Pengembangan Komoditas Pemenuhan Kebutuhan Dalam Negeri

4.3.6. Pengembangan Komoditas Pemenuhan Kebutuhan Dalam Negeri

Terdapat 2 dua komoditas perkebunan yang pengembangannya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yaitu Kapas dan Cengkeh. Kebutuhan industri tekstil dan produk tekstil Indonesia akan Serat Kapas mencapai 500 ribu ton per tahun, namun produksi Serat Kapas nasional hanya dapat memenuhi 2 dari kebutuhan tersebut, oleh karena itu dengan pengembangan Kapas rakyat diharapkan pada tahun 2014 telah mencapai luas 25.000 Ha dengan produksi 63 ribu ton atau dapat mengurangi impor menjadi 95 dari total kebutuhan dalam negeri. Saat ini sebagian besar hasil cengkeh ± 90 digunakan sebagai bahan baku pembuatan Industri Rokok Kretek PRK, sisanya untuk memenuhi kebutuhan industri makanan dan obat-obatan. Seluruh kebutuhan tersebut masih dapat dipenuhi dari dalam negeri. Namun demikian, kecenderungan yang ada memperlihatkan bahwa pertumbuhan tingkat permintaan cengkeh lebih tinggi dari pertumbuhan produksinya meskipun sampai saat ini akses permintaan dapat dipenuhi dari stock PRK, namun secara jangka panjang akan terjadi kelangkaan pasokan cengkeh sehingga pengembangan dan peningkatan produktivitas cengkeh masih tetap diperlukan. Pengembangan komoditas pemenuhan kebutuhan dalam negeri ditujukan untuk meningkatkan produksi dan mutu komoditas Kapas dan Cengkeh untuk meningkatkan kontribusi kedua komoditas ini dalam memenuhi kebutuhan nasional. Sehubungan dengan hal tersebut, target kedua komoditas ini untuk periode 2010-2014 ditetapkan seperti pada Tabel 29. Tabel 29. Target Pengembangan Komoditas Pemenuhan Kebutuhan Dalam Negeri Tahun 2010-2014 No. Indikator Target per Tahun 2010 2011 2012 2013 2014

1. Kapas

a. Luas Areal ribu Ha 15 18 20 24 25 b. Produksi ribu ton 26 33 40 57 63 c. Produktivitas KgHa 1.750 1.900 2.000 2.200 2.500

2. Cengkeh

a. Luas Areal ribu Ha 465 469 474 479 484 b. Produksi ribu ton 78 80 83 84 86 c. Produktivitas KgHa 266 274 281 284 300 Sumber : Direktorat Jenderal Perkebunan, 2011.

4.3.7. Dukungan Pengembangan Tanaman Perkebunan Berkelanjutan