Tersedianya Norma, Standar, Prosedur, Kriteria, Pedoman Umum, Sumber Daya Manusia

1.3. Potensi dan Permasalahan

1.3.1. Potensi

1.3.1.1.Potensi Manajerial Beberapa potensi manajerial utama yang masih dapat dikembangkan dan dioptimalkan dalam rangka meningkatkan kinerja organisasi meliputi a tersedianya norma, standar, prosedur, kriteria, pedoman umum, pedoman teknis dan kebijakan, b sumber daya manusia, c Road Map komoditas utama dan Renstra Pembangunan Perkebunan 2010-2014, d sistem informasi manajemen dan e kelembagaan.

A. Tersedianya Norma, Standar, Prosedur, Kriteria, Pedoman Umum,

Pedoman Teknis dan Kebijakan Pelaksanaan pembangunan perkebunan mempunyai landasan hukum yang kuat berupa Undang-Undang Nomor 12 tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman dan Peraturan Perundang-undangan turunannya, Undang-Undang Nomor 18 tahun 2004 tentang Perkebunan dan Peraturan Perundang-undangan turunannya yang didukung dengan Peraturan Menteri Pertanian Permentan Nomor 61PermentanOT.140102010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian. Landasan hukum tersebut merupakan salah satu potensi yang bisa digali dalam mengembangkan perkebunan secara menyeluruh dan terpadu. Agar kegiatan pembangunan perkebunan lebih praktis dan mudah dilaksanakan serta tidak bertentangan dengan peraturan perundangan yang berlaku perlu didukung dengan pedoman umumteknis dan standar biaya yang diperlukan. Pedoman umumteknis yang tersedia seperti pedoman perencanaan kegiatan dan anggaran, pembakuan statistik perkebunan, pelaksanaan anggaran, satuan biaya pengembangan perkebunan, pedoman teknis budidaya dan pedoman lainnya, masih dapat diperluas dan berpotensi untuk lebih didayagunakan.

B. Sumber Daya Manusia

Potensi lainnya yang masih dapat dikembangkan adalah sumber daya manusia SDM. Tersedianya SDM di lingkup Direktorat Jenderal Perkebunan sebanyak 1.602 orang yang berkualifikasi pendidikan dari tingkat SD sampai jenjang doktor merupakan keunggulan tersendiri. Disamping pendidikan formal, sebagian besar pegawai telah mengikuti diklat penjenjangandiklat PIM, pelatihan teknis dan non teknis serta beberapa pegawai sedang mengikuti tugas belajar baik di dalam maupun di luar negeri yang diharapkan semuanya akan mendukung kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan. Peningkatan kualitas, moral dan etos kerja petugas, lingkungan kerja yang kondusif, penerapan sistem karir yang terprogram dan transparan dalam rangka mewujudkan petugas yang profesional, pengembangan kemampuan dan sikap prakarsa yang proaktif dalam mewujudkan pelayanan prima merupakan arah organisasi yang hendak dicapai. Disamping itu telah diangkat Pejabat Fungsional PBT Pengawas Benih Tanaman dan POPT Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman untuk menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Direktorat dan UPT.

C. Road Map Komoditas Utama dan Renstra Pembangunan Perkebunan