Cinta Tanah Air KAJIAN PUSTAKA

37 politik bangsa. Rasa cinta tanah air dapat ditanamkan sejak dini oleh guru kepada siswa di sekolah. Berikut indikator cinta tanah air menurut Kemendikbud 2010: 27: Indikator di sekolah Indikator di kelas 1. Menggunakan produk buatan dalam negeri. 2. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. 3. Menyediakan informasi dari sumber cetak, elektronik tentang kekayaan alam dan budaya Indonesia. 1. Memajangkan: foto presiden dan wakil presiden, bendera negara, lambang negara, peta Indonesia, gambar kehidupan masyarakat Indonesia. 2. Menggambar produk buatan dalam negeri. Agus Zaenal F 2012: 42 menyatakan beberapa indikator keberhasilan karakter cinta tanah air sebagai berikut: 1 Menanamkan nasionalisme dan rasa persatuan dan kesatuan bangsa. 2 Menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. 3 Memajang bendera Indonesia, Pancasila, gambar presiden serta simbol-simbol negara lainnya. 4 Bangga dengan karya bangsa. 5 Melestarikan seni dan budaya bangsa. Dari beberapa pernyataan tersebut, karakter cinta tanah air sangat perlu ditanamkan sejak dini. Penanaman ini dimulai dari hal yang terkecil, seperti 38 mengenal simbol-simbol negara, mengenalkan tokohpahlawan nasional, mempelajari bahasa Indonesia yang baik dan benar, mengenal dan mempelajari budaya bangsa, serta mengenalkan dan menggunakan produk-produk dalam negeri. Dengan demikian, karakter cinta tanah air yang semula hanya mengenalkan, dapat berlanjut hingga mempelajari, menggunakan, hingga melestarikan sehingga penanaman karakter cinta tanah air pada sejak dini dapat dijadikan bekal dikemudian hari. 2. Kajian Pendidikan Karakter Cinta Tanah Air Karakter merupakan sifat yang dimiliki oleh seseorang. Karakter dapat dibentuk melalui kebiasaan-kebiasaan yang sudah melekat pada diri seseorang. Salah satu cara untuk menanamkan karakter yaitu melalui pendidikan. Istilah pendidikan karakter sudah tidak asing lagi bagi dunia pendidikan. Hal tersebut sudah mulai diterapkan dalam pelajaran melalui kegiatan pembelajaran secara tidak langsung. Seperti yang telah dijelaskan pada sub bab sebelumnya, bahwa pendidikan karakter merupakan suatu proses mentransformasi atau perubahan perilaku seseorang oleh komponen nilai-nilai karakter itu sendiri. Komponen ini meliputi pengetahuan, kesadaran, dan tindakan. Dari beberapa karakter yang diterapkan di sekolah, cinta tanah air merupakan salah satu karakter tersebut. Cinta tanah air merupakan cara berpikir, sikap, dan perbuatan yang menunjukkan kesetiaan terhadap tanah air, yaitu bangsa dan negara. Jika dihubungkan dengan pendidikan karakter, cinta tanah air memenuhi komponen pendidikan karakter yaitu pengetahuan, kesadaran, dan tindakan. 39 1 Pengetahuan: dalam hal ini, pengetahuan mencakup informasi-informasi atau materi yang terkait dengan tanah air. Seperti pengetahuan tentang sejarah kemerdekaan, tokoh-tokoh yang ikut dalam memperjuangkan kemerdekaan, mengetahui keberagaman budaya, mengetahui wilayah-wilayah Indonesia, dan lain sebagainya. 2 Kesadaran: setelah memperoleh pengetahuan, kesadaran akan muncul dan berpengaruh terhadap rasa bangga terhadap tanah air Indonesia pada diri seseorang. Misalnya setelah mengetahui perjuangan kemerdekaan Indonesia siswa merasakan kerja keras yang dilakukan oleh para pejuang untuk merebut kemerdekaan. Selanjutnya akan berdampak pada nomor tiga. 3 Tindakan: tindakan merupakan komponen pendidikan karakter yang paling akhir. Setelah adanya pengetahuan dan kesadaran, maka akan muncul suatu tindakan untuk mengekspresikan atau mengungkapkan kesadaran tersebut. Misalnya, setelah siswa merasakan kerja keras para pejuang dalam merebut kemerdekaan, muncul tindakan dari siswa yaitu siswa menjadi rajin belajar, tidak bercanda dalam melaksanakan upacara bendera, menyanyikan lagu kebangsaan dengan penuh rasa bangga, dan lain sebagainya. Selain itu, setelah siswa sadar dengan keberagaman budaya, siswa akan berusaha melestarikan budaya tersebut dengan cara mempelajari dan berlatih dengan sungguh- sungguh. Dari pernyataan tersebut, dapat diketahui bahwa pendidikan karakter cinta tanah air merupakan suatu cara untuk menanamkan rasa cinta tanah air melalui pendidikan yang telah dirancang dengan baik. Tujuan pendidikan karakter cinta 40 tanah air yaitu untuk mengenalkan, memberikan kesadaran, dan tindakan untuk mencintai tanah air Indonesia dengan sepenuh hati. Pendidikan karakter cinta tanah air dapat dilakukan dengan cara mengenalkan simbol-simbol negara, mengenal tokoh pahlawan nasional, mengenal dan memperlajari budaya Indonesia, dan lain sebagainya.

E. Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar

Rohinah 2012: 21 menyatakan bahwa pendidikan karakter adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana serta proses pemberdayaan potensi dan pembudayaan peserta didik guna membangun karakter pribadi danatau kelompok yang unik baik sebagai warga negara. Urgensi pendidikan karakter dikembangkan karena salah satu bidang pembangunan nasional yang sangat penting dan menjadi fondasi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara adalah pembangunan karakter bangsa. Makna Pendidikan menurut Rohinah 2012: 28 menyatakan bahwa pendidikan atau mendidik sesungguhnya tidak hanya sebatas mentrasnfer ilmu transfer of knowledge, namun lebih jauh dan pengertian itu yang lebih utama adalah mentransfer nilai transfer of value, dapat mengubah atau membentuk karakter dan watak seseorang agar menjadi lebih baik, lebih sopan dalam tataran etika, estetika maupun perilaku dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga pada proses pembelajaran di Sekolah Dasar sangatlah penting untuk menanamkan karakter. Indikator karakter yang ditanamkan pada siswa itu sendiri meliputi : 1 religius, 2 jujur, 3 toleransi, 4 demokratis, 5 rasa ingin tahu, 6 semangat kebangsaan, 7 cinta tanah air, 8 gemar membaca, 9 peduli lingkungan, dan 10 peduli sosial. 41

F. Perkembangan dan Karakteristik Peserta Didik Kelas III SD

Desmita 2009: 35 menjelaskan anak-anak usia sekolah dasar memiliki karakteristik yang berbeda dengan anak yang usianya lebih muda. Anak-anak usia sekolah dasar cenderung lebih senang bermain, bergerak, bekerja dalam kelompok, dan melakukan sesuatu secara langsung. Havighurst Desmita, 2009: 35 menyebutkan bahwa tugas perkembangan anak usia sekolah dasar meliputi. 1. Menguasai keterampilan fisik yang diperlukan dalam permainan dan aktivitas fisik. 2. Membina hidup sehat. 3. Belajar bergaul dan bekerja dalam kelompok. 4. Belajar menjalankan peranan sosial sesuai dengan jenis kelamin. 5. Belajar membaca, menulis, dan berhitung agar mampu berpartisipasi dalam masyarakat. 6. Memperoleh konsep yang diperlukan untuk berpikir efektif. 7. Mengembangkan kata hati. 8. Mencapai kemandirian pribadi. Dalam upaya mencapai setiap tugas perkembangan tersebut, Desmita 2009: 36 menyebutkan bahwa guru dituntut untuk memberikan bantuan berupa. 1. Menciptakan lingkungan teman sebaya yang mengajarkan keterampilan fisik. 2. Melaksanakan pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar bergaul dan bekerja sama dengan teman sebaya sehingga kepribadian sosialnya berkembang.