28
2.1.6 Senjata Api Laras Panjang
Senjata api bahasa Inggris: firearm adalah senjata yang melepaskan satu atau lebih proyektil yang didorong dengan kecepatan tinggi oleh gas yang
dihasilkan oleh pembakaran suatu propelan. Proses pembakaran cepat ini secara teknis disebut deflagrasi. Senjata api dahulu umumnya menggunakan bubuk hitam
sebagai propelan, sedangkan senjata api modern kini menggunakan bubuk nirasap, cordite, atau propelan lainnya. Kebanyakan senjata api modern menggunakan
laras melingkar untuk memberikan efek putaran pada proyektil untuk menambah kestabilan lintasan. Menurut Wikipedia pengertian senjata api adalah senjata yang
melepaskan satu atau lebih proyektil yang didorong dengan kecepatan tinggi oleh gas yang dihasilkan oleh pembakaran suatu propelan. Propelan adalah bahan
peledak yang digunakan untuk mendorong suatu objek. Propelan tidak hanya digunakan pada senjata api saja, tetapi bisa dipakaikan pada roket sebagai
pendorong. Senjata api dahulu umumnya menggunakan bubuk hitam sebagai propelan, sedangkan senjata modern saat ini menggunakan bubuk nirasap. Untuk
menambah kestabilan senjata modern saat kini menggunakan laras melingkar untuk memberikan efek putaran dan hal ini sangat berbahaya.
Mengingat sangat berbahaya senjata api maka pihak berwenang melarang kepemilikan senjata api oleh warga sipil. Larangan tersebut lahir karena kuatnya
kecenderungan penyalahgunaan senjata api di kalangan masyarakat sipil. Sekarang ini, dengan mudah ditemukan kasus-kasus pembunuhan, perampokan,
bentuk-bentuk teror yang menggunakan senjata api dalam berbagai jenis. Di Jawa Tengah saja dalam beberapa tahun terakhir ini dengan mudah ditemukan kasus
29
perampokan yang disertai pembunuhan dengan senjata api. Sementara korban berjatuhan, para pelaku belum juga ditemukan. Dengan larangan itu diharapkan
akan mampu menekan angka kriminalitas, sekaligus menciptakan rasa aman dan nyaman di kalangan masyarakat. Meski pun tidak bisa dijamin bahwa penarikan
senjata api itu akan serta merta menghadirkan keadaan zero kriminalitas. Masih banyak bentuk-bentuk senjata yang bisa digunakan untuk melakukan tindakan-
tindakan kekerasan, di samping pasar ilegal senjata api sendiri belumlah mungkin dihabiskan sama sekali oleh aparat keamanan. Artinya, meski sudah ditarik tetapi
itu yang resmi terdaftar, sedangkan yang tidak terdaftarilegal mungkin jumlahnya lebih banyak. Yang tidak resmi mudah sekali didapat dengan harga pasar yang
relatif miring. Jika kita runut ke belakang, maraknya permohonan izin kepemilikan senjata
api terjadi saat awal masa reformasi tahun 19971998. Keadaan saat itu telah menyebabkan banyak warga dari kalangan tertentu seperti pengusaha dan politisi
merasa tidak aman, sehingga merasa perlu untuk mempersenjatai diri. Koridor perizinan pun akhirnya dibuka, dan tentu saja kran impor langsung mengalir
deras. Maka, dengan mudahnya setiap orang bisa mengoleksi senjata api dengan syarat mereka punya uang dan mengerti di mana mendapatkannya, atau
setidaknya tahu jaringan untuk mendapatkan harga miring. Tetapi, seringkali kepemilikan tidak disertai dengan mentalitas tanggungjawab, sehingga mudah
sekali terjadi penyimpangan.
30
Memiliki senjata apa pun bentuknya membutuhkan daya tahan mental yang baik. Pemilik harus mengerti benar kapan digunakan atau tidak digunakan.
Mereka yang bermental cengeng, emosi tidak stabil, mau menang sendiri, suka pamer, sebaiknya menjauhkan diri atas kepemilikan karena senjata api hanya akan
mendatangkan bahaya bagi orang lain. Merasa diri terancam, tersinggung atau merasa tidak aman akan mudah sekali memicu penggunaan di luar akal sehat.
Inilah yang berulang-ulang kali terjadi di masyarakat sekarang ini. Jangankan warga sipil, aparat saja banyak yang lalai sehingga jatuh korban yang mestinya
tidak perlu. Kenyataan-kenyataan seperti itulah yang selama ini terjadi. Senjata api yang telah resmi terdaftar pastilah lebih mudah. Yang menjadi tantangan
aparat kepolisian adalah justru menekan peredaran senjata api dari pasar gelap. Dengan perairan seluas ini, Indonesia mudah sekali dijejali berbagai jenis
barang selundupan, termasuk senjata api dalam berbagai jenis dan tipe. Memutus jaringan para penyelundup juga bukan pekerjaan mudah, apalagi jika ada oknum
aparat yang mudah sekali diajak bekerja sama dan bekerja bersama-sama.
2.1.7 Teror Teror menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2002 adalah kekacauan, tindak