Campur Kode ALIH KODE DAN CAMPUR KODE DALAM RAPAT SOSIALISASI DI KECAMATAN KARANG MALANG KABUPATEN SRAGEN.

29 BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan metode deskriptif. Menurut Moleong via Arikunto, 2010:20 penelitian kualitatif adalah penelitian yang sumber datanya berupa kata-kata lisan atau tertulis yang dapat dicermati oleh peneliti agar dapat ditangkap makna yang tersirat dalam data tersebut. Arikunto 2010:2 mendefinisikan penelitian deskriptif yaitu penelitian yang menggambarkan atau memaparkan sesuatu hal misalnya keadaan, kondisi, situasi, peristiwa, kegiatan, dan lain-lain. Metode kualitatif dan metode deskriptif digunakan dalam penelitian ini karena data yang diperoleh berupa bentuk-bentuk verbal bahasa berwujud tuturan secara lisan yang kemudian ditranskripsikan menjadi data tulis pada rapat sosialisasi di Kecamatan Karang Malang Kabupaten Sragen.

B. Subjek Penelitian dan Objek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah wacana lisan yang diidentifisikasikan mengandung alih kode dan campur kode dalam rapat sosialisasi di kecamatan Karang Malang Kabupaten Sragen. Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Juni dan Juli 2013. Objek penelitian ini adalah tuturan yang mengandung alih kode dan campur kode dalam rapat sosialisasi di Kecamatan Karang Malang Kabupaten Sragen. Data alih kode dapat berupa alih ragam dan alih bahasa. Data campur kode dapat berupa kata, frasa, reduplikasi, dan istilah.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode simak beserta teknik lanjutannya yaitu teknik sadap, teknik Simak Bebas Libat Cakap SBLC, teknik rekam, dan teknik catat. Metode simak adalah teknik pengumpulan data dengan cara menyimak penggunaan bahasa Sudaryanto, 1993:133. Teknik lanjutan I adalah teknik sadap yaitu teknik sadap digunakan peneliti untuk mendapatkan data, peneliti dengan segala kecerdikannya dan kemauaannya harus menyadap pembicaraan seseorang atau beberapa orang Sudaryanto,1993:134. Teknik sadap atau kegiatan menyadap dapat dipandang sebagai teknik dasar pada penelitian ini. Teknik sadap digunakan untuk menyadap tuturan dalam rapat sosialisasi di Kecamatan Karang Malang Kabupaten Sregen. Teknik lanjutan II adalah metode Simak Bebas Libat Cakap SBLC yaitu peneliti tidak telibat dalam proses dialog atau tidak ikut serta dalam proses pembicaraan, peneliti hanya sebagai pemerhati dan pendengar saja Sudaryanto,1993:134. Teknik simak bebas libat cakap digunakan untuk menyimak tuturan dalam rapat sosialisasi di Kecamatan Karang Malang Kabupaten Sregen. Teknik lanjutan III adalah teknik rekam yaitu teknik merekam yang digunakan pada saat proses pembicaan berlangsung, perekaman dapat dilakukan dengan tape recorder tertentu sebagai alatnya Sudaryanto, 1993:135. Teknik rekam digunakan untuk merekam tuturan dalam rapat sosialisasi di Kecamatan Karang Malang Kabupaten Sregen. Teknik lanjutan IV adalah teknik catat yaitu pencatatan yang dilakukan ketika teknik pertama, kedua, ketiga selesai dilakukan, pencatatan dilakukan dengan menggunakan alat tulis tertentu Sudaryanto, 1993:135. Teknik catat digunakan untuk mentranskrip data tuturan dalam rapat sosialisasi di Kecamatan Karang Malang Kabupaten Sragen karena data yang diperoleh berupa data lisan, kemudian dilakukan pengkodean data laih kode campur kode.

D. Instrumen Penelitian

Pada penelitian ini, instrumen penelitian yang digunakan adalah human instrument. Human instrument digunakan dalam penelitian ini kerana peneliti bertindak sebagai orang yang merancana, melaksanakan, mengumpulkan data, menganalisis data, merevisi, serta sebagai orang yang melaporkan penelitian berdasarkan pada kriteria-kriteria yang dipahami. Indikator alih kode dan campur kode yang dipahami oleh peneliti terdapat pada tabel berikut ini.