Perhitungan Data Realita Perhitungan Skoring System

1. Menentukan terget perusahaan terhadap tiap VPI tiap supplier. Data target tiap supplier ini tidak harus sama, karena ekspektasi yang dibuat oleh pihak logistik dan material departement disesuaikan dengan kapabilitas serta kondisi tiap supplier. Target bersifat ketat dan tepat, dalam artian tidak boleh over pessimistic karena bersifat kurang memotivasi dalam pencapaian target, dan tidak boleh over optimistis karena akan justru akan terlalau sulituntuk pencapainya atau bahkan mustahil. Hal-hal yang tidak terukur inilah yang tidak boleh terjadi. 2. Menentukan skoring system Fungsinya untuk mengetahui nilai pencapaian terhadap taget masing- masing VPI. 3. Menentukan traffic light system. Yang berguna untuk mengetahui apakah skor pada VPI tersebut telah tercapai dan mengidentifikasi perlu tidaknya suatu perbaikan.

a. Perhitungan Data Realita

Perhitungan data relita adalah menghitung performansi supplier terhadap relita atas pemesanan pasir dengan cara membandingkan besarnya data pengiriman supplier dengan oreder pemesanan pembelian yang diajukan perusahaan kepada supplier tersebut. Dengan rumus sebagai berikut : Realita = gorderVPIi Purcha rderVPIi receivingo sin X 100

b. Perhitungan Skoring System

Perhitungan Skor Tiap Indikator Vendor Performance Indicator VPI Setelah semua data relisasi tiap VPI dan jenis skornya Nominal- the-best, Smaller-the-better, atau Large-the-better diketahui langkah selanjutnya yaitu menghitung skor tiap indikator kerja dengan rumus sebagai berikut : Skor untuk tipe Large-the-better dengan rumus skor VPI = dataterget datarelita Skor untuk tipe Smaller-the-better denga rumus skor VPI = a datarealit et datat arg Perhitungan Skor Tiap Kriteria Perhitungan skor terbobot tiap kreteria diperoleh dari jumlah perkalian antara bobot tiap VPI dengan skor VPI dalam satu kreteria yang sama. Dengan rumus sebagai berikut : Skor kriteria = skor VPI 1 X bobot VPI 1 V + skor VPI 2 X bobot VPI 2 +……..+ skor VPI n X bobot VPI n Perhitungan Skor Tiap Suppiler Perhitungan skor supplier diperoleh dari penjumlahan seluruh perkalian bobot kreteria dengan skor kreteria, dengan rumus sebagai berikut : Skor supplier = skor kriteria Quality X bobot kriteria Quality + skor kriteria Cost X bobot kriteria Cost + skor kriteria Delivery X bobot kriteria Delivery + skor kriteria Flexibility X bobot kriteria Flexibility + skor kriteria Responsiveness X bobot kriteria Responsiveness

P. Evaluasi Supplier Berdasarkan Traffic Light System

Langkah berikutnya adalah dilakukan evaluasi hasil kinerja supplier berdasrkan hasil penggukuran yang telah diperoleh pada langkah sebelumnya dengan memperhatikan Traffic Light System menggunakan tiga warna, yaitu :  Warna hijau Achievement dari suatu indicator kinerja sudah tercapai  Warna kuning Achievement dari suatu indicator kinerja sebelum tercapai meskipun nilainya sudah mendekati target. Jadi pihak manajemen harus berhati-hati dengan adanya berbagai kemungkinan.  Warna merah Achivenment dari suatu indicator kinerja benar-benar dibawah target yang telah ditetapkan dan memerlukan perbaikan dengan segera.

Q. Kesimpulan dan Saran

Dari hasil pengolahan data, maka ditarik beberapa hal untuk menyimpilkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang kinerja supplier menurut metode Vendor Performance Indicator VPI berkerangka Quality, Cost, Delivery, Flexibility, Responsiveness, QCDFR. Selain ini juga untuk memperbaiaki dan meningkatkan kinerja kedua belah pihak yaitu perusahaan dan supplier, penulis akan memberikan saran-saran yang sekiranya dan dilakukan oleh mereka.

R. Selesai

Selesai ini meliputi kegiatan penyerahan skripsi hasil penelitian, pemberian contoh implementasi pihak perusahan dan persetujuan dari pihak jurusan telah menyelesaikan skripsi secara optimal

3.4 Metode Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

Implementasi Metode Profile Matching dan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) pada Perekrutan Tenaga Kurir (Studi Kasus PT. JNE Cabang Medan)

16 91 137

Analisa Pemilihan Moda Transportasi Dengan Metode Analytic Hierarchy Process ( AHP ) Studi Kasus : Kuala Namu - Medan

22 147 107

Implementasi Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM) dalam Penentuan Prioritas Pengerjaan Order di PT. Sumatera Wood Industry

6 138 175

Analisis Pemilihan Supplier Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) di PT. Indo CafCo

12 57 78

Model Analitycal Hierarchy Process Untuk Menentukan Tingkat Prioritas Alokasi Produk

0 34 6

PENGUKURAN TINGKAT KINERJA SUPPLIER BAHAN BAKU PUPUK ORGANIK DENGAN METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS DI CV TRANS TRITUNGGAL JAYA MALANG).

2 3 95

PENGUKURAN TINGKAT KINERJA SUPPLIER PASIR DENGAN METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP) PADA PABRIK GENTENG COR DAN PAVING DI PT. CAHAYA PURNAMA NUSANTARA

0 1 20

PENGUKURAN TINGKAT KINERJA SUPPLIER BAHAN BAKU PUPUK ORGANIK DENGAN METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS DI CV TRANS TRITUNGGAL JAYA MALANG)

0 0 18

PENGUKURAN TINGKAT KINERJA SUPPLIER BAHAN BAKU PUPUK ORGANIK DENGAN METODE ANALITYCAL HIERARCHI PROCESS (AHP) DI CV ABC

0 0 11

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN EVALUASI KINERJA DOSEN MENGGUNAKAN ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DAN FUZZY ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (FUZZY-AHP)

0 2 7