39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial BBPPKS Yogyakarta yang beralamat di Jalan
Purwomartani Kalasan Sleman Yogyakarta. BBPPKS Yogyakarta adalah Unit Pelaksana Teknis di bidang pendidikan dan pelatihan kesejahteraan sosial di
lingkungan Kementrian Sosial yang berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala Badan Pendidikan dan Penelitian Kesejahteraan Sosial.
BBPPKS Yogyakarta sendiri bertugas melaksanakan pendidikan dan pelatihan kesejahteraan sosial bagi Tenaga Kesejahteraan Sosial Pemerintah TKSP dan
Tenaga Kesejahteraan Sosial Masyarakat TKSM, pengkajian dan penyiapan standarisasi pendidikan dan pelatihan, serta pemberian informasi serta koordinasi
dengan instansi terkait sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BBPPKS Yogyakarta mempunyai dua kantor, yang pertama beralamat di Jl.
Purwomartani Maguwoharjo Sleman dan yang kedua di jl. Veteran No. 8 Yogyakarta. BBPPKS Yogyakarta mempunyai beberapa fasilitas untuk
mendukung proses diklat diantaranya perpustakaan yang berada di kantor purwomartani, satu asrama di masing-masing kantor, dua ruang aula, dua ruang
arsip, empat ruang diskusi, lima ruang kelas, dua mushola, satu ruang lab. komputer, dua gazebo, satu wisma tamu, satu ruang poliklinik, tiga ruang makan,
dan satu joglo. Sasaran dari TKSM adalah pekerja sosial, relawan sosial, pengurus organisasi sosial, karang taruna, dan lain-lain yang ada di enam propinsi yang
40
termasuk dalam naungan BBPPKS Yogyakarta. Enam propinsi tersebut yaitu Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Bali, NTT, NTB. sedangkan untuk pelaksanaan
program diklat yang terdapat di BBPPKS setiap tahunnya mengalami perubahan yang disesuaikan dengan kebutuhan lapangan yang dinamis pula, pembuatan
program atau perencanaan program melibatkan semua divisi yang ada di BBPPKS dan diseleksi oleh divisi perencanaan diklat sesuai dengan Training Need
Assessment TNA. Tugas divisi pelaksanaan program yakni menyiapkan tempat, matrik dan fasilitator, dimana setiap diklat yang diselenggarakan setiap kelasnya
meliputi 30-50 peserta. Selama ini kendala yang dirasa devisi pelaksanaan progam antara lain kedatangan peserta yang tidak tepat waktu dan bagi TKSP, dan SDM
yang dikirim untuk mengikuti Diklat merupakan orang yang sama setiap tahunnya. B.
Data Hasil Penelitian
Program Keluarga Harapan PKH merupakan sebuah program bantuan tunai bersyarat kepada Keluarga Miskin KM, atau dalam istilah internasional
dikenal dengan Conditional Cash Transfers CCT. Pelaksanaan PKH di Indonesia sendiri dimulai sejak tahun 2007, dimaksudkan sebagai upaya membangun sistem
perlindungan sosial kepada Keluarga Miskin KM untuk meningkatkan kualitas hidup melalui perubahan perilaku terhadap pendidikan dan kesehatan serta
mendukung tercapainya kesejahteraan sosial Buku Laporan Diklat Pendamping PKH Angkatan IX 2016. Dalam rangka mewujudkan tugas tersebut Kementerian
Sosial melalui Balai Besar pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial Regional III Yogyakarta yang mempunyai tugas pokok menyelenggarakan
Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesejahteraan Sosial mendapat mandat dari