23
3. Diklat Pendamping PKH
Guna  meningkatkan  kualitas  sumber  daya  manusia  yang  terlibat  dalam PKH, maka diberikan pendidikan dan pelatihan Diklat yang ditujukan kepada
seluruh  pelaksana  PKH  baik  Pusat  maupun  Daerah.  Diklat  PKH  bertujuan
untuk:
a. Meningkatkan  pemahaman  para  pengelolapelaksana  tentang  program
PKH. b.
Meningkatkan kemampuan
dan keterampilan
teknis para
pengelolapelaksana dalam pelaksanaan program PKH. c.
Mempersiapkan peserta diklat untuk melakukan tindakan-tindakan yang terkait  dengan  pelaksanaan  program  PKH  Laporan  Diklat  Pendamping
PKH 2016
4. Andragogi sebagai Pendekatan Orang Dewasa
Program pendidikan dan pelatihan pendamping PKH yang dilaksanakan ini ditujukan bagi orang dewasa yang prinsip pembelajarannya berbeda dengan
anak-anak.  Pendekatan  pembelajaran  yang  digunakan  orang  dewasa  adalah pendekatan  andragogi.  Andragogi  berasal  dari  kata  andros  atau  aner  yang
berarti  dewasa,  dan  agogos  yang  berarti  mempimpin  .  Jadi  andragogi  berarti memimpin  orang  dewasa,  dengan  kata  lain  dapat  dikatakan  bahwa  andragogi
merupakan seni dan ilmu tentang cara orang dewasa belajar. Pendidikan orang dewasa  dirumuskan  sebagai  suatu  proses  yang  menumbuhkan  keinginan  untuk
bertanya  dan  belajar  secara  berkelanjutan  sepanjang  hidup  Suprijanto,  2011:
24
11.    Saleh  Marzuki  2012:  169  menyatakan  bahwa  dalam  penerapan  praktik andragogi  harus  memperhatikan  beberapa  hal  yang  terkait  dengan  materi
pembelajaran,  metode  pembelajaran  dan  pengelolaan  lingkungan  fisik  belajar. Materi  pembelajaran  yang  disampaikan  terkait  dengan  dengan  kebutuhan
belajar orang dewasa sesuai dengan manfaat dari pembelajaran tersebut. Metode pembelajaran  yaitu  terkait  dengan  hal  yang  berpuat  pada  masalah  sehingga
mendorong  peserta  untuk  aktif  dalam  mengemukakan  pengalamanannya. Pengelolaan  lingkungan  fisik  yaitu  berkaitan  dengan  lingkungan  pendukung
tempat  belajar  orang  dewasa  seperti  ketersediaan  peralatan  dan  bahan  serta kenyamanan lingkungan sosialnya.
5. Faktor Pendukung dan Penghambat Pembelajaran
Menurut  Zuhairini  1993:100  ada  beberapa  faktor  pendukung  dalam suatu   pembelajaran  di  antaranya  adalah  sikap  mental  pendidik,  kemampuan
pendidik,  media,  kelengkapan  kepustakaan,  dan  berlangganan  koran.  Adapun faktor  penghambat  dalam  proses  pembelajaran  menurut  Zuhairini  antara
lain  kesulitan  dalam  menghadapi  perbedaan  karakteristik  peserta  didik, perbedaan  individu  yang  meliputi  intelegensi,  watak  dan  latar  belakang,
kesulitan  menentukan  materi  yang  cocok  dengan  kejiwaan  dan  jenjang pendidikan  peserta  didik,  kesulitan  dalam  menyesuaikan  materi pelajaran
dengan  berbagai  metode  supaya  peserta  didik  tidak  segera  bosan,  kesulitan dalam  memperoleh  sumber  dan  alat  pembelajaran,  kesulitan  dalam
mengadakan  evaluasi  dan  pengaturan  waktu.  Hal  senada  juga  disampaikan
25
Wina  Sanjaya  2014:52  bahwa  terdapat  beberapa  faktor  yang  dapat mempengaruhi  kegiatan  proses  sistem  pembelajaran,  di  antaranya  faktor  guru,
faktor siswa, sarana, alat, media yang tersedia, serta lingkungan. Dari  kedua  pendapat  di  atas  dapat  dijelaskan  bahwa  pendidik  perlu
memahami  dan  menguasai  tentang  inovasi  pembelajaran  sehingga  mempunyai kesiapan  mental  dan  kecakapan  untuk  melaksanakan  berbagai  pendekatan  dan
model  pembelajaran  untuk  menunjang  keberhasilan  dalam  melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Dengan kemampuan tersebut pendidik akan  mampu
mengatur  peserta  didik  dengan  segala  macam  perbedaan  yang  dimilikinya. Selain itu juga dibutuhkan sarana dan prasarana  yang meliputi media, alat  dan
sumber  pembelajaran  yang  memadai  sehingga  pendidik  tidak  perlu  terlalu banyak mengeluarkan tenaga dalam menyampaikan materi atau bahan pelajaran
yang  akan  disampaikan  kepada  peserta  didik  demi  tercapainya  tujuan pembelajaran.  Dengan  demikian  hambatan  dalam  pembelajaran  sebagian  besar
disebabkan  dari  faktor  pendidik  yang  dituntut  untuk  tidak  hanya  mampu mempersiapkan
bahan pengajaran,
merencanakan media
dan sumber  pembelajaran, serta waktu dan teknik penilaian terhadap prestasi siswa,
namun juga harus mampu melaksanakan semua itu sesuai dengan program yang telah dibuat.
6. Kajian tentang Dampak Diklat Pendamping PKH
Menurut Aulia 2013:13, suatu program yang telah dilaksanakan akan memberikan  hasil  dan  dampak  yang  beragam  bagi  seseorang  atau  kelompok,
26
khususnya  program-program  yang  dilaksanakan  di  lingkungan  masyarakat menjadi target utama dalam menentukan keberlanjutan program kedepannya.
Dampak  menurut  Ikka  Kartika  A.  Fauzi  2011:23  menyangkut  hasil yang dicapai oleh peserta pelatihan dan lulusan. Pengaruh meliputi perubahan
taraf  hidup,  kegiatan  membelajarkan  orang  lain  atau  mengikutsertakan  orang lain  dalam  memanfaatkan  hasil  belajar  yang  dimiliki  dan  peningkatan
partisipasi dalam kegiatan sosial. Berdasarkan
hal tersebut,
perlunya diketahui
dampak dari
penyelenggaraan  program  diklat  pendamping  PKH  terhadap  sasaran  atau peserta  diklat.  Dampak  diklat  pendamping  PKH  yang  diharapkan  yaitu
meningkatkan  kualitas  dan  kompetensi  peserta  diklat  dalam  bidang kelembagaan, sosial, dan ekonomi.
B. Penelitian yang Relevan
Ajeng Apriliana Nur Icmi 2015:81, hasil penelitian menujukkan bahwa penyelenggraan  diklat  pemantapan  pendamping  KUBE  di  BBPPKS  Yogyakarta
melalui  tiga  tahapan,  yaitu  perencanaan,  pelaksanaan  dan  evaluasi.  Pelaksanaan diklat pendamping KUBE berjalan dengan baik, peserta mendapatkan ilmu yang
dapat  digunakan  untuk  melaksanakan  pendampingan  KUBE  yang  ada  di wilayahnya  masing-masing.  Penelitian  ini  difokuskan  untuk  mengetahui  proses
diklat  pemantapan  bagi  pendamping  KUBE,  sedangkan  penelitian  penulis difokuskan  untuk  mengetahui  proses  diklat  Pendamping  Program  Keluarga
Harapan PKH.
27
C. Pertanyaan Penelitian
Dalam  upaya  mendapatkan  data  yang  tepat  dan  akurat,  maka  peneliti menentukan  beberapa  pertanyaan  penelitian  sebagai  acuan  dalam  proses
penelitiannya, adapun beberapa pertanyaan penelitiannya adalah sebagai berikut: 1.
Bagaimana  perencanaan  Diklat  bagi  pendamping  Program  Keluarga Harapan PKH?
a. Bagaimana proses perekrutan peserta diklat pendamping PKH?
b. Apa  saja  yang  dipersiapkan  widyaiswara  sebelum  pelaksanaan
diklat pendamping PKH? c.
Bagaimana pendanaan untuk diklat pendamping PKH ? 2.
Bagaimana proses Diklat bagi pendamping Program Keluarga Harapan PKH?
a. Bagaimana proses penerimaan peserta diklat pendamping PKH?
b. Bagaimana proses pembelajaran diklat pendamping PKH?
c. Apa metode yang digunakan dalam diklat pendamping PKH?
d. Media yang digunakan dalam diklat pendamping PKH?
e. Adakah  faktor  pendukung  terkait  proses  pelaksanaan  diklat
pendamping PKH? f.
Adakah hambatan terkait proses pelaksanaan diklat pendamping PKH?
3. Bagaimana  evaluasi  Diklat  pendamping  Program  Keluarga  Harapan
PKH?