Pengertian Nasionalisme Kajian tentang Nilai Nasionalisme

48

B. Kajian tentang Nilai Nasionalisme

1. Pengertian Nasionalisme

Smith 2003: 6 menyatakan bahwa istilah nasionalisme lebih diartikan sebagai egoisme nasional dan terus mengalami perkembangan. Saat ini nasionalisme cenderung diartikan sebagai kebangsaan, kenasionalan. Kesemuanya itu berarti sebagai semangat nasional atau individualitas nasional. Egoisme mempunyai makna mementingkan individual masing-masing, sehingga nasionalisme adalah sebagai bentuk kepentingan nasional yang kemudian terus berkembang maknanya menjadi semangat kebangsaan, semangat nasional, dan individu nasional. Nasionalisme ini timbul karena adanya kecenderungan akan kepentingan dan kecintaan pada bangsa dan negaranya. Sementara itu, Buwono X 2008: 85 menyatakan bahwa nasionalisme selalu melibatkan dimensi emosi atau rasa, seperti seperasaan, sepenanggungan, seperantauan, dan senasib. Adanya faktor kecenderungan yang dibangun untuk menumbuhkan perasaan bersatu dalam sebuah konsep kebangsaan tertentu. Perasaan bersatu dapat tumbuh dengan adanya persamaan rasa atau senasib yang dimiliki orang-orang yang kemudian bersatu dalam sebuah kebangsaan. Dengan demikian, nasionalisme adalah kecenderungan untuk bersatu dalam suatu bangsa atau semangat kebangsaan. Nasionalisme muncul dengan tumbunya kesadaran untuk menentukan nasib bangsanya dari penjajahan, kemudian lahirlah semangat untuk mendiri dan bebas menentukan masa depannya sendiri. Herdiawanto dan Hamdayama 2010: 39 menyatakan bahwa paham nasionalisme adalah sebuah situasi kejiwaan di mana 49 kesetiaan seseorang secara total diabdikan langsung kepada negara bangsa atas nama sebuah bangsa. Kesetiaan tersebut digambarkan sebagai kepedulian dan kebanggaan terhadap bangsa, persatuan dan kesatuan, dan semangat perjuangan. Tilaar 2004: 108 mangatakan bahwa nasionalisme adalah suatu ideologi yang menempatkan bangsa di pusat permasalahan dan berupaya untuk mempertinggi keberadaanya. Definisi tersebut mengandung tiga hal yaitu otonomi nasional, kesatuan nasional, dan identitas nasional. Nasionalisme merupakan pandangan bangsa dan upaya untuk menjunjung tinggi suatu bangsa dengan otonomi nasional, kesatuan nasional, dan identitas nasional yag dimilikinya. Dalam hal ini, dimaksudkan bahwa dimilikinya kebebasan suatu bangsa untuk mengatur dirinya sendiri secara nasional dalam satu kesatuan dengan tetap mempertahakan corak yang dimiliki bangsa. Pendapat yang hampir serupa dengan Tilaar juga dikemukakan oleh Cholisin 2011: 10 mendefinisikan nasionalisme sebagai cara berfikir, besikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian dan penghargaan yang tinggi terhadap bangsa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsanya. Dalam hal ini berarti adanya penghayatan dan kepedulian serta turut bertanggung jawab atas semua masalah negara-bangsa. Dengan demikian, ada suatu perbuatan yang timbul akibat adanya rasa setia dan peduli terhadap bangsa, serta memberikan penghargaan tinggi terhadap apapun yang berhubungan dengan bangsanya. Penghargaan tersebut diberikan pada bangsa baik dalam lingkungan fisiknya, kehidupan sosial dan budayanya, ekonomi dan poltiknya yang 50 kesemuanya itu merupakan tanggung jawab bersama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Berdasarkan pendapat beberapa tokoh di atas, maka dapat ditarik benang merah bahwa nasionalisme adalah semangat kebangsaan sebagai wujud kecintaan, kesetiaan, kepedulian dan kebanggaan terhadap bangsa untuk bersatu atas dasar persamaan yang dialami dan dimilikinya serta mempertinggi keberadaannya. Keberadaan suatu bangsa dengan kondisi yang dimiliknya merupakan corak atau identitas bangsa yang patut kita banggakan dan permasalahan bangsa menjadi tanggung jawab bersama sebagai warga negara suatu bangsa. Dengan nasionalisme ini tentunya akan tercapai kehidupan bangsa yang menjunjung tinggi bangsa dengan semangat persatuan dan kesatuan serta kecintaan dan kebanggan terhadap bangsa dan negara. Dalam menunjukkan semangat dan kecintaan tersebut dapat dilakukan oleh setiap orang melalui berbagai hal sesuai dengan kondisi dan kemampuan masing-masing.

2. Nilai-Nilai Nasionalisme