Dukungan Institusi Terkait RENSTRA DITJEN PERKEBUNAN 2010 2014

5.1. Kewenangan Pemerintah Pusat dan Daerah

Sesuai dengan kewenangan yang ada, tugas pemerintah adalah memfasilitasi, menyusun pedoman, standar, kriteria dan prosedur penyelenggaraan pembangunan perkebunan secara nasional serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan program pemerintah, sedangkan tugas Provinsi adalah melakukan pembinaan, pengawasan dan penyusunan petunjuk pelaksanaan Juklak serta mengkoordinasi pembangunan perkebunan antar KabupatenKota di wilayahnya. Untuk tingkat KabupatenKota tugasnya adalah menyusun petunjuk teknis Juknis dan menyelenggarakan pembangunan perkebunan di wilayahnya. Pokok- pokok kegiatan penyelenggaraan pembangunan perkebunan sesuai dengan kewenangan tingkat Pusat, Provinsi dan KabupatenKota adalah: 1 Pemerintah Pusat: Menetapkan kebijaksanaan, menyusun perencanaan nasional, penyediaan data dan informasi, norma, kriteria, strategi, standar teknis, kajian serta pengembangan model, introduksi dan demonstrasi pembangunan perkebunan, melakukan koordinasi lintas sektor dan lintas sub sektor di tingkat Pusat dan koordinasi lintas wilayah Provinsi serta melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program. 2 Pemerintah Provinsi: Menetapkan kebijaksanaan pembangunan perkebunan, menyusun perencanaan dan petunjuk pelaksanaan serta melakukan koordinasi lintas sektor, lintas sub sektor dan lintas wilayah tingkat Provinsi serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan program. 3 Pemerintah KabupatenKota: Menyusun perencanaan, petunjuk teknis pelaksanaan, dan penyediaan fasilitas penunjang serta melakukan koordinasi dan pelaksanaan di tingkat KabupatenKota serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan program.

5.2. Peran Serta Masyarakat

Pembangunan perkebunan pada dasarnya dilaksanakan oleh masyarakat dan dunia usaha sedangkan fungsi pemerintah lebih bersifat fasilitator dan pembinaan. Terwujudanya peran masyarakat, pekebun dan dunia usaha pada pembangunan perkebunan yang sinergi di semua tingkatan perlu didorong secara maksimal. Untuk itu ditempuh upaya terencana melalui konsultasi, koordinasi dan pengembangan jejaring kerja yang baik dalam suatu sistem yang terintegrasi.

5.3. Dukungan Institusi Terkait

Dukungan yang diharapkan dari institusi terkait lainnya dalam pembangunan perkebunan secara garis besar adalah dalam hal dukungan sarana dan prasarana serta regulasi baik dari institusi di lingkup Kementerian Pertanian maupun di luar Kementerian Pertanian adalah sebagai berikut : 5 MANAJEMEN PERENCANAAN STRATEGIS DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN TAHUN 2010-2014 1 Dukungan Sarana dan Prasarana : a. Pembangunan dan peningkatan kualitas jalan penghubung, maupun jalan produksi dan koleksi terutama pada kebun-kebun Kelapa Sawit dan sentra- sentra komoditas perkebunan lainnya. b. Penyediaan alsintan alat dan mesin pertanian, pupuk dan pestisida sesuai kebutuhan secara 6 tepat waktu, tempat, jumlah, jenis, dosis dan harga sehingga dapat terjangkau oleh pekebun. c. Unit pengolahan di sentra produksi komoditas perkebunan sehingga mengurangi biaya transportasi dan meningkatkan kualitas produk, hal ini akan meningkatkan efesiensi dan efektifitas mutu produk. d. Penyediaan sarana pelabuhan, gudang dan sistem komunikasi yang menjangkau sentra produksi. e. Penyediaan terminal agribisnis untuk mendekatkan produsen dengan pasarkonsumen. f. Penyediaan irigasi atau air bersih pada sentra-sentra produksi perkebunan. g. Penyediaan pendanaan yang sesuai dengan karakteristik agribisnis perkebunan. 2 Kebutuhan Regulasi : a. Pembebasan, penihilan dan keringanan pajak serta berbagai pungutan yang dibebankan kepada pekebun atau produsen produk primer. b. Adanya jaminan kepastian hukum dan keamanan berusaha bagi pelaku usaha sesuai karakteristik agribisnis perkebunan. c. Dukungan dan fasilitasi pendanaan dari pemerintah dengan skema pembiayaan yang sesuai dengan karakteristik agribisnis perkebunan. Rincian dukungan yang diperlukan dari institusi di lingkup Kementerian Pertanian seperti terlihat pada Tabel 33 sedangkan dukungan dari luar Kementerian Pertanian disajikan pada Tabel 34. Tabel 33. Institusi Terkait Lingkup Kementerian Pertanian dan Jenis Dukungan yang Diperlukan untuk Pembangunan Perkebunan Institusi Jenis Dukungan Direktorat Jenderal Sarana dan Prasarana Perbaikanpenyediaan infrastruktur pertanian jaringan irigasi dan jalan produksi terutama di sentra produksi tebu dan kapas; pembuatan sumur resapan, sumur dalam dan dangkal, embung pengadaan pompa air, springkler, pencetakan lahan tebu dan kapas serta pengadaan traktor, pengadaan pupuk dan investasi. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Penguatan kelembagaan perbenihan, penyediaan klon unggul, kajian ketersediaan air di wilayah pengembangan kapas dan tebu, pengembangan teknologi tepat guna di bidang perbenihan, budidaya dan pengolahan hasil serta pengembangan teknologi pengamatan dan pengendalian OPT. Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Pengolahan hasil di sentra produksi, stabilisasikepastian harga komoditas primer dan informasi pasarmarket intelegent , penyediaan terminal agribisnis. Sekretariat Jenderal Subsidi bunga modal investasi, penjaminan kredit pertanian dan penyediaan pendanaan yang sesuai dengan karakteristik agribisnis perkebunan. Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia dan Penyuluhan Rekruitmen tenaga kontrak pendamping, peningkatan kapasitas SDM sumber daya manusia petani dan revitalisasi penyuluhan serta pengembangan dan penguatan kelembagaan. Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Penyediaan ternak pada areal kelapa sawit, kakao, kopi dan tebu integrasi kebun- ternak. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Pengembangan tanaman pangan di areal perkebunan dalam rangka optimasi pemanfaatan lahan guna mendukung ketahanan pangan dan peningkatan pendapatan. Badan Karantina Pertanian Pencegahan penyebaran Organisme Pengganggu Tanaman OPTOrganisme Pengganggu Tanaman Karantina OPTK antar wilayah dan penyusunan non tariff barrier . Inspektorat Jenderal Pembinaan dan pengendalian pelaksanaan kegiatan pembangunan perkebunan. Tabel 34. Institusi Terkait di Luar Kementerian Pertanian dan Jenis Dukungan yang diperlukan untuk Pembangunan Perkebunan Institusi Jenis Dukungan Kementerian Pekerjaan Umum Penyediaanperbaikan sarana jalan penghubung antara sentra produksi dengan outlet pemasaran, jembatan, dll. Kementerian Perhubungan Penyediaan sarana pelabuhan dan gudang serta kelancaran transportasi. Kementerian Perindustrian Pengembangan industri hilir berbasis perkebunan pemberian insentif untuk pengembangan industri hilir berbasis perkebunan. Kementerian Perdagangan Penerapan kebijakan ekspor impor dan pengaturan harga yang kondusif. Kementerian Keuangan Penyediaan dukungan dan fasilitasi pendanaan skim pembiayaan yang sesuai dengan karakteristik agribisnis perkebunan, pembebasan, penihilan dan keringanan pajak serta berbagai pungutan yang dibebankan kepada petaniprodusen produk primer. Kementerian Negara Lingkungan Hidup Dukungan kebijakan yang sinergi dengan kebijakan pembangunan perkebunan. Kementerian Negara BUMN Penyediaan sarana produksi yaitu pupuk sesuai kebutuhan secara 6 tepat waktu, tempat, jumlah, jenis, dosis dan harga sehingga dapat terjangkau oleh pekebun dan rehabilitasi pabrik gula PG. Kementerian Kehutanan Penyediaan dan pelepasan lahan hutan konversi untuk perkebunan. Kementerian Negara Koperasi dan UKM Penumbuhan dan pengembangan kelembagaan ekonomi petani koperasi dan skim kredit untuk koperasi. Kementerian Dalam Negeri Kebijakan yang dapat mendukung implementasi dan keberlanjutan pembangunan perkebunan di daerah. Kementerian Luar Negeri Diplomasi dan kampanye untuk meningkatkan citra dan penetrasi produk perkebunan di tataran internasional Kementerian Hukum dan HAM Akselerasi penetapan indikasi geografis komoditas perkebunan. Badan Pertanahan Nasional BPN Kemudahan sertifikasi lahan petani dan HGU Hak Guna Usaha Perkebunan. Badan Nasional Penanggulangan Bencana BNPB Penanganan bencana di wilayah perkebunan. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Penyediaan data dan prediksi agro-klimatologi.

5.4. Mekanisme Perencanaan