Makna Acungan Jempol Landasan Teori 1. Ilustrasi Cover Majalah

38 Jika kalian mendapati pada situasi ini sebaiknya segera akhiri pembicaraan, karena lawan bicara tidak merasa nyaman atau tidak mengingnkan kehadiran kita lebih lama. 3. bahasa tubuh ekspansif. Sikap tubuh tampak dalam postur siaga, misalnya berdiri tegak dengan dagu sedikit mendongak. Sikap ini mencerminkan rasa bangga dan arogansi. Umumnya, sikap ini dimiliki oleh orang yang rasa percaya dirinya cukup tinggi. Orang-orang seperti ini kurang bisa menghargai lawan bicaranya. 4. bahasa tubuh tegang. Ini terlihat dari postur tubuh yang mengkerut, seolah-olah tubuh ditarik kedalam. Misalnya wajah menunduk, tangan dilipat, dan mata tidak berani menatap. Sikap ini mencerminkan rasa kecewa, sedih, atau frustasi.Sumber:http:donsoe.wordpress.com20091219mengetahui-makna- bahasa-tubuh

2.1.11 Makna Acungan Jempol

Acungan jempol adalah gerak isyarat dan seperti menggelengkan kepala dan gerakan isyarat tangan adalah jenis dari bahasa isyarat, bahasa non verbal. Beberapa gerakan isyarat dilakukan anak-anak yang masih kecil, dibawah satu tahun. Beberapa gerakan isyarat sangat membantu di dalam perjalanan, kecuali Anda berada di negara yang menganggap gerakan isyarat tersebut sebagai simbol yang tidak sopan. Hal ini dapat menimbulkan masalah besar bagi Anda. Bagaimana pun, acungan jempol merupakan gerak isyarat yang sangat populer. Acungan jempol secara umum diterima sebagai gerak isyarat yang menyatakan 39 setuju tidak kurang dari empat ratus tahun, atau lebih lama lagi. Gerak isyarat ini diterima karena fakta Jempol yang berdiri tegak berati BAIK dan Jempol yang mengarah ke bawah berarti TIDAK BAIK. Ini mungkin ada kaitannya dengan peribahasa : Disinilah jempol saya, dari bahasa Inggris kuno yang mengatakan bahwa digunakan sebagai akhir dari kontrak atau persetujuan. Isyarat acungan jempol mungkin dihubungkan dengan pertarungan gladiator romawi kuno. Penonton akan menutup jempol mereka jika mereka ingin membiarkan gladiator yang kalah tetap hidup karena gladiator tersebut dianggap telah bertarung dengan sangat berani. Itulah apa yang dikatakan Desmond Morris dalam bukunya Body Talk. Melalui Salah menerjemahkan atau salah kaprah, seperti yang dikatakannya, gerak isyarat ini secara bertahap berubah dari acungan jempol yang ditutupi menjadi Acungan Jempol. Isyarat tangan lainnya yang digunakan dengan makna yang sama adalah apa yang Morris dan rekannya menuliskan pada buku Gesture, sebut lingkaran. Gerakan ini terbentuk jika Anda menyentuhkan ujung jempol Anda pada ujung jari kaki telunjuk sehingga membentuk O yang dalam banyak budaya diartikan sebagai AllCorect. Ada juga gerakan isyarat lainnya yang terkenal di seluruh dunia. Meletakkan jempol pada hidung Anda adalah ketika ujung jempol Anda menyentuh ujung hidung Anda dan jari-jari tangan merentang dan menunjuk dan kadangkala mengejek. Kebanyakan murid sekolah akan mengenali gerak isyarat ini sebagai gerakan menggoda atau menghina. Gerakan ini juga sering disebut Salam Lima Jari. Sumber Label: acungan jempol , Desmond Morris 40

2.1.12 Pendekatan Semiotik

Related documents

Perbandingan Makna Korupsi pada Ilustrasi Sampul antara Majalah Gatra dan Tempo Tahun 2013

0 6 119

Analisis Semiotik Korupsi Terhadap Sampul Majalah Tempo pada Kasus Simulator Sim

1 12 113

PEMAKNAAN ILUSTRASI SAMPUL DEPAN VERSI MATA “CIA KUASAI RI” (Studi Semiotik Terhadap Pemaknaan Ilustrasi Versi Mata “CIA kuasai RI” Pada Sampul Depan Majalah Intelijen Edisi September 2011).

0 0 110

PEMAKNAAN KARIKATUR COVER MAJALAH TEMPO YANG BERJUDUL “BAHASYIM SALABIM” ( Studi Semiotik Pemaknaan Cover Majalah Tempo Edisi 31 Januari – 6 Februari 2011 ).

0 1 95

PEMAKNAAN ILUSTRASI COVER MAJALAH GATRA ( Analisis Semiotik Ilustrasi Cover Majalah Gatra Yang Berjudul ”Menepis Serangan Wikileaks” Edisi 17 – 23 Maret 2011 ).

2 5 84

Pemaknaan Cover Majalah TEMPO (Studi Semiotik Pemaknaan Redenominasi Pada Cover Majalah TEMPO Edisi 9 – 15 Agustus 2010).

2 4 79

PEMAKNAAN ILUSTRASI COVER MAJALAH GATRA ( Analisis Semiotik Ilustrasi Cover Majalah Gatra Yang Berjudul ”Menepis Serangan Wikileaks” Edisi 17 – 23 Maret 2011 )

0 0 18

PEMAKNAAN KARIKATUR COVER MAJALAH TEMPO YANG BERJUDUL “BAHASYIM SALABIM” ( Studi Semiotik Pemaknaan Cover Majalah Tempo Edisi 31 Januari – 6 Februari 2011 )

0 0 16

PEMAKNAAN ILUSTRASI SAMPUL DEPAN MAJALAH TEMPO (Analisis Semiotik Ilustrasi Sampul Depan Majalah Tempo Edisi 22 Maret Sampai 28 Maret 2010 Yang Berjudul Angkatan Baru Penebar Teror)

0 0 19

Pemaknaan Cover Majalah TEMPO (Studi Semiotik Pemaknaan Redenominasi Pada Cover Majalah TEMPO Edisi 9 – 15 Agustus 2010).

0 1 19