154 intrakurikuler yang dilaksanakan di luar jadwal intrakurikuler. Sementara budaya
sekolah  dalam  kegiatan  ekstrakurikuler  yang  dilakukan  sekolah  yaitu ekstrakurikuler yang meliputi ekstrakurikuler membatik, tari, pramuka,  marching
band,  dan  qiroah.  Kegiatan  ekstrakurikuler  menurut  Kemendikbud  tt:  18 merupakan  kegiatan  pengembangan  karakter  yang  dilaksanakan  di  luar  jam
pelajaran  yang  berfungsi  menyalurkan  dan  mengembangkan  minat  dan  bakat peserta  didik  dengan  memperhatikan  karakteristik  peserta  didik,  kearifan  lokal,
dan daya dukung yang tersedia. Oleh karena itu, melalui kegiatan kokurikuler dan ektrakurikuler tercipta budaya sekolah yang menjunjung tinggi nilai nasionalisme
dalam kehidupan di kelas, sekolah, dan bahkan di luar sekolah.
D. Keterbatasan Penelitian
Pada penelitian  yang berjudul “Pendidikan Nilai Nasionalisme di Kelas V SD  Negeri  1  Pandowan  Galur  Kulon  Progo”  masih  terdapat  kekurangan  karena
keterbatasan  peneliti.  Pelaksanaan  penelitian  yang  dilakukan  bersamaan  dengan latihan  ujian  untuk  siswa  kelas  VI  menyebabkan  peneliti  hanya  dapat  satu  kali
mengamati  lansung  pelaksanaan  upacara  bendera  dan  senam  angguk.  Selain  itu, ada  juga  program-program  seperti  peringatan  hari  pedidikan  nasional,  hari
kebangkitan  nasional,  hari  ulang  tahun  kemerdekaan  Republik  Indonesia,  hari pahlawan,  hari  kartini  dan  pembelajaran  kokurikuler    yang  tidak  dapat  peneliti
amati  secara  langsung  karena  jadwal  program  tersebut  tidak  bertepatan  dengan pelaksanaan  penelitian.  Apabila  peneliti  menunggu  pelaksanaan  semua  kegiatan
tersebut, maka akan membutuhkan waktu yang lama. Maka dari itu, peneliti hanya
155 dapat menganalisis berdasarkan wawancara dengan narasumber dan dokumentasi
sekolah.
156
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan  hasil  penelitian  dan  pembahasan,  maka  dapat  disimpulkan bahwa  pelaksanaan  pendidikan  nilai  nasionalisme  di  kelas  V  SD  Negeri  1
Pandowan  sudah  berjalan  melalui  berbagai  kegiatan  yang  ada  sekolah.  Secara lebih lengkap pelaksanaan pendidikan nilai nasionalisme di kelas V SD Negeri 1
Pandowan dilakukan melalui pendekatan pendidikan nilai, pengintegrasian dalam pembalajaran, dan budaya sekolah.
Pelaksanaan  pendidikan  nilai  nasionalisme  melalui  pendekatan  pendidikan nilai  dilakukan  dengan  pendekatan  penanaman  nilai  inkulkasi,  keteladanan
pendidik,  pendekatan  analisis  nilai,  pendekatan  klarifikasi  nilai,  dan  pendekatan pembelajaran berbuat fasilitasasi. Pendekatan penanaman nilai dilakukan dengan
menanamkan  nilai-nilai  nasionalisme  ke  dalam  diri  siswa  menggunakan  metode penguatan  positif,  keteladanan,  dan  simulasi.  Keteladanan  pendidik  dilakukan
dengan  ikut  serta  dalam  pelaksanaan  program  yang  ada  di  sekolah.  Pendekatan analisis  nilai  dilakukan  dengan  melibatkan  kemampuan  siswa  untuk  berpikir
secara logis dalam menganalisis permasalahan yang berkaitan dengan nilai dengan menggunakan metode pembelajaran secara individu, kelompok, dan diskusi kelas.
Pendekatan klarifikasi nilai dilakukan dengan meningkatkan kesadaran siswa akan nilai-nilai  mereka  sendiri  dengan  menggunakan  metode  dialog,  menulis,  diskusi
kelompok  dan  diskusi  kelas.  Dan  pendekatan  pembelajaran  berbuat  fasilitasi dilakukan  dengan  pemberian  kesempatan  kepada  siswa  untuk  melakukan