian dan Jenis Dukungan yang diperlukan untuk Pembangunan Perkebunan
Institusi Jenis Dukungan
Kementerian Pekerjaan Umum
Penyediaanperbaikan sarana jalan penghubung antara sentra produksi dengan outlet pemasaran, jembatan, dll.
Kementerian Perhubungan
Penyediaan sarana pelabuhan dan gudang serta kelancaran transportasi.
Kementerian Perindustrian
Pengembangan industri hilir berbasis perkebunan pemberian insentif untuk pengembangan industri hilir berbasis
perkebunan.
Kementerian Perdagangan
Penerapan kebijakan ekspor impor dan pengaturan harga yang kondusif.
Kementerian Keuangan
Penyediaan dukungan dan fasilitasi pendanaan skim pembiayaan yang sesuai dengan karakteristik agribisnis
perkebunan, pembebasan, penihilan dan keringanan pajak serta berbagai pungutan yang dibebankan kepada
petaniprodusen produk primer.
Kementerian Negara Lingkungan Hidup
Dukungan kebijakan yang sinergi dengan kebijakan pembangunan perkebunan.
Kementerian Negara BUMN
Penyediaan sarana produksi yaitu pupuk sesuai kebutuhan secara 6 tepat waktu, tempat, jumlah, jenis, dosis dan harga
sehingga dapat terjangkau oleh pekebun dan rehabilitasi pabrik gula PG.
Kementerian Kehutanan Penyediaan dan pelepasan lahan hutan konversi untuk
perkebunan. Kementerian Negara
Koperasi dan UKM Penumbuhan dan pengembangan kelembagaan ekonomi petani
koperasi dan skim kredit untuk koperasi.
Kementerian Dalam Negeri
Kebijakan yang dapat mendukung implementasi dan keberlanjutan pembangunan perkebunan di daerah.
Kementerian Luar Negeri
Diplomasi dan kampanye untuk meningkatkan citra dan penetrasi produk perkebunan di tataran internasional
Kementerian Hukum dan HAM
Akselerasi penetapan indikasi geografis komoditas perkebunan.
Badan Pertanahan Nasional BPN
Kemudahan sertifikasi lahan petani dan HGU Hak Guna Usaha Perkebunan.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
BNPB Penanganan bencana di wilayah perkebunan.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika
Penyediaan data dan prediksi agro-klimatologi.
5.4. Mekanisme Perencanaan