2.2.4 Mathematical Programing
Pendekatan secara matematis juga bisa dilakukan untuk mengevaluasi supplier. Menurut Talluri dan Narasiman 2003, metode lain yang digunakan
dalam mengevaluasi supplier adalah pendekatan max-min, dengan menggunakan mathematic programing. Dengan menggunakan data-data historis yang ada, yang
meliputi data-data tertentu, kemudian sesuai dengan metode yang dilakukan, maka evaluasi supplier pun dapat dilakukan.
Contoh dari mathematical programing ini adalah linier programing yang ditulis oleh Pan 1988. Analitycal Hierarchy Proses yang ditulis oleh Barbarosglu
dan Yazgac 1997. Penyelesaian model mathematical programing ini dapat dilakukan dengan bantuan software LINDO.
2.2.5 Vendor Performance Indicator
2.2.5.1 Konsep Metode Vendor Performance Indicator VPI
Vendor Performance Indicator adalah suatu metode evaluasi dengan menetukan terlebih dahulu indicator-indikator performansi kinerja supplier. Untuk
menjamin kestabilan produksi dari kekurangan bahan baku biasanya terdapat lebih dari satu supplier untuk setiap item barang. Selanjutnya untuk menjamin
kestabilan kedatangan material agar sesuai standart kualitas, evaluasi supplier harus dilakukan secara periodik, supplier akan dipilih berdasarkan seberapa baik
supplier dapat memenuhi variasi spesifikasi pemesanan yang tidak hanya tergantung pada harga, tetapi total biaya pengadaan material tersebut.
Karena produksi berawal dari pembelian, dan program pembelian tidak akan sukses tanpa kerjasama buyer-supplier yang baik. Pemilihan supplier yang
efektif akan dapat membantu perusahaan dalam penerapan produksi just in time JIT yang baik.
Tiap perusahaan mempunyai spesifikasi persyaratan yang berbeda-beda dalam mengevaluasi supplier yang dimilikinya, antara lain dengan metode sebagai
berikut :
2.2.5.2 VPI berkerangka QCDFR
YP. Fun dan JS. Hung 1997 menyatakan dalam jurnal yang berjudul “A New Measure for Supplier Performance Evaluation
”, bahwa salah satu kerangka Vendor Performance Indicator
VPI adalah Quality, Cost, Delivery, Flexibility, Responsiveness QCDFR. Dimana :
Q : Quality Mengenai kemampuan supplier pemenuhan kualitas yang sesuai standard
yang telah ditetapkan C : Cost
Berhubungan dengan tingkat harga bahan baku yang ditawarkan oleh supplier
D : Delivery Berhubungan kemampuan pemenuhan kuantitas dan waktu pengiriman
F : Flexibility Berhubungan dengan kemampuan pemenuhan permintaan jika ada
perubahan jumlah dan waktu pengiriman R : Responsiveness
Berhubungan dengan kemampuan supplier dalam merespon problem dalam pemenuhan permintaan dan jadwal pengiriman
2.2.5.3 Vendor Performance Indicator Menurut Choy and Hartley
Choy and Hartley 1996 menyatakan bahwa criteria dalam melakukan evaluasi supplier antara lain :
1. Finance
1.1 Financial conditions 1.2 Probability of supplier
1.3 Financial records disclosure 1.4 Performance awards
2. Consistency 2.1 Conformance quality
2.2 Consistent delivery 2.3 Quality philosophy
2.4 Prompt response 3. Relationship
3.1 Long term relationship 3.2 Relationship closeness
3.3 Communication openness 3.4 Reputation of integrity
4. Flexibility 4.1 Product volume changes
4.2 Short set up time 4.3 Short delivery lead time
4.4 Conflict resolution
5. Technological Capability 5.1 Design capability
5.2 Technical capability 6. Service
6.1 After sales support 6.2 Sales competence
7. Reliability 7.1 Incremental improvement
7.2 Product reliability 8. Price
8.1 Low initial price
Untuk kriteria pertama terdiri dari empat faktor, dua dari empat factor tersebut berhubungan langsung dengan keadaan ekonomi supplier, factor ketiga
mengenai sikap terbuka kepada orang lain mengenai keadaan ekonominya dan yang keempat mengenai penghargaan-penghargaan yang pernah diterima oleh
supplier. Dari penghargaan yang pernah diterimanya mungkin akan menjadi alas
an kuat bagi perusahaan untuk memilihnya dari pada supplier lainnya. Pada kriteria kedua yaitu consistency berisi mengenai hal sehari-hari yang
biasa mereka lakukan dalam pekerjaannya, yaitu konsistensi supplier untuk memenuhi delivery deadlines dan kesiapan supplier dalam merespon permintaan.
Kriteria ketiga Relationship terdiri dari empat faktor, faktor pertama mengenai hubungan antara supplier dengan buyer yang sebelumnya berdasarkan
pengalaman masa lalu, sedangkan ketiga aspek yang lain berhubungan dengan kepercayaan dan cooperation dalam hubungan buyer-supplier.
Ketiga faktor pertama dalam kriteria keempat yaitu flexibility lebih ditekankan pada tingkat fleksibilitas supplier dan faktor yang keempat adalah
mengenai kemauan dan kemampuan supplier untuk menyelesaikan konflik yang terjadi.
Pada kriteria kelima Technological capability menyangkut masalah pemgetahuan supplier mengenai produk dan penggunaan teknologi dalam proses
produksinya. Sedangkan untuk kriteria keenam Service menyangkut masalah
pelayanan mengenai produk atau jasa yang dijual. Pada kriteria ketujuh yaitu reliability
ditentukan dari peningkatan atau penilaian performansi supplier dan kriteria yang terakhir mengenai harga. Penggunaan kriteria yang tepat hanya jika
sesuai dengan kondisi perusahaan, sehingga tidak ada kriteria yang jelek ataupun baik tetapi sesuai atau tidak sesuai.
2.3 Analitical Hierarchy Process AHP