Pendekatan Penelitian Setting Penelitian
33
Wawancara memungkinkan peneliti mengumpulkan data yang beragam dari para responden dalam berbagai situasi dan konteks. Dalam
penelitian ini menggunakan wawancara semitruktur yaitu jenis wawancara yang termasuk dalam kategori in-depth interview yang bertujuan untuk
mendapatkan informasi secara lebih terbuka. Dipilihnya teknik wawancara sebagai salah satu metode pengumpulan data dalam penelitian ini
dikarenakan peneliti berupaya mendapatkan data secara lebih akurat dari narasumber tentang pelaksanaan dan dampak dari adanya diklat bagi
pendamping Program Keluarga Harapan. Tokoh yang diwawancarai dalam penelitian ini meliputi: 1 Kepala Bidang Penyelenggara Diklat TKSM, 2
Kepala Seksi Penyusunan Program, 3 Widyaiswara diklat Pendamping PKH, 4 Alumni peserta diklat Pendamping PKH, dan 5 Anggota PKH di
Kebonarum Klaten dan Magelang. 2.
Observasi Pengamatan Langsung Observasi adalah dasar pengamatan dan pencatatan secara
sistematis terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Sanafiah Faisal 1990 mengklasifikasikan observasi menjadi observasi partisipatif
participant observation, observasi yang secara terang-terangan dan tersamar overt observation and covert observation, dan observasi yang
tak berstruktur unstructured observation. Selanjutnya Spradley dalam Susan Stainback 1988 membagi observasi partisipasi menjadi empat,
yaitu passive participation, moderate participation, active participation, dan complete participation Sugiyono, 2012:310. Teknik observasi
34
digunakan peneliti karena peneliti ingin menggali secara langsung pelaksanaan dan dampak diklat bagi pendamping PKH.
Berdasarkan penjelasan di atas, teknik observasi yang digunakan dalam penelitan ini adalah observasi pasif, karena peneliti tidak
berpartisipasi dalam kegiatan diklat yang dilakukan. Observasi dilakukan pada aspek fisik dan non fisik yang berkaitan dengan penyelenggaraan
diklat Pendamping PKH, meliputi : 1 Kantor BBPPKS Yogyakarta untuk mengetahui data-data BBPPKS Yogyakarta, 2 Wilayah masyarakat
anggota dampingan PKH yakni di Kecamatan Kebonarum Kabupaten Klaten dan Kecamatan Magelang Selatan Kota Magelang untuk
mengetahui dampak dari pelaksanaan diklat Pendamping PKH. 3.
Dokumentasi Dokumentasi
berasal dari
kata dokumen,
yang berarti
barangbarang tertulis atau catatan peristiwa yang telah berlalu. Dokumentasi merupakan setiap bahan tertulis ataupun film, yang tidak
dipersiapkan karena adanya permintaan orang lain. Dokumentasi diperlukan untuk lebih memperkaya data yang didapat peneliti, sehingga
diharapkan data
yang diperoleh
peneliti lebih
dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya. Bentuk dokumentasi yang diambil
peneliti berupa profil lembaga, laporan pertanggungjawaban pelaksanaan diklat dan foto kegiatan pelaksanaan diklat.