Tanggung jawab utama dari manajemen material adalah memilih sumber yang paling konsisten dalam memenuhi sfesifikasi standart kualitas. Sehingga
hendaknya diadakan program pengawasan mutu untuk berjaga-jaga terhadap merosotnya mutu material.
Sebagian besar usaha manajemen material itu menyangkut perundingan harga dan dan penurunan biaya. Pembelian dilakukan dengan harga yang terbaik,
harga terbaik bukan selalu harga termurah dipasar tetapi harus dilihat dari mutu yang konsisten dan supplay yang kontinu.
Pemeliharaan supplay yan kontinu merupakan suatu aspek esensial dari manajemen material, untuk menghindari persediaan yang tak menentu, maka
perlulah diadakan perjanjian tetap dan pemenuhan syarat-syarat finansial sehingga keteraturan prosedur distribusi fisik dapat dipertahankan kontinuitas dalam
penyelenggaraan pesanan langganan.
2.2 Model – model Evaluasi Supplier
Kebanyakan dari model-model yang ada mengkombinasikan subjektive judgements
dan kalkulasi quantitative approaches. Berikut ini beberapa contoh model dalam mengevaluasi supplier yaitu :
2.2.1 Categorical Plant
Pendekatan yang pertama di evaluasi performansi supplier merupakan pendekatan kualitatif yang disebut model kategori atau model faktor. Model ini
merupakan rangkaian prosedur yang mudah, tidak membutuhkan pelatihan tertentu, tidak membutuhkan pengumpulan data yang banyak dan analisis yang
sederhana. Namun model ini sangat tergantung pada keahlian dan pengalaman
dari perusahaan buyer. Pada model ini penilaian bersifat subjektive dan aspek yang dinilai dikategorikan menjadi beberapa tingkatan yaitu preferred, neutral,
dan unsatisfactory. Contoh : sebuah perusahaan menggunakan kategori berikut untuk menilai kinerja supplier.
E- Excellent A-
Acceptable H- High
M- Medium L- Low
M- Marginal U- Uacceptable
Dengan hanya menggunakan kategori- kategori diatas, kita telah dapat melakukan penilaian kinerja supplier namun tentunya hal tersebut tidak cukup
akurat dan terbukti efektif dalam mengevaluasi supplier karena penilaian sangat subjektive dan perspektif masing-masing penilaian sangat berbeda-beda.
Perusahaan membuat daftar supplier dan produknya, kemudian membuat daftar untuk tiap supplier terhadap faktor-faktor tertentu dari laporan kualitas
performansi dan pelayanan teknis. Penilaian diberikan dalam sistim tiga nilai yaitu baik, kurang atau cukup.
Evaluasi dilakukan oleh masing-masing departemen yang terkait dengan pembelian sesuai dengan faktor performansi yang relevan. Performansi akhir
merupakan hasil akumulasi dari penilaian tersebut. Evaluasi umumnya dilakukan
untuk jangka waktu pendek, misalnya tiap bulan sehingga dapat diketahui kecenderungan dari tiap supplier untuk dianalisa mengenai performansi jangka
panjangnya. Metode kategori merupakan prosedur mencatat, melaporkan, teknik analisa secara sederhana dengan mengumpulkan dan evaluasi data yang mudah
dengan biaya yang murah. Keahlian dan penilaian perusahaan buyer sangat penting, namun hal ini dapat mengakibatkan ketidak konsistenan penilaian
performansi karena adanya subjektifitas dan evaluasi. Tabel 2.2 Foam untuk supplier performance evaluation
dengan metode categorical plant
Supplier ------------ Date --------------
Summary Evluation by Department Preterred Neutral Unsatisfactory
Purchasing Receiving
Engineering Quality
-
Purchasing Delivers on schedule
Delivers at quoted prices Prices are competitive
Drompt and accurate with routime doc
- Receiving
Delivers perrouting instructions Has adequate delivery service
Has good packaging
- Accounting
Invoice correcting Issues credit memos puntually
Doest ask for special financial consd -
Engineering Past record on reliability of products
Has techinical a bility for difficult work
- Quality
Quality of material Furnishes certification, affidativits
Suber data Dobler, D, Burt, D dan Lee, L, 1990
2.2.2 Weighted Point Plan