Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

60 Skor rata-rata akhir dalam memberikan penilaian produk yang dikembangkan, menggunakan rumus: X = ∑x � Keterangan: X = Skor rata-rata setiap aspek n = Jumlah penilai ∑x = Jumlah skor Setelah mendapatkan data berupa skor, maka langkah selanjutnya adalah mengkonversi skor rata-rata yang berupa data kuantitatif dari setiap aspek menjadi data kualitatif sesuai dengan panduan mengkonversi data yang dikutip dari Eko P. Widoyoko 2010: 238 Tabel 4. Konversi data kuantitatif ke data kualitatif berskala 5 No. Rentang Skor Rerata Skor Kategori 1. X Mi + 1,8 Sbi X 4,2 Sangat Baik 2. Mi + 0,6 Sbi X ≤ Mi + 1,8 Sbi 3,4 X ≤ 4,2 Baik 3. Mi - 0,6 Sbi X ≤ Mi + 0,6 Sbi 2,6 X ≤ 3,4 Cukup 4. Mi + 1,8 Sbi X ≤ Mi – 0,6 Sbi 1,8 X ≤ 2,6 Kurang 5. X ≤ Mi - 1,8 Sbi ≤ 1,8 Sangat Kurang Keterangan: X = skor aktual skor yang dicapai Mi = rerata skor ideal = 12 skor tertinggi ideal + Skor terendah ideal Sbi = simpangan baku skor ideal = 16 skor tertinggi ideal – skor terendah ideal Dari hasil perhitungan di atas, maka akan didapatkan panduan untuk mengetahui kategori setiap aspek maupun keseluruhan dari media yang 61 dikembangkan. Dalam penelitian ini, media yang dikembangkan dianggap layak digunakan apabila hasil penilaian dari ahli materi, ahli media, dan siswa memperoleh nilai minimal “baik” pada semua aspek. 62

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini diuraikan berdasarkan prosedur pengembangan media pembelajaran dari Borg dan Gall yang terdiri dari beberapa tahapan yaitu sebagai berikut.

1. Penelitian dan Pengumpulan data

Langkah penelitian dan pengumpulan data merupakan langkah yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui madalah yang terdapat dalam pembelajaran di SD khususnya kelas III SD N Tukangan. Peneliti melakukan observasi terhadap pembelajaran di kelas III SD N Tukangan serta melakukan wawancara dengan guru kelas IIIA. Data yang diperoleh pada saat observasi adalah pembelajaran di kelas tersebut antara lain buku paket yang digunakan masih masih berdasarkan mata pelajaran tertentu, seperti PKn, Matematika, Bahasa Indonesia, IPA, dan lain sebagainya. Sedangkan untuk kelas III seharusnya merupakan kelas rendah yang menggunakan tematik. Pada Tema Kehidupan Sehari-hari juga terdapat materi Memahami Sumpah Pemuda. Akan tetapi materi tersebut sangat detail dan banyak, sehingga siswa kesulitan dalam mempelajari, seperti pulau-pulau, dan pakaian adat. Pada kelas III A juga tidak ada gambar tokoh pahlawan nasional dan peta Indonesia sehingga ketika siswa diberi pertanyaan tentang tokohpahlawan nasional dan pulau-pulau di Indonesia banyak siswa yang belum mengenal, siswa lebih mengenal dan mengidolakan tokoh kartun dan artis yang sering 63 muncul di media. Kemudian saat siswa berbicara pada guru menggunakan bahasa Indonesia yang masih bercampur dengan bahasa jawa. Selain itu siswa juga belum begitu mengetahui tentang hari-hari besar nasional seperti Hari Pendidikan Nasional, Hari Kebangkitan Nasional, Hari Kesaktian Pancasila, dan lain sebagainya. Dari data wawancara yang telah dilakukan dengan guru kelas, kemudian peneliti melakukan kajian pustaka mengenai permasalahan tersebut. Hasil dari mengkaji pustaka didapatkan bahwa pembelajaran di kelas III menggunakan tematik karena termasuk dalam kelas rendah. Selain itu, masalah karakter yang terdapat pada kelas III juga dikaji sehingga peneliti mengembangkan karakter cinta tanah air. Dalam rangka mengembangkan aspek-aspek tersebut, maka bahan ajar tematik menjadi suatu hal untuk digunakan dalam pembelajaran. Oleh karena itu, kegiatan selanjutnya adalah melakukan kajian terhadap teori- teori maupun hasil penelitian yang berkaitan dengan rancangan pengembangan produk. Data yang diperoleh dari mengkaji teori adalah peneliti mendapat sebuah gagasan untuk merancang ide yang dikembangkan dari bahan ajar cetak berbasis karakter cinta tanah air.

2. Perencanaan

Perencanaan dilakukan sebelum pembuatan bahan ajar tematik berbasis karakter cinta tanah air. Kegiatan yang dilakukan pada tahapan ini adalah sebagai berikut: