Indeks Pemaknaan terhadap Ilustrasi Sampul Depan Majalah Tempo Edisi 22 Maret-28 Maret 2010

71 Penempelan bandrol dengan jempol merupakan gerak isyarat yang secara umum makna denotatifnya sebagai gerak isyarat yang menyatakan setuju, Makna konotatif penempelan bandrol dengan jempol ini adalah sekelompok teroris ini telah mendapat kepercayaan dari pimpinan, sebagai tentara yang dapat dengan segera melakukan aksi teror. Itulah apa yang dikatakan Desmond Morris dalam bukunya Body Talk. Sumber Label: acungan jempol, Desmond Morris Kemudian ikon yang terakhir dari ilustrasi ini adalah leher bersyal sorban merah putih yang biasa digunakan oleh umat islam khususnya laki-laki untuk beribadah atau merayakan hari besar keagamaan Islam. Dapat dijelaskan makna denotatif dari sorban adalah kain yang digunakan sebagai penghormatan ketika sholat dan mengaji sebab mengenakan sorban dan pakaian yang rapi, umat islam berharap selain mendapatkan ilmu juga mendapatkan kebarokahan dan semakin dekat kepada Tuhan. Sedangkan konotasi dari kain sorban ini adalah kelompok ini mengatasnamakan agama tertentu sebagai pembelaan atas aksi teror yang dilakukannya sebagai bagian dari ibadah untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dan agar dapat masuk surga.

4.4.2. Indeks

Selanjutnya tanda yang terdapat pada corpus penelitian ini adalah Tulisan Angkatan Baru Penebar teror yang terletak di atas objek. Menurut Pierce salah satu bentuk tanda adalah kata, sedangkan jika diterapkan pada tanda-tanda bahasa, maka huruf, kata, kalimat tidak memiliki arti pada dirinya sendiri, kitalah yang menghubungkan tanda dengan apa yang ditandakan sesuai dengan konvensi dalam sistem bahasa yang bersangkutan. 72 Kemudian peneliti akan menginterpretasi kalimat tersebut berdasarkan pengertian secara konvensional tentang arti kata dalam bahasa Indonesia, sebagai berikut : kata Angkatan dalam makna denotatif merupakan tahun dimana kita lulus dari sekolah atau lebih tepatnya dinamai lulusan. Makna konotatif yang tersirat dari kata angkatan adalah tahun dimana kita diangkat atau dilantik dalam arti lulus dari suatu sekolah atau lembaga pendidikan dalam hal ini “sekolah para teroris”. Tebar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah bertebaran, bertaburan, berhamburan, tersebar, sedangkan denotasi penebar adalah orang yang menebarkan sesuatu. Makna konotasinya berarti teroris yang menebarkan terornya. Jadi kalimat Angkatan Baru Penebar Teror dalam judul ilustrasi mempunyai makna sebagai sekelompok lulusan baru yang lulus menjadi teroris dan siap menebarkan aksi terornya yakni tindak kekacauan di masyarakat. Selanjutnya dari segi warna, kata Angkatan Baru dengan warna hitam dapat dimaknai sebagai lulusan misterius yang tidak diketahui jati dirinya, yakni siapa pelakunya, apa motifnya, siapa targetnya, dan lain sebagainya, sesuai karakter dari warna hitam sendiri berarti misterius, berkuasa, kuat, sangat sedih, murung. Selanjutnya kata Penebar Teror ditampilkan berwarna merah bermakna kuat, perasaan yang meluap-luap, keberanian, kegairahan, pertentangan, penuh semangat, pendirian yang teguh tindakan pikirkan tentang api. Merah adalah warna yang berpengaruh tinggi dan dihubungkaitkan dengan daya hidup dan cita- dihubungkan dengan kemarahan, ancaman, dan bahaya. Penebar teror berarti orang yang melakukan tindakan menebarkan teror , kekacauan, tindak 73 kesewenang-wenangan untuk menimbulkan rasa takut dan mencekam dalam masyarakat ,merupakan bahaya yang mengancam, dan menakutkan. Jadi makna keseluruhan dari kalimat Angkatan Baru Penebar Teror pada ilustrasi adalah pasukan baru yang bertugas menebarkan kekacauan, melakukan tindak kesewenang - wenangan, menimbulkan rasa takut, mencekam, meresahkan masyarakat dan merupakan bahaya yang sangat mengancam. Mereka ini penuh pertentangan, penuh semangat, pendirian yang teguh dalam memperjuangkan ideologi, dan mempunyai tugas melakukan tindak kejahatan dan kekerasan, mempunyai organisasi yang solid, disiplin tinggi, militan dengan struktur organisasi berupa kelompok-kelompok kecil, dan perintah dilakukan melalui indoktrinasi serta teroris dilatih bertahun-tahun sebelum melaksanakan aksinya.

4.4.3. Simbol

Dokumen yang terkait

Perbandingan Makna Korupsi pada Ilustrasi Sampul antara Majalah Gatra dan Tempo Tahun 2013

0 6 119

Analisis Semiotik Korupsi Terhadap Sampul Majalah Tempo pada Kasus Simulator Sim

1 12 113

PEMAKNAAN ILUSTRASI SAMPUL DEPAN VERSI MATA “CIA KUASAI RI” (Studi Semiotik Terhadap Pemaknaan Ilustrasi Versi Mata “CIA kuasai RI” Pada Sampul Depan Majalah Intelijen Edisi September 2011).

0 0 110

PEMAKNAAN KARIKATUR COVER MAJALAH TEMPO YANG BERJUDUL “BAHASYIM SALABIM” ( Studi Semiotik Pemaknaan Cover Majalah Tempo Edisi 31 Januari – 6 Februari 2011 ).

0 1 95

PEMAKNAAN ILUSTRASI COVER MAJALAH GATRA ( Analisis Semiotik Ilustrasi Cover Majalah Gatra Yang Berjudul ”Menepis Serangan Wikileaks” Edisi 17 – 23 Maret 2011 ).

2 5 84

Pemaknaan Cover Majalah TEMPO (Studi Semiotik Pemaknaan Redenominasi Pada Cover Majalah TEMPO Edisi 9 – 15 Agustus 2010).

2 4 79

PEMAKNAAN ILUSTRASI COVER MAJALAH GATRA ( Analisis Semiotik Ilustrasi Cover Majalah Gatra Yang Berjudul ”Menepis Serangan Wikileaks” Edisi 17 – 23 Maret 2011 )

0 0 18

PEMAKNAAN KARIKATUR COVER MAJALAH TEMPO YANG BERJUDUL “BAHASYIM SALABIM” ( Studi Semiotik Pemaknaan Cover Majalah Tempo Edisi 31 Januari – 6 Februari 2011 )

0 0 16

PEMAKNAAN ILUSTRASI SAMPUL DEPAN MAJALAH TEMPO (Analisis Semiotik Ilustrasi Sampul Depan Majalah Tempo Edisi 22 Maret Sampai 28 Maret 2010 Yang Berjudul Angkatan Baru Penebar Teror)

0 0 19

Pemaknaan Cover Majalah TEMPO (Studi Semiotik Pemaknaan Redenominasi Pada Cover Majalah TEMPO Edisi 9 – 15 Agustus 2010).

0 1 19