12
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Bahan Ajar
1.
Pengertian Bahan Ajar
Bahan ajar merupakan salah satu perangkat pembelajaran yang sangat penting bagi proses pembelajaran. Penggunaan bahan ajar pada saat pembelajaran bertujuan
untuk mempermudah siswa dalam memperoleh suatu materi yang akan disampaikan oleh guru. Hal ini dipertegas dalam Sungkono, dkk 2003 : 1 yang
menyatakan bahwa bahan ajar adalah suatu perangkat bahan yang memuat materi atau isi pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Suatu bahan ajar
memuat isi atau isi pelajaran berupa ide, fakta, konsep, prinsip, kaidah, atau teori yang tercakup dalam mata pelajaran sesuai dengan disiplin ilmunya serta informasi
lainnya dalam pembelajaran. Dengan demikian, maka suatu bahan ajar memuat: Tujuan Pembelajaran Umum TPU, Tujuan Pembelajaran Khusus TPK, kegiatan
pembelajaran, materi pelajaran, latihan atau tugas, evaluasi, dan umpan balik.
Dikmenjur mengemukakan pengertian secara lebih detail bahwa bahan ajar merupakan seperangkat materi atau substansi pembelajaran teaching material
yang disusun secara sistematis, menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai siswa dalam kegiatan pembelajaran. Sedangkan menurut Ida Malati
Sadjati melalui Andi Prastowo dalam bukunya Pengembangan Bahan Ajar Tematik 2014:138 menyatakan bahwa, bahan ajar merupakan seperangkat materi yang
disusun secara sistematis, baik tertulis maupun tidak, sehingga tercipta lingkungan atau suasana yang memungkinkan peserta didik untuk belajar.
13 Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa bahan ajar merupakan
semua bahan baik tertulis maupun tidak tertulis yang disusun secara sistematis dan menampilkan kompetensi dasar secara utuh agar dikuasai oleh peserta didik dan
digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran pada proses pembelajaran. 2.
Peran dan Kedudukan Bahan Ajar dalam Pembelajaran
Seorang siswa pasti memerlukan bahan ajar untuk penunjang proses belajar. Proses belajar yang baik tidak hanya dilakukan dengan mendengarkan ceramah dari
guru dan mencatat tulisan di papan tulis. Akan lebih baik jika keduanya dilengkapi dengan proses melihat, membaca, kemudian mengerjakan latihan soal. Hal ini akan
memperkuat daya ingat dan pemahaman siswa dalam memperoleh suatu ilmu pengetahuan. Ketika proses pembelajaran ini mengacu pada bahan ajar maka akan
lebih tertata dan terarah, karena materi yang dituliskan sudah diurutkan oleh penulis.
Sungkono dkk 2003 : 2 menyatakan bahwa banyak siswa yang tidak dapat mengikuti uraian dari guru di dalam kelas, sehingga catatan note taking yang
mereka buat tidak teratur dan tidak lengkap. Dengan demikian, bahan ajar mempunyai kedudukan sebagai pendukung bagi para siswa untuk belajar dengan
lebih baik. Lebih jauh lagi bahan ajar berkedudukan sebagai pengganti buku-buku bila buku-buku tersebut tidak ada. Kalau pun ada jumlahnya sangat sedikit,
sehingga tidak mencukupi untuk seluruh siswa. Dari penjelasan di atas dapat kita ketahui bahwa peran dan kedudukan bahan
ajar dalam proses pembelajaran adalah untuk melengkapi buku-buku bila tidak ada. Tanpa bahan ajar akan sulit bagi guru untuk mengefektifkan proses pembelajaran