23
a. Tahap-tahap kegiatan pembelajaran model STAD
Menurut Nur Asma 2096: 51 tahap-tahap pembelajaran kooperatif STAD adalah:
1.
Persiapan Pembelajaran
Tahap persiapan pembelajaran materi pembelajaran dalam belajar kooperatif dengan menggunakan model STAD dirancang sedemikian rupa untuk
pembelajaran secara berkelompok. Sebelum menyajikan materi pembelajaran, dibuat lembar kegiatan siswa, kemudian menempatkan siswa dalam kelompok
yang masing-masing kelompok terdiri dari 4-5orang dengan cara mengurutkan siswa dari atas ke bawah berdasarkan kemampuan akademiknya, diusahakan
berimbang selain menurut kemampuan akademik juga jenis kelamin dan etnisnya. Kemudian menentukan skor dasar.
2.
Penyajian Materi
Tahap ini dimulai dengan guru menjelaskan tujuan pembelajaran, memberikan motivasi untuk berkooperatif, menggali pengetahuan prasyarat dan sebagainya.
3.
Kegiatan Belajar Kelompok
Tahap ini digunakan lembar kegiatan, lembar tugas, dan lembar kunci jawaban masing-masing dua lembar untuk masing-masing kelompok.
4. Pemeriksaan terhadap Hasil Kegiatan Kelompok
Pemeriksaan terhadap hasil kelompok ini dilakukan untuk mempresentasikan hasil kegiatan kelompok di depan kelas oleh wakil dari setiap
kelompok. Kegiatan ini dilakukan secara bergantian. Pemerikaan hasil kelompok
24 dilakukan dengan cara memberikan kunci jawaban dan setiap kelompok
memeriksa sendiri hasil pekerjaannya dan memperbaiki jika ada kesalahan.
6. Siswa Mengerjakan Soal-Soal Tes secara Individual
Siswa memperhatikan kemampuan dan menunjukan apa yang diperoleh pada kegiatan kelompok dengan cara menjawab soal tes sesuai dengan
kemampuanya.Siswa dalam tahap ini tidak diperkenankan bekerjasama.
7. Pemeriksaan Hasil Tes
Dilakukan oleh guru, dengan membuat daftar skor peningkatan setiap individu, yang kemudian dimasukan menjadi skor kelompok.Peningkatan rata-rata
skor setiap individu merupakan sumbangan bagi kinerja pencapaian kelompok.
8. PenghargaanKelompok
Setelah diperoleh hasil kuis, kemudian dihitung skor peningkatan individu berdasarkan selisih perolehan skor kuis terdahulu skor dasar dengan
skor kuis terakhir. Berdasarkan skor peningkatan individu dihitung poin perkembangan dengan menggunakan pedoman yang disusun oleh Slavindalam
Nur Asma 2006: 53-54, sebagai berikut: • Lebih dari sepuluh poin di bawah skor dasar
5 poin • 10 poin di bawah sampai satu poin di bawah skor dasar
10 poin • Skor dasar sampai 10 poin di atas skor dasar
20 poin • Lebih dari 10 poin skor
dasar 30
poin • Pekerjaan sempurna tanpa memperhatikan skor dasar 30 poin
Pemberian penghargaan kepada kelompok yang memperoleh poin perkembangan kelompok tertinggi ditentukan dengan rumus:
25
N1= Jumlah total perkembangan anggota Jumlah anggota kelompok yang ada
Berdasarkan poin perkembangan yang diperoleh terdapat tiga tingkatan
penghargaan yang diberikan yaitu ;
a
Kelompok yang memperoleh poin rata-rata 15,sebagai kelompok baik.
b
Kelompok yang memperoleh poin rata-rata 20,sebagai kelompok hebat.
c
Kelompok yang memperoleh poin rata-rata 25,sebagai kelompok super.
STAD juga ditekankan bahwa siswa dikelompokkan dalam tim-tim pembelajaran dengan empat atau lima anggota dan anggota tersebut harus
heterogen Nur Asma, 2005:5. Ide utama di balik STAD adalah untuk memotivasi siswa saling memberi semangat dan membantu dalam menuntaskan
keterampilan-keterampilan yang dipresentasikan guru, meskipun siswa belajar bersama, mereka harus menguasai materi tersebut tanggung jawab individu. Hal
ini akan memberikan motivasi kepada siswa untuk melakukan sebuah pekerjaan tutorial dengan baik dan saling menjelaskan satu sama lain. Selain itu STAD juga
memberikan kesempatan setiap anggota kelompok akan memperoleh skor yang berbeda sesuai dengan tingkat kepahaman dan keaktifannya.
Modelpembelajaran tipe STAD memberikan suasana belajar siswa menjadi menyenangkan dan mempermudah siswa dalam memahami dan
memecahan masalah yang dihadapinya.Karena siswa diposisikan dalam kelompok-kelompok kecil dan heterogen, sehingga dapat memungkinkan adanya
tukar menukar pengetahuan antar siswa. Oleh karena itu dengan menerapkan model pembelajaran tipe STAD dalam kelas akan memberikan pengaruh kepada
26 siswa. Adapun pengaruhdampaknya bagi siswa maupun guru adalah sebagai
berikut:
a. Dengan menggunakan model pembelajarantipe STADsiswa lebih mudah untuk menemukan dan menggunakan konsep-konsep yang sulit apabila
merekadapat merasakan kenyamanan dalam kelas dan dapat saling berdiskusi untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut.
b. Dalam diskusi tersebut siswa dapat berbagai ide serta dapat membantu teman
yang mengalami kesulitan. c.
Dengan menerapkan pembelajaran ini memungkinkan siswa berubah anggapan, yaitu yang semula menganggap bahwa belajar IPA itu
menegangkan, tidak nyaman, dan tertekan menjadi menyenangkan sehingga siswa lebih mudah untuk menerima materi pelajaran.
d. Model pembelajaran tipe STAD akan membantu siswa untuk melaksanakan
kurikulum dan kegiatan belajar mengajar secara efektif dan efisien. Lima tahapan pembelajaran kooperatif tipe STAD menurut Slavin dalam Isjoni
2009: 74 meliputi: tahap penyajian materi, tahap kegiatan kelompok, tahap tes individu, tahap penghitungan skorperkembangan individu, tahap pemberian
penghargaan kelompok. Menurut Ibrahim, dkk dalam Trianto 2007: 54, Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD terdiri dari 6 langkah atau
fase yaitu :
a. Fase 1 : menyampaikan dan memotivasi siswa