Teknik Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

70 memudahkan peneliti untuk menjelajahi situasi sosial yang diteliti. Alasan peneliti memilih teknik purposive dalam menentukan sampel yaitu berdasarkan pertimbangan mengenai keterkaitan pelaksanaan pendidikan nilai nasionalisme di kelas V SD Negeri 1 Pandowan Galur Kulon Progo dengan guru di kelas, kepala sekolah, dan siswa kelas V SD Negeri 1 Pandowan Galur Kulon Progo. Guru di kelas yaitu guru SD Negeri 1 Pandowan yang mengajar siswa kelas V. Penentuan siswa tersebut didasarkan pada siswa yang aktif dalam kegiatan mewakili sekolah, siswa yang menjadi pemimpin di kelas dan saat kegiatan sekolah seperti upacara bedera, dan siswa yang aktif hanya dalam pebelajaran di kelas. Pada penelitian ini yang menjadi informan yaitu kepala sekolah, tiga guru yang mengajar di kelas V dan enam siswa kelas V SD Negeri 1 Pandowan.

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan tahapan terpenting dalam penelitian. Hal itu berdasarkan pendapat Sugiyono 2015, 308 yang menyatakan bahwa teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling pokok dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Teknik pengumpulan data adalah cara yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data. Pengumpulan data dalam penelitian kualitatif dilakukan pada keadaan yang alamiah narutal setting, sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi berperanserta, wawancara mendalam dan dokumentasi. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini diperoleh peneliti dengan menggunakan teknik pengumpulan data berikut ini: 71 1. Observasi Pengamatan Teknik observasi digunakan untuk memperoleh data secara langung. Pengertian observasi menurut Satori dan Komariah 2011: 105 adalah pengataman terhadap suatu obyek yang diteliti baik pengataman secara langsung maupun pengamatan secara tidak langsung untuk memperoleh data yang harus dikumpulkan dalam penelitian. Sementara Riduwan 2011: 76 menyatakan bahwa observasi adalah melakukan pengamatan secara langsung ke obyek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan. Observasi dilakukan untuk mecari data yang dapat digunakan untuk memberikan suatu kesimpulan. Dalam penelitian kualitatif dilakukan pengamatan secara langsung pada keadaan alamiah, bukan keadaan yang sudah direkayasa. Observasi dalam penelitian kualitatif merupakan pengamatan langung terhadap obyek, situasi, konteks, dan maknanya dalam upaya untuk mengumpulkan data penelitian. Sugiyono 2015: 204 menyatakan bahwa dilihat dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data dalam penelitian, observasi dapat dibedakan menjadi observasi berperan serta participant observation dan observasi non partisipan non participant observation. Dan dilihat dari segi instrumensi yang digunakan, maka observasi dibedakan menjadi observasi terstruktur dan observasi tidak terstruktur. Menurut segi proses pelaksanaan pengumpulan data, dalam penelitian ini peneliti menggunakan observasi non partisipan. Hal tersebut dikarenakan posisi peneliti yang tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat independen. Peneliti mencatat, menganalisi, dan selanjutnya dapat membuat kesimpulan tentang 72 pendidikan nilai nasionalisme di kelas V SD Negeri 1 Pandowan Galur Kulon Progo. Sedangkan dari segi instrumentasi yang digunakan, peneliti menggunakan observasi terstruktur. Hal tersebut dikarenakan observasi telah dirancang secara sistematis mengenai apa saja yang diamati, kapan dan di mana tempat pengamatannya. Hal-hal yang diobservasi dalam penelitian ini yaitu aktivitas yang dilakukan guru di kelas V, kepala sekolah, siswa, serta sarana prasanara sekolah dalam pelaksanaan pendidikan nilai nasionalisme di kelas V SD Negeri 1 Pandowan Galur Kulon Progo. Peneliti terlebih dahulu membuat pedoman observasi sebelum melakukan observasi. Hal tersebut dilakukan karena pedoman observasi berfungsi sebagai acuan agar proses observasi tetap fokus dan tidak keluar dari konteks yang menjadi tujuan utama peneliti yaitu mendeskripsikan pendidikan nilai nasionalisme di kelas V SD Negeri 1 Pandowan Galur Kulon Progo. 2. Wawancara Teknik wawancara digunakan untuk mencari data-data yang tidak dapat diamati melalui observasi dan mengetahui suatu hal dengan bertanya jawab. Satori dan Komariah 2011: 131 menyatakan bahwa wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan informasi yang digali dari sumber data langsung melalui percakapan atau tanya jawab. Pada penelitian kualitatif, wawancara bersifat mendalam sebab ingin megeksplorasi informasi secara holistik dan jelas dari informan sebagai sumber data dalam penelitian. Wawancara menurut Esterberg dalam Sugiyono 2015: 319 terdiri dari tiga macam yaitu wawancara terstruktur, semiterstruktur, dan tidak terstruktur. Dalam 73 pelaksanaan pengumpulan data di lapangan, peneliti menggunakan wawancara semiterstruktur. Hal tersebut dipilih peneliti dengan alsana bahwa jenis wawancara ini tergolong dalam kategori in-dept interview, dimana dalam pelaksanaanya lebih bebas apabila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Jenis wawancara ini mempunyai tujuan untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka sehingga peneliti dapat menambah pertanyaan di luar pedoman wawancara yang telah dibuat dengan tujuan untuk menangkap pendapat dan ide- ide dari narasumber atau informan. Narasumber diminta berpendapat dan memberikan gagasanya. Adapun yang menjadi informan dalam wawancara penelitian ini yaitu guru di kelas V, kepala sekolah, dan siswa kelas V SD Negeri 1 Pandowan Galur Kulon Progo. Peneliti memilih informan berdasarkan pada keterkaitan pelaksanaan pendidikan nilai nasionalisme di kelas V sekolah tersebut, yaitu orang-orang yang memiliki peran penting dalam permasalahan yang ingin diketahui peneliti untuk menjawab penelitian Peneliti terlebih dahulu membuat pedoman wawancara sebelum melakukan kegiatan wawancara. Hal itu dilakukan agar proses wawancara tetap fokus dan tidak keluar dari konteks yang menjadi tujuan utama peneliti yaitu mendeskripsikan pendidikan nilai nasionalisme di kelas V SD Negeri 1 Pandowan Galur Kulon Progo. Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini bersifat terbuka dan fleksibel, pedoman wawancara yang ada hanya digunakan sebagai acuan oleh peneliti. 74 3. Dokumentasi Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang bertujuan untuk melengkapi dan memperkuat data yang sudah diperoleh melalui observasi dan wawancara. Hasil penelitian dari observasi dan wawancara akan lebih atau dapat dipercaya dengan didukung oleh foto-foto atau karya tulis akademik dan seni yang telah ada. Satori dan Komarih 2011: 149 menyatakan bahwa studi dokumentasi adalah mengumpulkan dokumen dan data-data yang diperlukan dalam permasalahan penelitian, kemudian ditelaah secara intens sehingga mendukung dan menambah kepercayaan dan pembukian terhadap suatu kejadian. Pada penelitian ini, peneliti mengambil dari dokumen-dokumen yang berupa rencana kerja, program sekolah, kurikulum sekolah, silabus, dan rencana pelaksanaan pembelajaran, papan dan slogan untuk memperoleh data dokumentasi. Selain itu peneliti juga mengambil dokumentasi berupa kurikulum, tata tertib, buku profil sekolah, kalender akademik, foto-foto dan papan slogan yang ada di lingkungan sekolah yang berkaitan dengan pendidikan nilai nasionalisme di kelas V SD Negeri 1 Pandowan Galur Kulon Progo.

E. Instrumen Penelitian