14 baik berupa pengetahuan, keterampilan, atau sikap, atau dapat diartikan sebagai
hasil akhir dari sebuah proses belajar.
2. Prestasi belajar IPA
Prestasi belajar IPA yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah hasil perubahan kemampuan yang dicapai dari suatu kegiatan belajar yang dapat diukur
dengan alat atau tes pada pembelajaran IPA. Ruang lingkupnya meliputi : rangka dan panca indera manusia, struktur dan fungsi bagian tumbuhan, menggolongkan
hewan, daur hidup hewan, makhluk hidup dan lingkungannya, sifat dan perubahan wujud benda.Hasil yang telah dicapai tersebut dapat berupa ilmu kepandaian yang
didapat melalui kemampuan mengubah belajar atau kemampuan untuk mengubah tingkah laku yang potensial pada dirinya yang dapat diwujudkan dalam bentuk
kegiatan tugas dan hasil tes tertulis.Tes tertulis dalam penelitian ini dalam bentuk soal uraian essay terbatas yang sudah dibatasi mulai dari ruang lingkupnya,
sudut pandang menjawabnya, dan indikator-indikatornya yang jawabannya diarahkan pada aspek-aspek tertentu.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar IPA
Prestasi belajar secara umum dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal.Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari diri siswa itu sendiri,
sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa.Moh. Uzer Usman dan Lilis Setyawati 1993: 100-101 mengemukakan bahwa faktor
internal yang dapat mempengaruhi prestasi belajar, yaitu: a.
Kelemahan mental yang berkaitan dengan faktor kecerdasan intelegensi.
15 b.
Kelemahan fisik yang berkaitan dengan panca indera mata, telinga, hidung, tangan, dan kaki.
c. Gangguan yang bersifat emosional, kurangnya minat dan motivasi anak
terhadap pelajaran. d.
Sikap dan kebiasaan yang salah dalam belajar. Faktor eksternal yang dapat mempengaruhi prestasi belajar, yaitu:
a. Situasi belajar-mengajar yang tidak menyenangkan sehingga terlihat kaku dan
tidak merangsang siswa untuk aktif. b.
Kurikulum yang kurang fleksibel atau masih kaku. c.
Metode mengajar yang monoton. d.
Media pembelajaran yang kurang menarik perhatian siswa. e.
Situasi dirumah yang memotivasi anak untuk belajar.
C. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dalam PembelajaranIPA
1. Pembelajaran Kooperatif cooperative learning
Pembelajaran kooperatif, menurut Slavin dalam Nur Asma 2006: 11, yaitu“cooperative learning methods share the idea that students work together to
learn and are responsible for their teammates learning as wll as their own”. Definisi ini mengandung pengertian bahwa dalam belajar kooperatif siswa belajar
bersama saling menyumbang pikiran dan tanggung jawab terhadap pencapaian hasil belajar secara individu maupun kelompok. Pembelajaran kooperatif adalah
suatu model pembelajaran yang saat ini banyak digunakan untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada siswa, terutama untuk mengatasi