137
Ringkasan Materi Agresi Militer Belanda
1. Agresi Militer Belanda 1
Setelah Indonesia berhasil memproklamasikan kemerdekaannya, Belanda ingin kembali menguasi Indonesia. Dengan diboncengi oleh pihak sekutu, Inggris,
Belanda melakukan penyerangan-penyerangan terhadap Negara Indonesia. a.
Latar belakang Agresi Militer Belanda 1 dilatar belakangi oleh Belanda yang tidak menerima
hasil Perundingan Linggajati yang telah disepakati bersama pada tanggal 25 Maret 1947. Atas dasar tersebut, pada tanggal 21 Juli 1947, Belanda melakukan agresi
militer pertamanya dengan menggempur Indonesia. b.
Tujuan Agresi Militer Belanda 1 Agresi militer pertama yang dilakukan oleh Belanda mengandung beberapa misi
yang harus mereka selesaikan. Adapun tujuan dari agresi militer ini adalah sebaga berikut:
1. Bidang Politik Mengepung ibu kota RI dan menghapus RI dari peta menghilangkan de facto RI.
2. Bidang Ekonomi Merebut daerah-daerah penting, seperti Jawa Barat dan Timur sebagai penghasil
bahan makanan, Sumatera sebagai wilayah perkebunan dan pertambangan. 3. Bidang Militer
Menghancurkan Tentara Negara Indonesia TNI. c.
Sejarah Agresi Militer Belanda 1 Pada tanggal 21 Juli 1947, Belanda menggempur Indonesia dengan
menyerang Pulau Jawa dan Sumatra dan berhasil menguasai kota-kota penting. Pasukan TNI yang dikejutkan dengan serangan tersebut, terpencar-pencar dan
mundur ke daerah pinggiran untuk membangun daerah pertahanan baru. Pasukan TNI selanjutnya membatasi pergerakan pasukan Belanda dengan taktik perang
gerilya. Dewan Keamanan PBB pun ikut campur dalam masalah ini, dan membentuk Komisi Tiga Negara untuk menyelesaikan konflik ini melalui
138 serangkaian
perundingan, seperti
Perundingan Renville.
Akan tetapi,
perundingan-perundingan tersebut tetap tidak diindahkan oleh Belanda. 2.
Agresi Militer Belanda 2
Kegagalan PBB dalam menyelesaikan konflik antara Belanda-Indonesia melalui jalan perundingan menyebabkan Belanda tetap bersikeras untuk
menguasai Republik Indonesia. Oleh karena itu, Belanda melancarkan agresi militernya yang kedua.
a. Latar Belakang
Agresi militer Belanda 2 dilatarbelakangi oleh ketidakpuasan mereka terhadap pejanjian Renvile yang telah disepakati. Mereka menolak adanya
pembagian kekuasaan dan tetap ingin menguasai Republik Indonesia seutuhnya. b.
Sejarah Agresi Militer 2 Pada tanggal 19 Desember 1948, tepat pukul 06.00, Belanda melancarkan
serangannya ke Ibu Kota Indonesia pada saat itu, Yogyakarta. Dalam peristiwa ini, Belanda menangkap dan menawan pimpinan- pimpinan RI, seperti Presiden
Soekarno, Wakil Presiden Moh. Hatta, Syahrir Penasihat Presiden dan beberapa menteri termasuk Menteri Luar Negeri Agus Salim. Presiden Soekarno dan Moh.
Hatta kemudian diasingkan di Bangka. Jatuhnya Yogyakarta, dan ditawannya beberapa pimpinan RI membuat Belanda merasa telah menguasai Indonesia dan
segera membentuk Pemerintah Federal. Akan tetapi, sebelum Belanda membentuk Pemerintahan Federal, Ir. Soekarno meminta Syarifudin Prawiranegara untuk
membentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia PDRI. Selanjutnya, Pada tanggal 19 Desember 1948 Pemerintah Darurat Republik Indonesia PDRI
berhasil dibentuk di Bukittinggi, Sumatera. Sementara itu Belanda terus menambah pasukannya ke wilayah RI untuk
menunjukan bahwa mereka telah menguasai Indonesia. Namun pada kenyataannya, Belanda hanya menguasai wilayah perkotaan dan jalan raya,
sementara itu Pemerintahan RI masih terus berlangsung hingga di wilayah
pedesaan.
139 Rakyat dan TNI bersatu berperang melawan Belanda menggunakan siasat gerilya.
TNI yang berada di bawah pimpinan Jenderal Sudirman melancarkan serangan terhadap Belanda dan merusak fasilitas-fasilitas penting, seperti: memutus kawat-
kawat telepon, jalan-jalan kereta api, dan menghancurkan jembatan agar Belanda tidak dapat menggunakannya.
Meskipun Jenderal Sudirman sedang berada dalam keadaan sakit, Beliau masih sanggup berperang dengan bergerilya di Jawa Timur dan Jawa Tengah
dengan menempuh perjalanan dari Yogyakarta, Surakarta, Madiun, dan Kediri. Pada tanggal 23 Desember 1948, Pemerintah Darurat RI mengirimkan perintah
Kepada wakil RI di PBB untuk menyampaikan bahwa pemerintah RI bersedia untuk penghentian peperangan dan mengadakan perundingan.
Namun, Belanda tidak mengindahkan Resolusi Dewan Keamanan PBB tanggal 28 Januari 1949 untuk menghentikan perang. Mereka pula menyakini bahwa RI telah
hilang. Akan tetapi, TNI dan rakyat melancarkan Serangan Umum 1 Maret 1949 untuk membuktikan bahwa RI masih ada dan TNI masih kuat.
Serangan ini berhasil memukul Belanda keluar dari Yogyakarta. Meskipun Yogyakarta hanya berhasil dikuasai selama 6 jam, kenyataan ini membuktikan
bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia tetap berjalan
140
Soal Evaluasi
1. Untuk mengenang Pertempuran Surabaya, pemerintah menetapkan 10
November sebagai hari ……. 2.
Pertempuran margarana terjadi di …… 3.
Pahlawan yang terkenal dalam peretempuran di Surabaya yaitu …... 4.
Peristiwa yang terjadi di salah satu daerah di Jawa Barat adalah …... 5.
Pertempuran margarana terjadi di ….. 6.
Pertempuran Ambarawa dipimpin oleh ….. 7.
Latar belakang terjadinya peristiwa Bandung Lautan Api yaitu …. 8.
Seorang pahlawan yang gugur pada perang puputan di Margarana adalah ….. 9.
Tokoh pahlawan yang terkenal dalam pertempuran Medan Area adalah ….. 10.
Pemimpin sekutu yang tewas dalam pertempuran di Surabaya adalah ….
141
Kunci Jawaban Soal Evaluasi
1. Hari Pahlawan
2. Bali
3. Bung Tomo
4. Bandung lautan Api
5. Bali
6. Jendral Sudirman
7. Karena Belanda ingin menguasai wilayah tersebut, sehingga warga
mengosongkan daerah dan membumi hanguskan wilayah jawa barat. 8.
I Gusti Ngurahray 9.
Ahmad Tahir 10.
A.W.S Mallaby
142
Lampiran 2. Lembar Pengamatan Kemandirian Belajar IPS Siswa Kelas VB
Petunjuk: 1.
Amatilah sikap siswa selama pembelajaran. 2.
Berilah tanda centang √ pada kolom “Ya” di nomor siswa, jika siswa melakukan kegiatan sesuai item.
3. Mengosongkan kolom “Tidak” di nomor siswa, jika siswa tidak melakukan
kegiatan sesuai item. 4.
Berikan keterangan jika diperlukan.
No. Item
Hasil Keterangan
Ya Tidak
1. Siswa masuk ke kelas tepat waktu tanpa
menunggu guru 2.
Siswa menyiapkan buku pelajaran tanpa diperintah oleh guru
3. Memperhatikan ketika guru sedang
menjelaskan 4.
Siswa tertib dan sudah siap belajar meskipun guru belum memulai pembelajaran
5. Siswa patuh pada perintah guru
6. Siswa bersikap tegas menegur temannya yang
tidak fokus dan gaduh saat pembelajaran 7.
Siswa mengerjakan tugas sendiri dengan antusias
8. Siswa tidak hanya belajar dari satu sumber
buku paket 9.
Menjawab pertanyaan sebelum ditunjuk guru 10.
Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru tanpa bertanya kepada teman terlebih dahulu
11. Menambahkan pendapat atau membenarkan
jawaban temannya yang belum tepat 12. Menyelesaikan tugas tepat waktu
13. Siswa tidak keluar kelas pada saat
pembelajaran 14.
Siswa membereskan buku ketika selesai pembelajaran
15. Mencatat hal-hal penting dari materi dengan
caranya sendiri memiliki buku catatan kecil, dll atau menggarisbawahi pokok-pokok
materi.
143
Lampiran 3. Lembar Pengamatan Guru dalam Pembelajaran Menggunakan Metode Mind Map
No. Aktivitas
Hasil Ya
Tidak Keterangan
1. Guru menyampaikan
materi
2. Guru menugaskan siswa
untuk mempelajari materi lebih lanjut
3. Guru menugaskan siswa
untuk mencatat menandai pokok-pokok
materi
4. Guru memberikan
menunjukkan contoh mind map
5. Guru membimbing siswa
dalam membuat mind map
6. Guru mengevaluasi mind
map yang telah dibuat oleh siswa
144
Lampiran 4. Hasil Pengamatan Siswa Tabel Hasil Pengamatan Kemandirian Belajar IPS Siswa Kelas VB pada
Pra Tindakan
No. Siswa
Nomor Item Hasil
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Jml Kat
1 0 1 1 0 0 0 0 0 0
1 1
1 5
33,3 R
2 1 1 1 1 1 0 1 1 0
1 1
9 60
S 3
0 0 0 0 0 1 1 0 1 1
1 1
6 40
R 4
1 1 1 0 1 0 0 0 0 1
1 6
40 R
5 1 1 0 0 0 0 0 0 0
1 1
1 5
33,3 R
6 1 0 0 0 1 0 0 0 1
1 1
1 1
7 46,7
S 7
1 0 1 1 1 0 1 0 0 1
1 7
46,7 S
8 0 1 0 0 1 0 0 0 0
1 1
1 1
6 40
R 9
0 1 1 0 1 0 0 0 0 1
1 1
6 40
R 10
1 0 0 1 1 0 0 0 0 1
1 5
33,3 R
11 0 1 1 0 1 0 0 0 0
1 1
1 1
7 46,7
S 12
1 1 1 0 1 0 0 0 0 1
1 6
40 R
13 1 0 1 0 1 0 0 0 0
1 1
1 6
40 R
14 0 0 1 0 0 0 0 0 1
1 1
1 1
6 40
R 15
0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1
5 33,3
R 16
0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1
1 4
26,7 R
17 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1
1 5
33,3 R
Rata-rata 39,55
R
145
Tabel Hasil Pengamatan Kemandirian Belajar IPS Siswa Kelas VB Siklus 1 Pertemuan 1
No. Siswa
Nomor Item Hasil
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Jml Kat
1 0 1 1 1 1 0 1 0 1
1 1
8 53,3
S 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1
1 13 86,7 ST
3 0 1 1 0 1 1 1 1 1
1 1
1 1
11 73,3 T
4 1 0 1 0 1 0 1 0 0
1 1
6 40
R 5
1 0 1 0 1 0 0 1 0 1
1 6
40 R
6 0 0 1 0 1 0 1 1 1
1 1
1 1
9 60
S 7
1 0 1 1 1 0 1 1 0 1
1 1
1 10 66,7
T 8
1 0 1 0 1 0 1 1 0 1
1 1
8 53,3
S 9
1 1 1 0 1 0 1 0 1 1
1 1
1 1
11 73,3 T
10 1 0 1 1 1 0 1 0 0
1 1
7 46,7
S 11
1 0 0 1 1 0 1 0 1 1
1 1
8 53,3
S 12
1 0 1 1 1 0 1 1 1 1
1 9
60 S
13 1 1 1 1 1 1 0 1 1
1 1
1 11 73,3
T 14
1 0 1 1 1 0 1 1 1 1
1 1
1 11 73,3
T 15
1 0 1 1 1 1 1 0 1 1
1 9
60 S
16 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0
1 1
8 53,3
S 17
0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1
7 46,7
S Rata-rata
59,6 T
146
Tabel Hasil Pengamatan Kemandirian Belajar IPS Siswa Kelas VB Siklus 1 Pertemuan 2
No. Siswa
Nomor Item Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Jml Kat
1 1 0 1 1 1 0 1 0 0
1 1
7 46,7
S 2
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
1 1
1 1
1 14 93,3 ST
3 1 0 1 1 1 1 1 1 0
1 1
1 1
1 12
80 T
4 1 0 1 1 1 0 1 1 0
1 1
1 9
60 S
5 1 0 1 1 1 0 1 0 1
1 1
1 1
10 66,7 T
6 1 0 1 1 1 1 1 1 1
1 1
1 1
12 80
T 7
1 1 1 1 1 0 1 1 0 1
1 1
1 11 73,3
T 8
1 0 1 1 1 1 0 0 1 1
1 1
1 1
11 73,3 T
9 1 0 1 0 1 0 0 1 1
1 1
1 8
53,3 S
10 1 0 1 1 1 0 1 1 0
1 7
46,7 S
11 1 1 1 1 1 0 1 1 1
1 1
1 1
1 1
14 93,3 ST 12
1 0 1 1 1 0 1 1 0 1
1 1
1 1
11 73,3 T
13 1 1 1 1 1 0 1 1 1
1 1
1 1
1 1
14 93,3 ST 14
1 1 1 0 1 0 1 1 1 1
1 9
60 S
15 1 1 1 1 1 1 0 1 1
1 1
1 1
12 80
T 16
0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1
1 1
9 60
S 17
0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
1 10 66,7
T Rata-rata
70,5 T
147
Tabel Hasil Pengamatan Kemandirian Belajar IPS Siswa Kelas VB Siklus II Pertemuan 1
No. Siswa
Nomor Item Hasil
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Jml Kat
1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0
1 1
1 1
11 73,3 T
2 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
1 1
1 1
1 14 93,3 ST
3 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
1 1
1 1
1 14 93,3 ST
4 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1
1 1
1 11 73,3
T 5
1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1
1 1
10 66,7 T
6 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0
1 1
1 1
1 11 73,3
T 7
1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1
1 1
1 12
80 T
8 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0
1 1
1 1
1 12
80 T
9 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0
1 1
1 1
10 66,7 T
10 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0
1 1
1 9
60 S
11 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1
1 1
1 10 66,7
T 12
1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1
1 1
1 12
80 T
13 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1
1 1
1 1
11 73,3 T
14 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1
1 1
1 1
1 12
80 T
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
1 1
1 1
13 86,7 ST 16
1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1
1 1
1 11 73,3
T 17
1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1
1 13 86,7 ST
Rata-rata 76,8
T
148
Tabel Hasil Pengamatan Kemandirian Belajar IPS Siswa Kelas VB Siklus II Pertemuan 2
No. Siswa
Nomor Item Hasil
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Jml Kat
1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0
1 1
1 1
11 73,3 T
2 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0
1 1
1 1
1 13 86,7 ST
3 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1
1 1
1 1
1 13 86,7 ST
4 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0
1 1
1 1
10 66,7 T
5 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0
1 1
1 11 73,3
T 6
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1
1 14 93,3 ST
7 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1
1 1
1 11 73,3
T 8
1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1
1 1
1 11 73,3
T 9
1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1
1 1
1 12
80 T
10 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0
1 1
1 9
60 S
11 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
1 1
1 12
80 T
12 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1
1 1
1 1
11 73,3 T
13 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0
1 1
1 1
11 73,3 T
14 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
1 1
1 1
1 14 93,3 ST
15 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
1 1
1 1
13 86,7 ST 16
1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1
1 1
1 1
11 73,3 T
17 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1
1 1
1 1
12 80
T Rata-tara
78,02 T
149
Rata-rata per Indikator Kemandirian Belajar Siswa Kelas VB pada Pra Tindakan
No. Item yang diamati
Banyaknya siswa yang melaksanakan
item f
1. Tanggung jawab