62 mengutamakan  kepentingan  umum,  cinta  tanah  air  atau  patriotis,  bangga
menggunakan  bahasa  dan  produk  Indonesia,  dinamis,  kerja  keras,  dan  beretos kerja Samani dan Hariyanto, 2016: 25.
Berdasarkan  pemaparan  mengenai  sikap  sosial  dalam  kurikulum  2013  dan nilai-nilai  karakter  yang  dikembangkan  dalam  pendidikan  maka  dapat  diketahui
bahwa kesemua nilai tersebut adalah bentuk mencapai tujuan pendidikan nasional untuk  mengembangkan  potensi  dan  membentuk  manusia  yang  baik  dan  cerdas.
Salah satu nilai yang perlu dikembangkan untuk mencapai tujuan tersebut adalah nilai nasionalisme. Hal tersebut karena nasionalisme merupakan sikap sosial yang
harus  dimiliki  dalam  hidup  bermasyarakat  dan  berbangsa.  Nilai  nasionalisme adalah  nilai  yang  menempatkan  kepentingan  nasional  dan  bangsa  di  atas
kepentingan  lainnya  dengan  semangat  kebangsaan  yang  tinggi  atas  dasar kecintaan  pada  bangsanya.  Nilai  nasionalisme  ini  merupakan  wujud  menjaga
persatuan dan kesatuan bangsa dan mempertahankan harkat dan martabat bangsa dengan  berbagai  sikap  nasionalisme  yang  dijiwainya.  Dari  berbagai  klasifikasi
nilai yang telah dipaparkan di atas, yang termasuk dalam nilai nasionalisme dalam kurikulum 2013 adalah disiplin, tanggung jawab, peduli, dan cinta tanah air.
D. Kajian Penelitian yang Relevan
1. Penelitian  Sarah  Atikah  Tsamarah  yang  berjudul  “Pendidikan  Nilai
Nasionalisme  di  SD  Negeri  2  Wates  Kulon  Progo”  dalam  Jurnal  Pendidikan Guru  Sekolah  Dasar  Edisi  29  Tahun  ke-5.  Penelitian  ini  bertujuan  untuk
mengetahui  metode  pendidikan  nilai  nasionalisme  dan  kendalanya  di  SD Negeri 2 Wates Kulon Progo. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa metode
63 pendidikan  nilai  nasionalisme  di  sekolah  tersebut  dilakukan  melalui
pembiasaan  dan  keteladanan.  Kendala  yang  dihadapu  dalam  pendidikan  nilai nasionalisme  yaitu  kurangnya  keterlibatan  siswa  dalam  kegiatan  pendidikan
nilai  nasionalisme,  khususnya  pada  ekstrakurikuler  membatik.  Adapun relevansi  dengan  penelitian  dalam  skripsi  ini  yaitu  tentang  pelaksanaan
pendidikan  nilai  nasionalisme.  Berdasarkan  penelitan  tersebut  terlihat  bahwa pelaksanaan  pendidikan  nilai  nasionalisme  yaitu  melalui  pembiasaan  dan
keteladanan. 2.
Penelitian  Joned  Bangkit  Wahyu  Laksono  yang  berjudul  “Kebijakan penanaman  nilai-
nilai nasionalisme pada siswa di SMA Negeri 1 Ambarawa” dalam  skripsi  Jurusan  Politik  dan  Kewarganegaraan  FIS  UNNES.  Hasil
penelitian  ini  dapat  disimpulkan  bahwa  SMA  Negeri  1  Ambarawa  telah merencanakan,  melaksanakan,  dan  mengevaluasi  penanaman  nilai-nilai
nasionalisme  melalui  berbagai  program  yaitu  pengintegrasian  nilai-nilai nasionalisme  ke  dalam  mata  pelajaran,  kegiatan  terprogram,  dan  pembiasaan.
Kemudian  terdapat  sara-saran  yang  diberikan  yaitu  sarana  dan  prasarana memiliki pengaruh  yang sangat  penting dalam menunjang proses pelaksanaan
pendidikan nasionalisme melalui pembelajaran. dan guru-guru di SMA Negeri 1  Ambarawa  supaya  lebih  kreatif  dan  inovatif  dalam  mengembangkan
kegiatan-kegiatan  penanaman  nilai-nilai  naisonalisme  kepada  siswa.  Adapun relevansi  dengan  penelitian  dalam  skripsi  ini  yaitu  tentang  cara  pelaksanaan
penanaman nilai nasionalimse dengan pengintegrasian nilai-nilai nasionalisme ke  dalam  mata  pelajaran,  kegiatan  terprogram,  dan  pembiasaan.  Berdasarkan
64 penelitian  tersebut  terlihat  bahwa  pelaksanaan  pendidikan  nilia  nasionalisme
dilakukan  dengan  pengintegrasian  ke  dalam  mata  pelajaran,  kegiatan terprogram, dan pembiasaan.
3. Penelitian  Gita  Enggarwati  yang  berjudul  “Penanaman  sikap  nasionalisme
melalui mata pelajaran IPS pada siswa kelas IV SD Negeri Sumampir” dalam skripsi  Jurusan  Pendidikan  Sekolah  Dasar  FIP  UNY.  Hasil  penelitian  ini
menunjukkan bahwa cara guru untuk menanamkan sikap nasionalisme melalui mata  pelajaran  IPS  antara  lain  dengan  pembiasaan,  keteladanan,  pemberian
contoh  yang  kontekstual,  pembelajaran  melalui  cerita  dan  media,  seperti gambar  pahlawan  dan  lagu  nasional.  hal  yang  paling  efektif  dilakukan  oleh
guru  diantara  cara  tersebut  adalah  pembiasaan  dan  keteladanan  karena  dapat dilakukan  oleh  guru  setiap  hari.  Perwujudan  sikap  nasionalisme  siswa  antara
lain rela berkorban, cinta tanah air, bangga sebagai bangsa Indonesia, persatuan dan  kesatuan,  patuh  terhadap  peraturan,  disiplin,  berani,  jujur,  serta  bekerja
keras. Adapun relevansi dengan penelitian dalam skripsi ini yaitu tentang nilai nasionalisme dan cara pelaksanaannya. Berdasarkan penelitian tersebut terlihat
bahwa  terdapat  beberapa  perwujudan  sikap  nasionlisme  dan  cara  pelaksanaan guru untuk menanamkan sikap nasionalisme melalui mata pelajaran.
4. Penelitian Nurul Rahmawati yang berjudul “Upaya guru pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan dalam menanamkan nilai karakter nasionalisme di SMK Negeri Kabupaten Bantul” dalam skripsi Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan
dan  Hukum  FIS  UNY.  Penelitian  ini  merupakan  penelitian  deskritif  dengan pendekatan  kualitatif  dengan  strategi  fenomenologi.  Tempat  penelitian  ini
65 dilaksanakan  di  sekolah  yang  menjalankan  kurikulum  2013  di  wilayah
kabupaten  Bantul  berdasarkan  data  Kementrian  Pendidikan  dan  Kebudayaan tersebut  diantaranya  ialah  SMK  N  1  Bantul  dan  SMK  N  1  Sedayu.  Hasil
penelitian  ini  menunjukkan  bahwa  upaya  guru  Pendidikan  Pancasila  dan Kewarganegaraan dalam menanamkan nilai karakter nasionalisme pada peserta
didik  di  SMK  Negeri  Kabupetan  Bantul  dilakukan  melalui  pembelajaran, pembiasaan,  dan  kegiatan  terprogram.  Relevansi  dengan  penelitian  dalam
skripsi  ini  yaitu  sekolah  dengan  kurikulum  2013  yang  menjadi  tempat penelitian. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang
pendidikan  nilai  nasionalisme  di  salah  satu  sekolah  yang  telah  menggunakan kurikulum 2013 sejak tahun 2014 di kecamatan Galur Kulon Progo.
5. Penelitian  Fajar  Kawentar  yang  berjudul  “Pelaksanaan  penanaman  nilai
nasionalisme  di  SD  Negeri  II  Klaten”  dalam  skripsi  Jurusan  Pendidikan Prasekolah  dan  Sekolah  Dasar  FIP  UNY.  Hasil  penelitian  ini  menujukkan
bahwa  SD  Negeri  II  Klaten  telah  melakukan  pelaksanaan  penanaman  nilai nasionalisme  di  dalam  kegiatan  pembelajaran  dan  di  luar  pembelajaran.
Adapun  contoh  dari  pelaksanaan  penanaman  nilai  nasionalisme  di  dalam kegiatan pembelajaran adalah seperti guru dan siswa selalu menyanyikan lagu
indonesia raya
sebelum melaksanakan
kegiatan pembelajaran,
mengumandangkan  salam  ABITA,  dan  guru  juga  selalu  menyelipkan  nilai nasionalisme di dalam pembelajaran. Sedangkan pelaksanaan penanaman nilai
nasionalisme  di  luar  pembelajaran  adalah  ekstakurikuler  tari  dan  pramuka, upacar  haru  senin,  upacara  hari  besar,  membiasakan  memakai  baju  adat  pada
66 har-hari  tertentu,  membiasakan  bersalaman  dengan  guru  sebelum  memasuki
kelas. Adapun relevansi  dengan penelitian dalam skripsi ini  yaitu pelaksanaan penanaman  nilai  nasionalisme  di  dalam  kegiatan  pembelajaran  dan  di  luar
pembelajaran,  kegiatan  dan  kebiasaan  siswa  yang  dapat  menjadi  indikator
pelaksanaan pendidikan nilai nasionalisme. E.
Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana pelaksanaan pendidikan nilai nasionalisme di kelas V SD Negeri 1
Pandowan Galur Kulon Progo melalui pendekatan pendidikan nilai?
2. Bagaimana pelaksanaan pendidikan nilai nasionalisme di kelas V SD Negeri 1
Pandowan Galur Kulon Progo melalui pengintegrasian dalam pembelajaran?
3. Bagaimana pelaksanaan pendidikan nilai nasionalisme di kelas V SD Negeri 1
Pandowan Galur Kulon Progo melalui budaya sekolah?
67
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian  ini  merupakan  jenis  penelitian  deskriptif  dengan  pendekatan kualitatif.    Menurut  Moleong  2007:  6,  penelitian  kualitatif  didasarkan  pada
upaya  dalam  membangun  pandangan  terhadap  hal  yang  diteliti  secara  rinci, dibentuk  dengan  kata-kata,  gambaran  holistik  dan  rumit.  Penelitian  kualitatif
bertujuan  untuk  memahami  fenomena  mengenai  apa  yang  dialami  oleh  subjek penelitian  secara  holistik  yang  kemudian  dideskripsikan  dalam  bentuk  kata-kata
dan bahasa. Jenis  penelitian  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  penelitian
deskriptif.  Hal  tersebut  didasarkan  pada  jenis  permasalahan  yang  diteliti.  Pada penelitian  kualitatif  terdapat  ciri  deskriptif  yang  berarti  bahwa  data  yang
dikumpulkan dalam penelitian adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka- angka.  Sugiyono  2015,  31  menyatakan  bahwa  informasi  deskriptif  adalah
gambaran lengkap mengenai keadaan obyek yang sedang diteliti. Strategi  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  fenomenologi.  Hal
tersebut  dikarenakan  penelitian  ini  bertujuan  untuk  mendeskripsikan  subyek penelitian  ini  yaitu  SD  Negeri  1  Pandowan  Galur  Kulon  Progo  yang  mana
informan atau narasumber utamanya adalah guru di kelas V dan kepala SD Negeri 1  Pandowan  Galur  Kulon  Progo.  Dalam  penelitian  ini  peneliti  mengindentifikasi
pengalaman  guru  mengenai  pendidikan  nilai  nasionalisme  di  SD  Negeri  1 Pandowan  Galur  Kulon  Progo.  Sebagaimana  pernyataan  Creswell  2016:  20-21