E. Teknik Analisis Data
Tuturan yang mengandung alih kode dan campur kode dalam penelitian ini dianalisis menggunakan metode deskriptif. Untuk menganalisis, peneliti
mencoba mengembangkan menjadi kategori-kategori atau pengkodean. Dalam penelitian ini digunakan pengkodean terbuka. Pengkodean terbuka adalah
pengkodean yang dilakukan saat penelitian berlangsung yaitu pada saat pengumpulan data dan analisis. Setelah semua data ditranskrip, kemudian
dilakukan pengkodean. Data yang mengandung alih kode dan campur kode diberi kode oleh peneliti.
Peneliti melakukan pengkodean data alih kode dan campur kode dengan mengklasifikasikan proses terjadinya alih kode
dan campur kode. Pengklasifikasian alih kode dapat berupa alih kode ragam dan alih kode bahasa.
Karakteristik alih kode yang digunakan adalah dari bahasa Indonesia ke bahasa yang lain, sedangkan pengklasifikasian campur kode dapat berupa kata, frasa, dan
istilah dan reduplikasi. Karakterisrik campur kode yang digunakan adalah bahasa Indonesia yang mengandung unsur bahasa lain. Setelah proses pengklasifikasian,
kemudian data dianalisis berdasarkan teori yang ada.
F. Keabsahan Data
Untuk mendapatkan keabsahan data penelitian perlu dilakukan pengecekan terhadap data yang ditemukan. Adapun cara yang dilakukan untuk
mengecek data dengan melalui uji validitas dan reliabilitas.
Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas sematik. Validitas sematik digunakan untuk melihat seberapa jauh data yang
mengandung alih kode dan campur kode dalam tuturan rapat sosialisasi dimaknai sesuai dengan konteksnya.
Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabilitas intra-rater dan reliabilitas inter-rater. Uji intra-rater yaitu dengan melakukan
pengamatan dan pembacaan subjek penelitian secara berulang-ulang, secara cermat, dan teliti. Uji inter-rater dilakukan dengan mendiskusikan dan bertanya
kepada orang yang dianggap lebih ahli dalam bidang analisis, baik teman sejawat atau dosen pembimbing.