Kriteria Buku Ajar Bahan Ajar

19 a. Konsistensi 1 Gunakan konsistensi format dari halaman ke halaman. Usahakan agar tidak menggabungkan cetakan huruf dan ukuran huruf. 2 Usahakan untuk konsistensi dalam jarak spasi. Jarak sasi antara judul dan baris pertama serta garis samping supaya sama, dan antara judul dan teks utama.spasi yang tidak sama sering dianggap buruk, tidak rapih dan oleh karena itu tidak memerlukan perhatian sungguh-sungguh. b. Format 1 Jika paragraf panjang sering digunakan, wajah satu kolom lebih sesuai, sebaliknya jika paragraf tulisan pendek-pendek, wajah dua kolom akan lebih sesuai. 2 Isi yang berbeda supaya dipisahkan dan dilabel secara visual. 3 Taktik dan strategi pembelajaran yang berbeda sebaiknya dipisahkan dan dilebel secara visual. c. Organisasi 1 Upayakan untuk selalu menginformasikan siswapembaca mengenai di mana mereka atau sejauh mana mereka dalam teks itu. Siswa harus mampu melihat sepintas bagian atau bab berapa mereka baca. Jika memungkinkan, siapkan piranti yang memberikan orientasi kepada siswa tentang posisinya dalam teks secara keseluruhan. 2 Susunlah teks sedemikian rupa sehingga informasi mudah diperoleh. 3 Kotak-kotak dapat digunakan untuk memisahkan bagian-nagian dari teks. 20 d. Daya tarik Perkenalan setiap bab atau bagian baru dengan cara yang berbeda. Ini diharapkan dapat memotivasi siswa untuk membaca terus. e. Ukuran huruf 1 Pilihlah ukuran huruf yang sesuai dengan siswa, pesan, dan lingkungannya. Ukuran huruf yang baik untuk teks buku teks atau buku penuntun adalah 12 poin. 2 Hindari penggunaan huruf kapital untuk seluruh teks karena dapat membuat proses membaca itu sulit. f. Ruang spasi kosong Gunakan spasi kosong lowong tak berisi teks atau gambar untuk menambah kontras. Hal ini penting untuk memberikan kesempatan siswapembaca untuk beristirahat pada titik-titik tertentu pada saat matanya bergerak meyusuri teks. Ruang kosong dapat berbentuk: 1. Ruangan sekitar judul. 2. Batas tepi marjin; batas tepi yang luas memaksa perhatian siswapembaca untuk masuk ke tengah-tengah halaman. 3. Spasi antar-kolom; semakin lebar kolom semakin luas spasi diantaranya. 4. Permulaan paragraf diidentasi. 5. Penyesuaian spasi antar baris atau antarparagraf. a. Sesuaikan spasi antarbaris untuk meningkatkan pilihan dan tingkat keterbacaan. b. Tambahkan spasi antarparagraf untuk meningkatkan tingkat keterbacaan. 21

B. Bahan Ajar Cetak

Andi Prastowo 2014 : 187 bahan ajar cetak printed adalah sejumlah bahan yang disiapkan dalam kertas, yang dapat berfungsi untuk keperluan pembelajaran atau penyampaian informasi. 1. Keunggulan dan Kelemahan Bahan Ajar Cetak Bahan ajar memiliki beberapa keunggulan dan kelemahan yang dikemukaan oleh Steffen Peter Ballstedt dalam Andi Prastowo 2014 : 188 antara lain: Keunggulan Kelemahan 1. Bahan ajar tertulis biasanya menampilkan daftar isi sehingga memudahkan guru untuk menunjukkan kepada siswa bagian mana yang sedang dipelajari. 2. Biaya penggandaannya relatif sedikit. 3. Bahan tertulis cepat digunakan dan dapat dengan mudah didistribuskan. 4. Menawarkan kemudahan secara luas dan kreativitas bagi individu. 1. Untuk mencetak bahan ajar cetak memakan waktu cukup lama. 2. Mencetak gambar atau berwarna biayanya mahal. 3. Sukar menampilkan gerak di bahan ajar cetak. 4. Pelajaran yang terlalu banyak disajikan dengan media cetak, cenderung mematikan minat dan menyebabkan kebosanan. 5. Tanpa perawatan yang baik, bahan ajar cetak akan cepat rusak, hilanh, atau musnah. 22 5. Bahan tertulis relatif ringan dan dapat dibaca dimana saja. 6. Memotivasi pembaca untuk melakukan aktivitas. 7. Dinikmati sebagai sebuah dokumen yang bernilai besar. 8. Pembaca dapat mengatur tempo secara mandiri. Pada tabel tersebut dapat diketahui kelebihan dan kelemahan bahan ajar. Dari kelebihan dan kelemahan tersebut dapat dikategorikan dalam proses produksi, pemanfaatan, perawatan, dan distribusi. Sehingga kita harus memperhatikan beberapa hal untuk menyusun bahan ajar cetak agar penyusunannya lebih baik dan meminimalisir kelemahan. 2. Penyusunan Bahan Ajar Cetak