Pendidikan Karakter KAJIAN PUSTAKA
33 nilai kebaikan dalam tindakan nyata atau perilaku sehari-hari. Menurut Gaffar
dalam Muhammad dan Lilif M 2013: 22 menyatakan bahwa pendidikan karakter ialah suatu proses transformasi nilai-nilai kehidupan untuk ditumbuh-kembangkan
dalam kepribadian seseorang sehingga menjadi satu dalam perilaku kehidupan orang itu. Sedangkan menurut Narwati menyatakan bahwa pendidikan karakter
adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk
melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa YME, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia insan
kamil. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter
adalah suatu pembentuk perilaku dan nilai-nilai kehidupan sehari-hari yang berkembang menjadi kepribadian seseorang dalam hubungannya dengan diri
sendiri, lingkungan, dan masyarakat. 2.
Tujuan Pendidikan Karakter
Menurut Narwati 2011: 16 pendidikan karakter bertujuan membentuk bangsa yang tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotong
royong, berjiwa patriotik, berkembang dinamis, berorientasi ilmu pengetahuan dan teknologi semuanya dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan YME berdasarkan
Pancasila. Mulyasa 2011: 9 menyatakan bahwa pendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan yang mengarah pada
pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai dengan standar kompetensi lulusan pada setiap satuan pendidikan.
34 Kesuma dkk, 2011: 9 mengemukakan tiga tujuan pendidikan karakter khususnya
dalam setting sekolah, sebagai berikut: a
Menguatkan dan mengembangkan nilai-nilai kehidupan yang dianggap penting dan perlu sehingga menjadi kepribadian atau kepemilikan peserta didik yang
khas sebagaimana nilai-nilai yang dikembangkan. b
Mengoreksi perilaku peserta didik yang tidak berkesesuaian dengan nilai-nilai yang dikembangkan oleh sekolah.
c Membangun koneksi yang harmonis denga keluarga dan masyarakat dalam
memerankan tanggungjawab pendidikan karakter secara bersama. Berdasarkan beberapa pendapat dapat disimpulkan bahwa tujuan dari
pendidikan karakter yaitu untuk membangun dan menguatkan nilai-nilai kehidupan dalam diri seseorang sehingga menjadi pribadi yang lebih baik dari aspek religius,
sosial, dan ilmu pengetahuan dalam bermasyarakat. 3.
Nilai-nilai Pembentuk Karakter
Keosoema dalam Fadila dan Lilif M 2013: 35, menyebutkan bahwa ada delapan nilai pendidikan karakter, sebagai berikut:
a Nilai keutamaan
Manusia dikatakan memiliki keutamaan kalau ia menghayati dan melaksanakan tindakan-tindakan yang utama dan membawa kebaikan bagi diri
sendiri maupun orang lain. b
Nilai keindahan Melalui pendidikan karakter ini akan tercermin pada peserta didik untuk
mengembangkan nilai estetik di tempat mana pun ia berada.
35 c
Nilai kerja Menjadi manusia yang bekerja keras dan tidak mengenal putus asa. Ia selalu
berusaha untuk menjadi yang terbaik dan bersungguh-sungguh penuh ketekunan serta bersabar dalam memperoleh hasil.
d Nilai cinta tanah air
Pendidikan karakter yang diterapkan salah satu tujuannya yaitu untuk menanamkan kembali kepada generasi muda tentang pentingnya cinta tanah air
agar rela melakukan apapun, bekorban segenap jiwa dan raga serta seluruh harta bendanya untuk membela negara Indonesia.
e Nilai demokrasi
Peserta didik diajarkan bagaimana untuk menghargai dan memberikan kesempatan kepada orang lain untuk berpendapat dan mengeluarkan seluruh
aspirasinya tanpa paksaan. f
Nilai kesatuan Menanamkan pada peserta didik tentang pentingnya rasa persatuan yang akhir-
akhir ini mulai memudar. Dengan persatuan dan kesatuan bangsa akan menjadi kuat dan mandiri, serta tidak mudah tergoyahkan oleh negara lain.
g Nilai moral
Nilai moral yang mulai luntur harus ditanamkan kembali melalui pendidikan karakter. Moral berkaitan dengan baik dan buruk. Dalam pendidikan karakter
ini diharapkan peserta didik mampu membedakan mana perbuatan yang baik dan yang buruk.
36 h
Nilai kemanusiaan Peserta didik diberikan suatu pelajaran untuk selalu mementingkan rasa
kemanusiaan dengan cara menanamkan rasa empati, senasib sepenangungan, tolong menolong, dan lain sebagainya.
Kemendikbud 2010: 25 menyatakan bahwa terdapat delapan belas karakter yang di terapkan dalam sekolah dasar, yaitu: 1 religius, 2 jujur, 3 toleransi, 4
disiplin, 5 kerja keras, 6 kreatif, 7 mandiri, 8 demokratis, 9 rasa ingin tahu, 10 semangat kebangsaan, 11 cinta tanah air, 12 menghargai prestasi, 13
bersahabatkomunikatif, 14 cinta damai, 15 gemar membaca, 16 peduli lingkungan, 17 peduli sosial, dan 18 tanggung jawab.
Berdasarkan nilai-nilai tersebut dapat diketahui bahwa pendidikan sudah melaksanakan tugasnya dengan baik untuk menanamkan karakter baik pada siswa.
Nilai-nilai tesebut sudah mencakup pada semua aspek religius, sosial, dan budaya. Penerapan pendidikan karakter ini tidak hanya diterapkan di sekolah saja, akan
tetapi juga diterapkan disetiap kehidupan masyarakat. Selain itu, pendidikan karakter yang telah diterapkan tersebut juga dijadikan sebagai bekal bagi siswa
untuk kehidupan dimasa yang akan datang.