Pendekatan Semiotik Landasan Teori 1. Ilustrasi Cover Majalah

40

2.1.12 Pendekatan Semiotik

Semiotika semiotics didefinisikan oleh Ferdinand de Sausure di dalam Course in General Linguistics, sebagai “ilmu yang mengkaji tentang tanda sebagai bagian dari kehidupan sosial.” Implisit dalam definisi Sausure adalah prinsip, bahwa semiotika sangat menyadarkan dirinya pada aturan main rule atau kode sosial social code yang berlaku di dalam masyarakat, sehingga tanda dapat dipahami maknanya secara kolektif. Keberadaanya mampu menggantikan sesuatu yang lain, dapat dipikirkan, atau dibayangkan. Semiotika adalah sebuah cabang keilmuan yang memperlihatkan pengaruh semakin penting sejak empat dekade yang lalu, tidak saja sebagai metode kajian decoding, akan tetapi juga sebagai metode penciptaan encoding. Semiotika telah berkembang menjadi sebuah model atau paradigma bagi berbagai bidang keilmuan yang sangat tuas, yang menciptakan cabang-cabang semiotika khusus, diantaranya adalah semiotika binatang zoo semiotics, semiotika kedokteran medical semiotics, semiotika arsitektur, semiotika seni, semiotika fashion, semiotika film, semiotika sastra, semiotika televisi, termasuk semiotika desain Piliang, 2003: 256. Semiotik atau semiologi merupakan terminologi yang merujuk pada ilmu yang sama. Istilah semiologi lebih banyak digunakan di Eropa sedangkan semiotik lazim dipakai oleh ilmuwan Amerika. Istilah yang berasal dari kata Yunani semeion yang berarti `tanda’ atau ‘sign’ dalam bahasa Inggris itu adalah ilmu yang mempelajari sistem tanda seperti: bahasa, kode, sinyal, dan sebagainya. 41 Sebenamya banyak sekali definisi-definisi mengenai semiotik, seperti semiotik menurut Van Zoest, yaitu : “Komunikasi melukiskan evolusi makna, makna adalah sesuatu yang diciptakan, ditentukan, diberikan, dan bukan sesuatu yang diterima, jadi komunikasi bukanlah sesuatu, juga bukan interaksi dengan sesuatu, melainkan sesuatu transaksi yang di dalamnya orang menciptakan dan memberikan makna untuk menyadari tujuan-tujuan orang itu”. Menurut Dick Hartoko, semiotika adalah bagaimana suatu karya tersebut ditafsirkan oleh pengamat dan masyarakat lewat tanda-tanda atau lambang- lambang Sobur, 2004 : 96. Sedangkan semiotik menurut semiotisan murni, Charles Sanders Pierce, yaitu merupakan suatu tindakan, pengaruh atau kerja sama antara tiga elemen tanda sign objek Rahmat, 2006 : 2064. Berdasarkan definisi semiotik dari para ahli maka secara umum, semiotik didefinisikan sebagai berikut : Semiotics is usually defined as a general philosophical theory dealing with the production of signs and symbols as part of code systems which are used to communicate information. Semiotics includes visual and verbal as well as tactile and olfactory signs all signs or signals which are accessible to and can be perceived by all our senses as they form code systems which systematically communicate information or massages in literary every field of human behaviour and ehterprise. Semiotik biasanya didefinisikan sebagai teori filsafat umum yang berkenaan dengan produksi tanda-tanda dan simbol-simbol sebagai bagian dari sistem kode yang digunakan untuk mengkomunikasikan informasi. Semiotik meliputi tanda-tanda visual dan verbal serta tactile dan olfactory [semua tanda 42 atau sinyal yang bisa diakses dan bisa diterima oleh seluruh indera yang kita miliki] ketika tanda-tanda tersebut membentuk sistem kode yang secara sistematis menyampaikan informasi atau pesan secara tertulis disetiap kegiatan dan perilaku manusia http:id.wikipedia.orQwikisemiotika, diakses 23041008:11. Dari definisi semiotik secara umum tersebut berarti pada dasarnya pusat perhatian dari pendekatan Semiotika adalah tanda sign. Pokok perhatiannya di sini adalah tanda. Studi tentang tanda dan cara tanda-tanda itu bekerja dinamakan semiotika atau semiologi. Menurut John fiske Mempunyai tiga bidang studi utama yaitu : 1. Tanda itu sendiri. Hal ini terdiri atas studi tentang berbagai tanda yang berbeda, cara tanda-tanda yang berbeda itu dalam menyampaikan makna, dan cara tanda-tanda itu terkait dengan manusia yang menggunakannya. Tanda adalah konstruksi manusia dan hanya bisa dipahami dalam artian manusia yang menggunakannya. 2. Kode atau sistem yang mengorganisasikan tanda. Studi ini mencakup cara berbagai kode dikembangkan guna memenuhi kebutuhan suatu masyarakat atau budaya atau untuk mengeksploitasi saluran komunikasi yang tersedia untuk mentransmisikannya. 3. Kebudayaan tempat kode dan tanda bekerja. Ini pada gilirannya bergantung pada penggunaan kode-kode dan tanda-tanda itu untuk keberadaan dan bentuknya sendiri.. Dalam semiotika, penerima atau pembaca, dipandang memainkan peran yang lebih aktif dibandingkan dalam kebanyakan model proses kecuali Model 43 Gerbner. Semiotika lebih suka memilih istilah “pembaca” bahkan untuk foto sebuah lukisan untuk “penerima” karena hal tersebut secara tak langsung menunjukkan derajat aktivitas yang lebih besar dan juga pembacaan merupakan sesuatu yang kita pelajari untuk melakukannya; karena itu pembacaan tersebut ditentukan oleh pengalaman kultural pembacanya. Pembaca membantu menciptakan makna teks dengan membawa pengalaman, sikap, dan emosinya terhadap teks tersebut.

2.1.13 Tanda dan makna

Dokumen yang terkait

Perbandingan Makna Korupsi pada Ilustrasi Sampul antara Majalah Gatra dan Tempo Tahun 2013

0 6 119

Analisis Semiotik Korupsi Terhadap Sampul Majalah Tempo pada Kasus Simulator Sim

1 12 113

PEMAKNAAN ILUSTRASI SAMPUL DEPAN VERSI MATA “CIA KUASAI RI” (Studi Semiotik Terhadap Pemaknaan Ilustrasi Versi Mata “CIA kuasai RI” Pada Sampul Depan Majalah Intelijen Edisi September 2011).

0 0 110

PEMAKNAAN KARIKATUR COVER MAJALAH TEMPO YANG BERJUDUL “BAHASYIM SALABIM” ( Studi Semiotik Pemaknaan Cover Majalah Tempo Edisi 31 Januari – 6 Februari 2011 ).

0 1 95

PEMAKNAAN ILUSTRASI COVER MAJALAH GATRA ( Analisis Semiotik Ilustrasi Cover Majalah Gatra Yang Berjudul ”Menepis Serangan Wikileaks” Edisi 17 – 23 Maret 2011 ).

2 5 84

Pemaknaan Cover Majalah TEMPO (Studi Semiotik Pemaknaan Redenominasi Pada Cover Majalah TEMPO Edisi 9 – 15 Agustus 2010).

2 4 79

PEMAKNAAN ILUSTRASI COVER MAJALAH GATRA ( Analisis Semiotik Ilustrasi Cover Majalah Gatra Yang Berjudul ”Menepis Serangan Wikileaks” Edisi 17 – 23 Maret 2011 )

0 0 18

PEMAKNAAN KARIKATUR COVER MAJALAH TEMPO YANG BERJUDUL “BAHASYIM SALABIM” ( Studi Semiotik Pemaknaan Cover Majalah Tempo Edisi 31 Januari – 6 Februari 2011 )

0 0 16

PEMAKNAAN ILUSTRASI SAMPUL DEPAN MAJALAH TEMPO (Analisis Semiotik Ilustrasi Sampul Depan Majalah Tempo Edisi 22 Maret Sampai 28 Maret 2010 Yang Berjudul Angkatan Baru Penebar Teror)

0 0 19

Pemaknaan Cover Majalah TEMPO (Studi Semiotik Pemaknaan Redenominasi Pada Cover Majalah TEMPO Edisi 9 – 15 Agustus 2010).

0 1 19