Indonesia melalui perusahaan global, aliansi strategis dan perusahaan multinasional.
1.4. Peluang dan Tantangan
1.4.1. Peluang
1.4.1.1. Peluang Manajerial
Faktor yang membuka peluang untuk meningkatkan kinerja organisasi dalam mendukung program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman
perkebunan adalah potensi pelaku usaha, koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan, pengembangan sistem informasi, proses mengarah ke pelayanan
prima, ketersediaan pendanaan dan permintaan pasar.
A. Pelaku Usaha
Pelaku usaha utama di bidang perkebunan meliputi perkebunan besar, koperasi, asosiasi petani, asosiasi eksportirimportir dan pekebun. Jika situasi untuk
berinvestasi dapat dibangun secara lebih kondusif dan harga komoditas perkebunan dapat dipertahankan maka peran masing-masing pelaku usaha dapat
ditingkatkan dalam rangka mendukung pengembangan perkebunan.
B. Koordinasi
Koordinasi didefinisikan sebagai suatu usaha yang sinkron dan teratur untuk menyediakan jumlah dan waktu yang tepat dan mengarahkan pelaksanaan untuk
menghasilkan suatu tindakan yang seragam dan harmonis pada sasaran yang telah ditentukan. Koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan merupakan
peluang lain yang bisa dikembangkan dalam rangka mempercepat pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.
C. Pengembangan Sistem Informasi
Agar dapat mengikuti perkembangan teknologi dan memperlancar aksesibilitas terhadap informasi, maka sistem informasi manajemen yang mencakup
kemampuan menyusun, memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai SDM sumber daya manusia, teknologi, peluang pasar,
manajemen, permodalan, usaha perkebunan dalam mendorong dan menumbuhkan minat pelaku usaha, petani dan masyarakat, perlu terus dimutakhirkan dan
dikembangkan secara terus menerus sehingga dapat meningkatkan jejaring kerja dengan institusi terkait.
D. Pelayanan Prima
Peluang lainnya adalah peningkatan pelayanan organisasi yang berkualitas sampai dengan memenuhi kriteria layanan prima. Sendi-sendi pelayanan prima meliputi
1 kesederhanaan dalam artian mudah, lancar, cepat, tidak berbelit-belit, mudah dipahami dan mudah dilaksanakan; 2 kejelasan dan kepastian mengenai
prosedur, persyaratan, unit kerja yang berwenang, rincian biaya, jadwal waktu penyelesaian dan hak serta kewajiban pemberi dan penerima pelayanan; 3
keamanan dalam arti memberikan keamanan dan kenyamanan serta dapat
memberikan kepastian hukum; 4 keterbukaan dalam arti diinformasikan secara terbuka agar mudah diketahui dan dipahami; 5 efisien dalam arti persyaratan
pelayanan hanya dibatasi pada hal-hal yang berkaitan langsung pencapaian sasaran pelayanan; 6 ekonomis dalam arti biaya ditetapkan secara wajar; 7
keadilan yang merata dalam arti diusahakan secara luas, adil dan merata; dan 8 ketepatan waktu dalam arti diselesaikan dalam kurun waktu yang telah ditentukan.
E. Anggaran