Simbol Pemaknaan terhadap Ilustrasi Sampul Depan Majalah Tempo Edisi 22 Maret-28 Maret 2010

73 kesewenang-wenangan untuk menimbulkan rasa takut dan mencekam dalam masyarakat ,merupakan bahaya yang mengancam, dan menakutkan. Jadi makna keseluruhan dari kalimat Angkatan Baru Penebar Teror pada ilustrasi adalah pasukan baru yang bertugas menebarkan kekacauan, melakukan tindak kesewenang - wenangan, menimbulkan rasa takut, mencekam, meresahkan masyarakat dan merupakan bahaya yang sangat mengancam. Mereka ini penuh pertentangan, penuh semangat, pendirian yang teguh dalam memperjuangkan ideologi, dan mempunyai tugas melakukan tindak kejahatan dan kekerasan, mempunyai organisasi yang solid, disiplin tinggi, militan dengan struktur organisasi berupa kelompok-kelompok kecil, dan perintah dilakukan melalui indoktrinasi serta teroris dilatih bertahun-tahun sebelum melaksanakan aksinya.

4.4.3. Simbol

Menurut Artini Kusmiati, dalam menentukan judul, dipilih kutipan atau frasa yang bersifat menantang yang didukung foto atau ilustrasi yang serasi, sehingga mampu menimbulkan kesan atau imej yang kuat tentang apa yang diungkapkan Kusmiati, 1999 : 89. Kata Teror menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2002 adalah kekacauan, makna denotatifnya adalah tindak kesewenang wenangan untuk menimbulkan kekacauan dalam masyarakat. Sehingga makna konotasi dari teror pada judul ilustrasi yaitu sebuah kekerasan untuk menimbulkan rasa takut. Sekelompok teroris yang tugasnya sebagai pasukan yang bertindak dengan tujuan politik karena tidak puas dengan pemerintahaan dengan cara kriminal dan tidak mengindahkan norma dan hukum yang berlaku. Simbol kata Teror, memberi penegasan atas pesan yang ingin disampaikan oleh penerbit 74 bahwa sekelompok pria dalam ilustrasi adalah Teroris dan tidak bertanggungjawab dengan tindakan kesewenang wenangannya untuk menimbulkan kekacauan dalam masyarakat. Simbol berikutnya adalah warna yang menjadi latar belakang atau background pada ilustrasi, Warna Background dari ilustrasi ini berwarna seperti Senja sore hari dengan gambar awan berwarna putih namun berselimut senja dibagian atas. Warna senja mempunyai makna Kuasa, penyembuhan, magic, “combating” perlawanan, jangkitan dan penyakit, kerohanian, penyembuhan , secara psikis, pengadilan, perayaan. Merupakan warna yang dianggap berkuasa dan dikaitkan dengan otak kanan yang mendorong kata hati dan imaginasi. Warna awan putih merupakan warna yang paling terang, memiliki sifat suci, agung, bersih, perlindungan, cocok dengan semua warna. Bila digabungkan antara warna background dengan warna gambar awan berselimut senja maka makna keseluruhannya adalah tindakan teroris berlawanan dengan hati nurani manusia. Karena itu tindakan yang tidak manusiawi. Selanjutnya simbol tampilan sorban mempunyai makna denotatif yaitu jati diri agama Islam, bermakna identitas umat muslim sebagai kebanggan milik bersama. Namun dalam hal ini sorban merujuk pada konotasi sebagai lambang penyampaian pesan pelaku teror adalah pasukan terpilih yang berjuang menyelamatkan kehormaatan Islam, padahal tidak demikian kenyataannya justru tindakan teror menimbulkan stigma negatif terhadap umat Islam di seluruh dunia, selalu dicurigai dan didiskriminasikan. 75 Simbol berikutnya yaitu jenis tulisan pada judul ilustrasi Angkatan Baru Penebar Teror, jenis huruf ini adalah Arial, dilihat dari ciri-cirinya Sans Serif : huruf yang tidak memiliki kaitserif pada ujung atas maupun bawahnya. Jadi huruf jenis ini tidak memiliki sirip pada ujung hurufnya dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hampir sama. Sumber http:en.wikipedia.orgwikiArial Pada ilustrasi tertulis Angkatan Baru Penebar Teror dengan menggunakan jenis Arial, kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern, kontemporer dan efisien. Tulisan Arial pada judul ilustrasi mengkomunikasikan secara tegas, serius bahwa sekelompok teroris yang berbahaya siap tempur menebarkan teror, bermakna sangat berbahaya dan perlu diwaspadai oleh seluruh masyarakat. Arial biasanya digunakan untuk menulis dokumen-dokumen resmi dan surat kabar. Font ini bersifat resmi dan ukurannya besar dan jelas. Hal ini membuktikan judul pada ilustrasi ditujukan pada umum agar mengetahui adanya kelompok baru yang sudah siap menebarkan teror pada target yang dituju. Lalu yang terakhir simbol tulisan TEMPO atau lambang dari tempo selaku perusahaan penerbit, sehingga apabila kita melihat tulisan tersebut, maka akan langsung mengenalinya sebagai simbol dari tempo. Keberadaan simbol ini menandakan bahwa majalah ini diterbitkan oleh TEMPO, sekaligus sebagai media promosi dan identitas corporate dari TEMPO. 76 4.5. Makna Keseluruhan Ilustrasi Sampul Depan Majalah Tempo Edisi 22 Maret - 28 Maret 2010 dalam Model Triangel of Meaning Pierce Dari seluruh pemaknaan terhadap tanda-tanda yang telah diuraikan sebelumnya, akhirnya akan membentuk makna keseluruhan collective interpretant yang diperoleh melalui kerjasama tiga unsur utama yang bisa digunakan sebagai metode analisis, yaitu sign, object, interpretant. Model segitiga makna ini mengupas bagaimana makna muncul dari sebuah tanda ketika tanda itu digunakan orang pada waktu berkomunikasi. Berdasarkan objeknya tanda tersebut dikategorikan menjadi ikon, indeks, dan simbol. Kategori-kategori tersebut tidaklah terpisah, melainkan saling terkait dan berhubungan satu sama lain. Satu tanda bisa saja merupakan kumpulan dari berbagai tanda. Dalam memaknai pembaca dipengaruhi oleh pengetahuan, pengalaman kultural sikap bahkan emosinya. Terlebih lagi tanda dan lambang itu tidak muncul dalam suatu ruang hampa sosial, melainkan dalam suatu konteks atau situasi tertentu. Sehingga situasi dan kondisi yang kita alami saat memaknai suatu tanda akan sangat mempengaruhi hasil penandaan kita sebagai pembaca. Semiotika lebih suka memilih istilah “pembaca” bahkan untuk foto sebuah lukisan untuk “penerima” karena hal tersebut secara tak langsung menunjukkan derajat aktivitas yang lebih besar dan juga pembacaan merupakan sesuatu yang kita pelajari untuk melakukannya; karena itu pembacaan tersebut ditentukan oleh pengalaman kultural pembacanya. Pembaca membantu menciptakan makna teks 77 dengan membawa pengalaman, sikap, dan emosinya terhadap teks tersebut.Fiske, 2004 : 61 Seluruh tanda yang berupa gambar, warna, maupun tulisan pada sampul yang menjadi corpus dalam penelitian ini dihubungkan satu sama lainnya sehingga membentuk makna kolektif, dan makna yang tersirat dari Ilustrasi Sampul Depan Majalah Tempo Edisi 22 Maret- 28 Maret 2010 ini secara konotatif mempunyai makna yaitu mengkomunikasikan bahwa terorisme di Indonesia masih ada dan diperkuat dengan tanda verbal berupa tulisan “Angkatan Baru Penebar Teror” sebagai judul membuktikan teroris baru siap muncul sebagai pasukan penebar teror di Indonesia. Makna ilustrasi tersebut adalah pasukan atau tentara dilatih seperti layaknya TNI menjadi tenaga militer hingga siap dan mereka lulus sebagai pasukan baru berani mati demi berperang memperjuangkan ideologi yang diyakininya sebagai jalan kebenaran menumpas orang-orang yang dianggap Kafir dan dapat masuk surga. Tampilan Ilustrasi Sampul Depan Majalah Tempo Edisi 22 Maret- 28 Maret 2010 merupakan media untuk menyampaikan suatu pesan dimana dalam keseluruhan pesan visual dan didukung oleh pesan verbal dapat mempunyai suatu makna secara denotatif yang berhubungan dengan fenomena sosial t erorisme di Indonesia berupa serangan-serangan terkoordinasi yang bertujuan membangkitkan perasaan teror terhadap sekelompok masyarakat. Berbeda dengan perang, aksi terorisme tidak tunduk pada tatacara peperangan seperti waktu pelaksanaan yang selalu tiba-tiba terutama menggunakan Bom yang mematikan dan target korban jiwa yang acak serta seringkali merupakan warga sipil. Teroris umumnya 78 mempunyai organisasi yang solid, disiplin tinggi, militan dengan struktur organisasi berupa kelompok-kelompok kecil, dan perintah dilakukan melalui indoktrinasi serta teroris dilatihan bertahun-tahun sebelum melaksanakan aksinya. Pada tampilan Ilustrasi Sampul Depan Majalah Tempo Edisi 22 Maret- 28 Maret 2010 mengkomunikasikan bahwa kelompok militan Jemaah Islamiyah yang berhubungan dengan al-Qaeda, sudah mempersiapkan orang-orang pilihan, sebagai penerus keyakinan ideologi, serta dengan melatih mereka melalui indoktrinasi keyakinan tentang Tuhan, Jihad, Surga, Kafir, dan lain sebagainya serta dilatih bertahun-tahun sebelum melaksanakan aksinya. Penerus ini merupakan pasukan khusus yang dilatih secara khusus pula serta mempunyai tugas sebagai tentara yang berperan sebagai alat yang dalam menjalankan tugasnya berdasarkan kebijakan dan ideologi yang diyakininya yaitu memperjuangkan jalan kebenaran dengan melakukan tindakan teror pada target yang mereka anggap kafir. Setelah dinyatakan lulus dari pembelajaran sekelompok angkatan ini siap menjadi pasukan berani mati memperjuangkan ideologi yang diyakininya. Jadi makna keseluruhan dari ilustrasi adalah pasukan berani mati. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa IlustrasiSampul Depan Majalah Tempo Edisi 22 Maret- 28 Maret 2010 merupakan refleksi dari fenomena yang terjadi di tengah-tengah masyarakat kita. Dipilihnya tampilan ilustrasi demikian karena dianggap dapat mewakili keseluruhan dari isi yang terdapat didalam majalah Tempo. Dengan didukung gambar yang serasi serta judul yang membuat 79 orang berfikir dan penasaran, tampilan ilustrasi diharapkan mampu menyampaikan pesan yang diinginkan komunikator dalam hal ini majalah Tempo.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen yang terkait

Perbandingan Makna Korupsi pada Ilustrasi Sampul antara Majalah Gatra dan Tempo Tahun 2013

0 6 119

Analisis Semiotik Korupsi Terhadap Sampul Majalah Tempo pada Kasus Simulator Sim

1 12 113

PEMAKNAAN ILUSTRASI SAMPUL DEPAN VERSI MATA “CIA KUASAI RI” (Studi Semiotik Terhadap Pemaknaan Ilustrasi Versi Mata “CIA kuasai RI” Pada Sampul Depan Majalah Intelijen Edisi September 2011).

0 0 110

PEMAKNAAN KARIKATUR COVER MAJALAH TEMPO YANG BERJUDUL “BAHASYIM SALABIM” ( Studi Semiotik Pemaknaan Cover Majalah Tempo Edisi 31 Januari – 6 Februari 2011 ).

0 1 95

PEMAKNAAN ILUSTRASI COVER MAJALAH GATRA ( Analisis Semiotik Ilustrasi Cover Majalah Gatra Yang Berjudul ”Menepis Serangan Wikileaks” Edisi 17 – 23 Maret 2011 ).

2 5 84

Pemaknaan Cover Majalah TEMPO (Studi Semiotik Pemaknaan Redenominasi Pada Cover Majalah TEMPO Edisi 9 – 15 Agustus 2010).

2 4 79

PEMAKNAAN ILUSTRASI COVER MAJALAH GATRA ( Analisis Semiotik Ilustrasi Cover Majalah Gatra Yang Berjudul ”Menepis Serangan Wikileaks” Edisi 17 – 23 Maret 2011 )

0 0 18

PEMAKNAAN KARIKATUR COVER MAJALAH TEMPO YANG BERJUDUL “BAHASYIM SALABIM” ( Studi Semiotik Pemaknaan Cover Majalah Tempo Edisi 31 Januari – 6 Februari 2011 )

0 0 16

PEMAKNAAN ILUSTRASI SAMPUL DEPAN MAJALAH TEMPO (Analisis Semiotik Ilustrasi Sampul Depan Majalah Tempo Edisi 22 Maret Sampai 28 Maret 2010 Yang Berjudul Angkatan Baru Penebar Teror)

0 0 19

Pemaknaan Cover Majalah TEMPO (Studi Semiotik Pemaknaan Redenominasi Pada Cover Majalah TEMPO Edisi 9 – 15 Agustus 2010).

0 1 19