Ikon Pemaknaan terhadap Ilustrasi Sampul Depan Majalah Tempo Edisi 22 Maret-28 Maret 2010

69

4.4.1. Ikon

Seragam loreng, sketsa motif bayangan manusia, topeng kain hitam, gambar sorban. Adapun interpretasi dari tampilan gambar sekelompok pria berpakaian seragam tentara loreng membawa senjata api laras panjang, adalah bahwa sekelompok pria ini merupakan pasukan khusus yang dilatih secara khusus pula serta mempunyai tugas sebagai tentara yang berperan sebagai alat yang dalam menjalankan tugasnya berdasarkan kebijakan dan ideologi yang diyakininya yaitu memperjuangkan jalan kebenaran dengan melakukan tindakan teror pada target yang mereka anggap kafir, sekelompok pria ini teroris. Motif sketsa bayangan manusia pada seragam tersebut menegaskan bahwa sekelompok tentara ini bukanlah Tentara Nasional Indonesia TNI karena seragam resmi TNI tidak bermotif sketsa manusia melainkan perpaduan warna Hijau, Hitam, Cokelat, dan Putih kecoklatan. Sedangkan motif sketsa bayangan manusia pada seragam loreng menjelaskan bahwa manusia adalah target teror mereka. Teroris memilih sasaran yang menimbulkan efek psikologi yang tinggi untuk menimbulkan rasa takut dan mendapatkan publikasi yang luas. Bertujuan untuk menyoroti kelemahan sistem dan menunjukkan kelemahan alat-alat kekuasaan Aparatur Pemerintah, mempermalukan aparat pemerintah dan memancing mereka bertindak represif kemudian mendiskreditkan pemerintah dan menghasilkan simpati masyarakat terhadap tujuan teroris. Sumber http:id.wikipedia.orgwikiTerorisme_di_Indonesia . 70 Pada ikon sketsa ini digambarkan bayangan manusia sedang melakukan aktifitasnya ada yang sedang berdiri, sedang melangkahkan kakinya mengangkat kaki kiri ke depan , ada yang membawa sepeda, terdapat pula bayangan manusia mengangkat kedua tangan ungkapan kegembiraan, ada bayangan manusia yang kepalanya tertunduk lemas, maknanya adalah mereka ini manusia biasa dengan segala kesenangan dan kesedihan dikehidupan nyata. Mereka tidak menyadari bahwa akan dijadikan target teror. Dilukiskan pula posisi orang-orangnya pada sketsa terbalik tidak beraturan berantakan mempunyai makna mereka akan mati tidak terduga. Ikon selanjutnya pada kepala sekelompok teroris ini b ertopeng kain hitam mempunyai arti kata topeng dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2002 berarti tertutup atau menutupi. Sedangkan makna denotatif dari istilah kata Topeng mengandung pengertian sebagai penutup muka kedok. Dalam pengertian makna konotatifnya berarti seseorang tersebut tidak ingin identitasnya diketahui oleh siapapun sehingga dia dengan mudah melakukan aksinya tanpa seorangpun mengetahui siapa, dari mana, mengapa, tujuannya, dan latar belakangnya. Berikutnya ikon pada kanan ilustrasi terdapat tangan pria menempel bandrol, di kepala sekelompok teroris ini tepatnya diatas dahi. Bandrol mempunyai makna denotatif merupakan harga mati yang tidak bisa ditawar-tawar lagi oleh siapapun. Sedangkan tempelan gambar bandrol pada kepala sekelompok teroris ini mempunyai makna konotatif bahwa pasukan ini berani mati untuk menjalankan visi yang diyakininya. 71 Penempelan bandrol dengan jempol merupakan gerak isyarat yang secara umum makna denotatifnya sebagai gerak isyarat yang menyatakan setuju, Makna konotatif penempelan bandrol dengan jempol ini adalah sekelompok teroris ini telah mendapat kepercayaan dari pimpinan, sebagai tentara yang dapat dengan segera melakukan aksi teror. Itulah apa yang dikatakan Desmond Morris dalam bukunya Body Talk. Sumber Label: acungan jempol, Desmond Morris Kemudian ikon yang terakhir dari ilustrasi ini adalah leher bersyal sorban merah putih yang biasa digunakan oleh umat islam khususnya laki-laki untuk beribadah atau merayakan hari besar keagamaan Islam. Dapat dijelaskan makna denotatif dari sorban adalah kain yang digunakan sebagai penghormatan ketika sholat dan mengaji sebab mengenakan sorban dan pakaian yang rapi, umat islam berharap selain mendapatkan ilmu juga mendapatkan kebarokahan dan semakin dekat kepada Tuhan. Sedangkan konotasi dari kain sorban ini adalah kelompok ini mengatasnamakan agama tertentu sebagai pembelaan atas aksi teror yang dilakukannya sebagai bagian dari ibadah untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dan agar dapat masuk surga.

4.4.2. Indeks

Dokumen yang terkait

Perbandingan Makna Korupsi pada Ilustrasi Sampul antara Majalah Gatra dan Tempo Tahun 2013

0 6 119

Analisis Semiotik Korupsi Terhadap Sampul Majalah Tempo pada Kasus Simulator Sim

1 12 113

PEMAKNAAN ILUSTRASI SAMPUL DEPAN VERSI MATA “CIA KUASAI RI” (Studi Semiotik Terhadap Pemaknaan Ilustrasi Versi Mata “CIA kuasai RI” Pada Sampul Depan Majalah Intelijen Edisi September 2011).

0 0 110

PEMAKNAAN KARIKATUR COVER MAJALAH TEMPO YANG BERJUDUL “BAHASYIM SALABIM” ( Studi Semiotik Pemaknaan Cover Majalah Tempo Edisi 31 Januari – 6 Februari 2011 ).

0 1 95

PEMAKNAAN ILUSTRASI COVER MAJALAH GATRA ( Analisis Semiotik Ilustrasi Cover Majalah Gatra Yang Berjudul ”Menepis Serangan Wikileaks” Edisi 17 – 23 Maret 2011 ).

2 5 84

Pemaknaan Cover Majalah TEMPO (Studi Semiotik Pemaknaan Redenominasi Pada Cover Majalah TEMPO Edisi 9 – 15 Agustus 2010).

2 4 79

PEMAKNAAN ILUSTRASI COVER MAJALAH GATRA ( Analisis Semiotik Ilustrasi Cover Majalah Gatra Yang Berjudul ”Menepis Serangan Wikileaks” Edisi 17 – 23 Maret 2011 )

0 0 18

PEMAKNAAN KARIKATUR COVER MAJALAH TEMPO YANG BERJUDUL “BAHASYIM SALABIM” ( Studi Semiotik Pemaknaan Cover Majalah Tempo Edisi 31 Januari – 6 Februari 2011 )

0 0 16

PEMAKNAAN ILUSTRASI SAMPUL DEPAN MAJALAH TEMPO (Analisis Semiotik Ilustrasi Sampul Depan Majalah Tempo Edisi 22 Maret Sampai 28 Maret 2010 Yang Berjudul Angkatan Baru Penebar Teror)

0 0 19

Pemaknaan Cover Majalah TEMPO (Studi Semiotik Pemaknaan Redenominasi Pada Cover Majalah TEMPO Edisi 9 – 15 Agustus 2010).

0 1 19