Road Map Komoditas Utama dan Renstra Pembangunan Perkebunan Sistem Informasi Manajemen Kelembagaan

C. Road Map Komoditas Utama dan Renstra Pembangunan Perkebunan

2010-2014 Renstra Pembangunan Perkebunan 2010-2014 telah tersusun dan dijadikan acuan dalam pembangunan perkebunan setiap tahunnya yang dituangkan dalam rencana kerja tahunan RKT. Agar pengembangan komoditas dalam rangka mengisi Renstra Pembangunan Perkebunan menjadi terarah, terukur dan dapat dipertanggung jawabkan maka telah disusun Road Map Komoditas Utama Perkebunan sampai dengan tahun 2020.

D. Sistem Informasi Manajemen

Semakin berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi TIK menjadikan batas antar daerah maupun antar negara semakin kecil dan jelas. Akses terhadap data dan informasi serta penyebarannya sangat mudah dilaksanakan dan cepat tersebar kepada masyarakat yang membutuhkannya. Perangkat teknologi informatika yang telah dimiliki Direktorat Jenderal Perkebunan adalah website, Sistem Informasi Manajemen Pegawai SIMPEG, Sistem Akuntansi Instansi SAI, Sistem Monitoring dan Evaluasi Simonev dan Geographic Information System GIS merupakan teknologi informasi. Selain informasi yang disajikan dalam bentuk softcopymaya, informasi juga disajikan dalam bentuk hardcopy fisik seperti buku statistik perkebunan, majalah media perkebunan, ruang display, pusat informasi perkebunan, rencana strategis dan lainnya. Teknologi informasi dan komunikasi Direktorat Jenderal Perkebunan tersebut sangat berpotensi untuk dikembangkan dalam rangka implementasi Inpres Nomor 3 tahun 2003 tentang e-government dan seiring dengan kemajuan dan perkembangan teknologi informasi.

E. Kelembagaan

Kelembagaan yang berkualitas merupakan kelembagaan yang mampu memenuhi keinginan dan kebutuhan masyarakat yang memerlukannya. Kualitas jasa yang masih dapat dikembangkan dalam pelayanan mencakup 5 lima dimensi yang meliputi 1 tangible, seperti fasilitas fisik, perlengkapan dan sarana komunikasi; 2 empathy, seperti kemudahan dalam melakukan komunikasi, memahami kebutuhan masyarakat pengguna dan memberikan perhatian yang serius; 3 responsiveness, seperti keinginan untuk membantu dan memberikan pelayanan dengan tanggap; 4 reliability, seperti kemampuan memberikan layanan dengan segera, akurat, handal dan memuaskan; dan 5 assurance, seperti pengetahuan, kemampuan, kesopanan dan sifat yang dapat dipercaya. Dalam rangka memfasilitasi terlaksananya pengawasan dan pengujian mutu benih, penerapan teknologi proteksi tanaman dan memberikan dukungan pelayanan organisasi yang berkualitas sebagai rujukan daerah telah dibentuk 4 empat unit pelayanan teknis UPT pusat yang meliputi Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan BBP 2 TP Medan, Surabaya dan Ambon serta Balai Proteksi Tanaman Perkebunan BPTP Pontianak. Ke depan, agar pelayanan teknis kepada masyarakat lebih optimal dengan sebaran yang semakin luas maka jumlah dan fungsi UPT sangat berpotensi untuk ditingkatkan dan penyesuaian wilayah binaannya. Tersedianya sarana pendidikan yang kompeten untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia perkebunan sebagai institusi penelitian tanaman perkebunan seperti Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Puslitbangbun yang terdiri dari Balai Penelitian Tembakau dan Tanaman Serat Balittas, Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri Balittri, Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik Balittro, Balai Penelitian Kelapa dan Palma Lain Balitka juga terdapat PT. Riset Perkebunan Nusantara PT. RPN yang terdiri dari Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia P3GI, Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS, Pusat Penelitian Karet PPK, Pusat Penelitian Teh dan Kina PPTK, Puslitkoka Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia serta unit-unit riset dan pengembangan teknologi pada perusahaan industri berbasis tanaman perkebunan serta sejumlah tenaga peneliti yang sudah berpengalaman merupakan potensi yang dapat ditingkatkan lagi kontribusinya dalam rangka menunjang pembangunan perkebunan.

1.3.1.2. Potensi Teknis

Komoditas unggulan nasional perkebunan dan teknologi merupakan komponen potensi teknis yang masih dapat dikembangkan dan dioptimalkan dalam rangka meningkatkan kinerja organisasi. Adapun uraian singkat dari masing-masing komponen tersebut sebagai berikut:

A. Komoditas Unggulan Nasional Perkebunan