Evaluasi Diklat Pendamping PKH Angkatan IX di BBPPKS

71 “evaluasi dampak kami laksanakan setelah enam bulan pelaksanaan diklat, kami dari penyelenggara dan bidang evaluasi akan meninjau langsung ke lapangan untuk melihat perkembangan PKH dampingan peserta diklat” CW-1 Berdasar uraian di atas dapat diketahui bahwa evaluasi diklat dibedakan menjadi empat yaitu evaluasi terhadap peserta, evaluasi terhadap widyaiswara, evaluasi terhadap penyelenggaraan diklat yang dilakukan dengan cara mengsi kesioner dan evaluasi dampak. Evaluasi bertujuan untuk mengetahui kritikan, kekurangan, dan saran yang dapat dijadikan acuan perbaikan untuk pelaksanaan diklat selanjutnya. Selain itu evaluasi juga dilaksanakan untuk mengetahui dampak bagi peserta maupun anggota dampingan yang mana evaluasi dilaksanakan setelah enam bulan pelaksanaan diklat. Secara umum pelaksanaan diklat pendamping PKH berlangsung dengan baik walaupun ada kekurangan yang dirasakan peserta di bidang administratif, dan sarana prasarana. b. Dampak yang dirasakan peserta diklat setelah diklat pendamping PKH Penyelenggaraan diklat pendamping PKH merupakan suatu upaya untuk memenuhi kualitas dan kompetensi pndamping dalam penanggulangan kemiskinan. Secara khusus diklat ini bertujuan untuk memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan pendamping tentang pendampingan sosial program penanggulangan kemiskinan melalui Proram Keluarga Harapan. Dampak yang dirasakan peserta anggota PKH dari dampingan peserta diklat setalah mengikuti diklat pendamping PKH diantaranya : 72 1 Menambah wawasan dalam hal pengelolaan PKH Dampak yang terlihat dari diklat pendamping PKH adalah peserta mampu mengelola serta mengembangkan PKH yang didampingi. Hal ini disampaikan oleh Bapak UH sebagai widyaiswara dalam diklat ini bahwa: “setelah adanya diklat saya melihat peserta yang bekerja dilapangan mampu maksimal dalam mengelola kelompok PKH yang didampingi” CW-8 Dalam pengelolaan suatu kelompok PKH pendamping tidak selalu berjalan dengan lancar sering terjadi kendala dalam prosesnya seperti ketika anggota PKH tidak mau malas untuk mengikuti Pertemuan Kelompok PK. Setelah pendamping mengikuti diklat, pendamping jadi mengetahui cara untuk mengatasi permsalahan tersebut. Hal ini ditegaskan oleh Bapak SS sebagai peserta diklat bahwa: “setelah diklat kami jadi semakin bertambah wawasan tentang PKH sehingga ketika ada masalah kami dapat mengatasinya dengan cara mewajibkan anggota PKH untuk hadir PK, jika anggota tetap tidak megikuti PK dengan alasan yang tidak jelas, maka untuk PK selanjutnya akan bertempat dirumah anggota tersebut. Ya dengan cara ini saya rasa sangat efektif untuk mengatasi kemalasan peserta PKH untuk datang mengikuti pertemuan kelompok PK ini Mbak ” CW-3 Anggota kelompok PKH dampingan Ibu KN pun memberikan tanggapan yang serupa. Hal ini ditegaskan oleh Ibu PS selaku dampingan Ibu KN bahwa : “setelah Mbak KN mengikkuti diklat, dia jadi tambah baik dalam mendampingi kami, dia juga sangat sabar dalam menghadapi kami yang kadang masih suka rewel dan ngeluh jika bantuan belum cair alias terlambat. Beliau juga tegas jika ada salah satu dari kami yang tidak hadir dalam mengikuti pertemuan kelompok tanpa alasan yang jelas. Intinya sekarang pengelolaan kelompok PKH kami menjadi lebih baik setelah Mb ak KN mengikuti diklat” CW-6 73 Hal ini ditegaskan juga oleh Ibu VV yang juga peserta diklat pendamping PKH bahwa : “dampak yang saya rasakan pribadi sih mungkin pengetahuan tentang PKH menjadi bertambah, saya kan termasuk pendamping baru yang belajar PKH dari nol kemudian dari segi ketrampilan juga insyaallah bermanfaat untuk dampingan saya. Terlebih saya itu termasuk orang yang gerogian jika berbicara di depan umum, tapi setelah diklat, saya menjadi lebih jadi percaya diri” CW-7 Berdasarkan pernyataan di atas maka dapat diketahui bahwa setelah mengikuti diklat peserta menjadi bertambah wawasan untuk mengelola PKH mulai dari cara mengkondisikan anggota yang malas, cara memperlakukan anggotanya, sikapnya, mengikuti PK hingga menambah kepercayaan diri pendamping dalam pendampingan PKH. 2 Penambahan relasi Dampak diklat pendamping PKH yang selanjutnya yaitu penambahan relasi. Penambahan relasi tersebut ditandai dengan bertambahnya jumlah teman maupun link untuk melakukan sharing maupun diskusi terkait dengan permasalahan di PKH maupun pemberian informasi kepada sesama peserta diklat. Hal ini diungkapkan oleh Ibu VV peserta diklat : “Setelah ikut diklat kami jadi punya banyak teman pendamping di berbagai wilayah Indonesia. Kami sering mengadakan diskusi, sharing, dan berbagi informasi tentang apapun melalui media sosial” Hal ini ditegaskan juga oleh Ibu KN yang juga peserta diklat pendamping PKH bahwa : 74 “yang pasti setelah diklat saya jadi punya banyak teman di berbagai daerah tidak hanya di Klaten saja kami masih sering berhubungan untuk sekedar tanya kabar atau diskusi via grup WA atau facebook ” Berdasarkan pernyataan di atas dapat diketahui bahwa dampak yang dirasakan peserta setelah mengikuti diklat adalah penambahan relasi yang mana dapat membantu peserta dalam melakukan sharing dan diskusi yang kaitannya dalam memajukan PKH. 3 Adanya partisipasi aktif Pelaksanaan diklat pendamping PKH berdampak pada partisipasi aktif baik dari pendamping maupun anggota PKH. Salah satu anggota PKH mengungkapkan setelah pelaksanaan diklat pendamping menjadi interaktif, disiplin, dan mampu memberikan solusi dari masalah yang dihadapi anggota serta anggota PKH menjadi bertambah kesadarannya dalam mengakses fasilitas pendidikan dan fasilitas kesehatan.. Hal ini disampaikan oleh Ibu SP yang merupakan anggota PKH Kecamatan Magelang Selatan dampingan Bapak SS bahwa: “Bapak SS mendampinginya baik dan selalu hadir tiap ada pertemuan kelompok yang diadakan sebulan sekali. Kalo anggota ada kesulitan juga Bapak SS selalu memberikan solusi kepada kami. Kami juga menjadi bertambah kesadarannya dalam mengakses fasilitas pendidikan dan fasilitas kesehatan” CW-4 Setiap satu bulan sekali anggota PKH harus melakukan Pertemuan Kelompok. Pendamping akan menyampaikan informasi dari pusat mengenai dana PKH, anggota PKH pun menyampaikan masalah yang mungkin sedang dihadapi dan membahas kemajuan ekonomi , kesehatan, dan pendidikan yang dirasakan oleh anggota dari kelompok ini. 75 Pendamping juga melakukan pemutakhiran data data anggota PKH-nya. Partisipasi dari anggota PKH terlihat tinggi karena dari pendamping sendiri selalu mengingatkan pada anggotanya. Hal ini disampaikan oleh Ibu KN bahwa : “bisa dikatakan partisipasi dari anggota PKH tinggi karena setiap ada pertemuan selalu hadir, awalnya memang susah tapi saya sering ngoyakoyak ya alhamdulilah sekarang sudah sadar sendiri”CW-5 Berdasarkan pernyataan di atas maka dapat diketahui bahwa terdapat peningkatan partisipasi aktif dari peserta diklat dan anggota PKH. Hal ini penting dilakukan agar penyampaian informasi dari pusat mengenai pencairan dana bantuan, perubahan informasi, dan pemutakhiran data menjadi lebih jelas dan tersampaikan dengan benar. Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa terdapat beberapa dampak yang dirasakan oleh peserta oleh peserta diklat Pendamping PKH maupun oleh anggota PKH yang merupakan dampingan dari peserta diklat pendamping PKH. Dampak yang dirasakan yaitu pengetahuan dan keterampilan peserta tentang pengelolaan PKH menjadi bertambah, cara mengkondisikan anggota yang malas mengikuti PK hingga menambah kepercayaan diri pendamping dalam pendampingan PKH. Dampak selanjutnya yang dirasakan yaitu bertambahnya relasi peserta diklat dengan pendamping PKH di daerah lain juga adanya partisipasi yang aktif antara peserta diklat maupun anggota dampingan serta anggota PKH menjadi bertambah kesadarannya dalam mengakses fasilitas pendidikan dan fasilitas kesehatan. 76 Tabel 7. Analisis Ringkasan Hasil Tabel 7.a. Analisis Ringkasan Hasil Proses Perekrutan Peserta Diklat Pendamping PKH Berdasarkan tabel 7.a di atas dapat dikatakan bahwa proses perekrutan peserta diklat sesuai daftar pendamping PKH yang telah lolos seleksi oleh Dinas Sosial Kabupaten setempat kemudian di data oleh Pusdiklat untuk mengikuti diklat pendamping PKH di BBPPKS Yogyakarta, selanjutnya dilakukan pemanggilan peserta via email dan BBPPKS Yogyakarta tidak terlibat dalam proses perekrutan peserta diklat. Tabel 7.b. Analisis Ringkasan Hasil Persiapan Widyaiswara Berdasarkan tabel 7.b. di atas dapat dikatakan bahwa persiapan yang dilakukan oleh widyaiswara diantaranya menyusun rancang bangun pembelajaran, rencana pembelajaran, bahan ajar, dan menyusun bahan tayang atau PPT. No. Aspek Hasil Interpretasi 1. Proses perekrut an peserta diklat Perekrutan peserta diklat sesuai dengan mandat dari pusat. BBPPKS hanya menerima daftar peserta dan tidak terlibat dalam proses perekrutan peserta. Peserta diklat pendamping PKH merupakan pendamping PKH yang telah lolos seleksi yang diadakan di Dinsos Kabupaten atau Kota setempat berdasarkan domisili peserta. Peserta yang mengikuti diklat merupakan pendamping PKH yang telah lolos seleksi oleh Dinas Sosial Kabupaten setempat kemudian di data oleh Pusdiklat untuk mengikuti diklat pendamping PKH di BBPPKS Yogyakarta, BBPPKS Yogyakarta melakukan pemanggilan peserta via email dan tidak terlibat dalam proses perekrutan peserta diklat. No. Aspek Hasil Interpretasi 2. Persiap an widyais wara Persiapan yang dilakukan oleh widyaiswara: menyusun rancang bangun pembelajaran, rencana pembelajaran, bahan ajar, dan menyusun bahan tayang atau PPT. Widyaiswara menyiapkan rancang bangun pembelajaran, rencana pembelajaran, bahan ajar dan menyusun bahan tayang atau PPT 77 Tabel 7.c. Analisis Ringkasan Hasil Pendanaan Diklat Pendamping PKH Berdasarkan Tabel 7.c. di atas dapat dikatakan bahwa pendanaan diklat pendamping PKH diambil dari Anggaran DIPA BBPPKS Yogyakarta. Tabel 7.d. Analisis Ringkasan Hasil Proses Penerimaan Peserta Diklat Pendamping PKH Berdasarkan tabel 7.d di atas dapat dikatakan bahwa proses penerimaan peserta diklat diawali dengan penyerahan persyaratan diklat sesuai surat pemanggilan kemudian peserta menginput data diri ke komputer, lalu peserta diberikan kunci kamar asrama, dan kelengkapan diklat seperti tas, pulpen, buku, kaos dan materi diklat. No. Aspek Hasil Interpretasi 3. Pendan aan Diklat Pendanaan diklat pendamping PKH diambil dari Anggaran DIPA BBPPKS Yogyakarta. Diklat pendamping PKH didanai dana DIPA BBPPKS Yogyakarta. No. Aspek Hasil Interpretasi 4. Proses penerim aan peserta diklat Peserta menyerahkan persyaratan peserta diklat, registrasi dilakukan dengan menginput data diri ke komputer. Pada hari pertama diklat peserta juga diberi fasilitas seperti tas, penyerahan kunci kamar asrama dengan masing- masing kamar diisi oleh 3-4 orang buku, pulpen, kaos, dan materi diklat. Peserta menyerahkan persyaratan sesuai dengan surat pemanggilan kemudian menginput data diri ke komputer, lalu peserta diberikan kunci kamar asrama, dan kelengkapan diklat seperti tas, pulpen, buku, kaos dan materi diklat. 78 Tabel 7.e. Analisis Ringkasan Hasil Proses Pembelajaran Diklat Pendamping PKH Berdasarkan Tabel 7.e. di atas dapat dikatakan bahwa Proses pembelajaran diklat dimulai setelah acara pembukaan, dilanjutkan dengan dinamika kelompok, Pretest, sesi penyampaian materi, praktek belajar lapangan, dan pelaksanaan evaluasi. Setiap harinya diklat dimulai pada tanggal 07.30, diawali review materi sebelumnya. Keterlambatan narasumber dari pusat dapat teratasi dengan penggeseran jadwal. Dalam diklat tersebut terdapat program yang dapat menunjang diklat yakni praktek belajar lapangan PBL. Tahap terakhir yakni No. Aspek Hasil Interpretasi 5. Proses pembel ajaran diklat Proses pembelajaran diklat dimulai setelah acara pembukaan, yang kemudian dilanjutkan dengan dinamika kelompok, Pretest, sesi penyampaian materi, praktek belajar lapangan, dan pelaksanaan evaluasi. Setiap harinya diklat dimulai pada tanggal 07.30, kegiatan diawali dengan review materi yang diterima sebelumnya, walaupun terdapat hambatan yakni keterlambatan narasumber dari pusat, namun dapat teratasi dengan penggeseran jadwal dan materi yang disampaikan. Diklat yang dilaksanakan oleh BBPPKS Yogyakarta memiliki program yang dapat menunjang diklat yaitu praktek belajar lapangan PBL. Praktek belajar lapangan merupakan tahapan akhir. Peserta dituntut untuk mengimplementasikan materi yang sudah didapatkan sebelum ke lapangan. Tahap terakhir yakni tahap penutupan diklat yang diisi dengan laporan hasil pelaksanaan diklat, pelepasan tanda peserta, dan penyerahan sertifikat secara simbolis kepada peserta yang memiliki nilai tertinggi dari hasil post test. pembelajaran diklat dimulai setelah acara pembukaan dilanjutkan dengan dinamika kelompok yang berupa permainan untuk menambah keakraban sesama peserta maupun dengan widyaiswara, kemudian dilanjutkan dengan pretest untuk mengetahui gambaran awal pengetahuan peserta mengenai PKH, penyampaian materi, PBL dan penutupan diklat. Proses diklat dimulai setiap pukul 07.30 pagi dengan diawali review materi sebelumnya, namun masih ada kendala saat proses pembelajaran karena narasumber dari pusat ada yang terlambat sehingga widyaiswara harus menggeser jadwal yang sudah ada untuk mengisi jadwal yang kosong, diakhir pembelajaran diklat di isi dengan PBL yang kemudian ditutup dengan penutupan diklat yang ditandai dengan pemberian sertifikat secara simbolis kepada peserta dengan hasil posttest tertinggi. 79 tahap penutupan diklat yang diisi dengan laporan hasil pelaksanaan diklat, pelepasan tanda peserta, dan penyerahan sertifikat secara simbolis kepada peserta yang memiliki nilai tertinggi dari hasil post test. Tabel 7.f. Analisis Ringkasan Hasil Media Pembelajaran Diklat Pendamping PKH Berdasarkan Tabel 7.f. di atas dapat dikatakan bahwa media pembelajaran yang digunakan dalam diklat pendamping PKH adalah modul berisi materi PKH, laptop, LCD, flip chart, kertas plano, dan film atau video. Media yang digunakan berfungsi membantu peserta dalam memahami materi yang disampaikan oleh widyaiswara. Tabel 7.g. Analisis Ringkasan Hasil Metode Pembelajaran Diklat Pendamping PKH No. Aspek Hasil Interpretasi 6. Media pembel ajaran Media pembelajaran yang digunakan dalam diklat pendamping PKH adalah modul berisi materi PKH, laptop, LCD, flip chart, kertas plano, dan film atau video. Media yang digunakan berfungsi membantu peserta dalam memahami materi yang disampaikan oleh widyaiswara. Media pembelajaran yang digunakan dalam diklat pendamping PKH adalah modul berisi materi PKH, laptop, LCD, flip chart, kertas plano, dan film atau video. No. Aspek Hasil Interpretasi 7. Metode dalam pembel ajaran Metode yang digunakan dalam diklat yaitu metode pembelajaran orang dewasa andragogy yang pembelajarannya menekankan metode studi kasus untuk pembelajarannya. Namun pada pelaksanaannya peserta merasa diklat pendamping PKH terlalu banyak materi sehingga menyebabkan peserta mudah bosan. Metode yang digunakan adalah andragogi dengan lebih menekankan pada studi kasus, namun karena terlalu banyak materi yang disampaikan sehingga peserta ada yang merasa bosan. 80 Berdasarkan Tabel 7.g. di atas dapat dikatakan bahwa metode yang digunakan adalah andragogi dengan lebih menekankan pada studi kasus, namun karena terlalu banyak materi yang disampaikan sehingga peserta ada yang merasa bosan. Tabel 7.h. Analisis Ringkasan Hasil Faktor Pendukung Diklat Pendamping PKH Berdasarkan Tabel 7.h. di atas dapat dikatakan bahwa diklat pendamping PKH didukung dengan adanya koordinasi yang baik antara BBPPKS dengan dinas sosial kabupaten dan faktor kedua sarana dan prasarana yang sudah memadai. Tabel 7.i. Analisis Ringkasan Hasil Hambatan Diklat Pendamping PKH No. Aspek Hasil Interpretasi 8. Faktor pendukung terkait proses pelaksanaa n diklat Adanya koordinasi yang baik antara BBPPKS dengan dinas sosial kabupaten kota dan faktor kedua yaitu sarana dan prasarana yang disediakan sudah memadai Diklat pendamping PKH didukung adanya koordinasi yang baik antara BBPPKS dengan dinas sosial kabupaten dan faktor kedua sarana dan prasarana yang sudah memadai No. Aspek Hasil Interpretasi 9. Hambatan terkait proses pelaksanaa n diklat Terdapat hambatan pada saat pelaksanaan diklat pendamping PKH. Hambatan tersebut meliputi keterlambatan fasilitator dari pusat, adanya peserta diklat yang membawa balita dan keluarganya, waktu diklat yang bersamaan dengan bulan Ramadhan, serta jumlah konsumsi yang kurang memadai dan bervariasi. Keterlambatan fasilitator dari pusat, , adanya peserta diklat yang membawa balita dan keluarganya, waktu diklat yang bersamaan dengan bulan Ramadhan, serta jumlah konsumsi yang kurang memadai dan bervariasi, menjadi hambatan dalam proses diklat pendamping PKH yang diselengarakan oleh BBPPKS Yogyakarta. 81 Berdasarkan Tabel 7.i. di atas dapat dikatakan bahwa terdapat hambatan pada saat diklat pendamping PKH. Hambatan tersebut meliputi keterlambatan fasilitator dari pusat, adanya peserta diklat yang membawa balita dan keluarganya, waktu diklat yang bersamaan dengan bulan Ramadhan, serta jumlah konsumsi yang kurang memadai dan bervariasi. Tabel 7.j. Analisis Ringkasan Hasil Proses Evaluasi Diklat Pendamping PKH Berdasarkan Tabel 7.j. di atas dapat dikatakan bahwa evaluasi diklat dibagi menjadi empat bagian. Evaluasi untuk peserta yang dilakukan dengan pretest-posttest, evaluasi widyaiswara yang dilakukan setiap akhir sesi penyampaian materi, dan evaluasi kepada penyelenggara diklat yang semuanya dilakukan dengan mengisi kuesioner. Terakhir ada evaluasi dampak yang No. Aspek Hasil Interpretasi 10. Proses evaluasi diklat Evaluasi diklat pendamping PKH dibagi menjadi empat yaitu evaluasi terhadap peserta, evaluasi terhadap fasilitator, dan evaluasi terhadap penyelenggaraan diklat. Evaluasi terhadap peserta dilakukan dengan melaksanakan pra test dan post test dengan mengisi kuesioner. Evaluasi terhadap widyaiswara bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan widyaiswara. Evaluasi selanjutnya dilaksanakan terhadap penyelenggaraan diklat, terakhir ada evaluasi dampak dari pelaksanaan diklat. Evaluasi dilaksanakan setelah enam bulan dari pelaksanaan diklat dimana penyelenggara diklat turun ke lapangan untuk melihat bagaimana hasil dampingan PKH dari masing- masing peserta. Evaluasi diklat dibagi menjadi empat bagian. Evaluasi untuk peserta yang dilakukan dengan pretest- posttest, evaluasi widyaiswara yang dilakukan setiap akhir sesi penyampaian materi, dan evaluasi kepada penyelenggara diklat yang semuanya dilakukan dengan mengisi kuesioner. Terakhir ada evaluasi dampak yang dilakukan setelah enam bulan proses diklat guna mengetahui dampak yang dirasakan oleh pendamping PKH sebagai alumni diklat. 82 dilakukan setelah enam bulan proses diklat guna mengetahui dampak yang dirasakan oleh pendamping PKH sebagai alumni diklat. Tabel 7.k. Analisis Ringkasan Hasil Proses Dampak Diklat Pendamping PKH Berdasarkan Tabel 7.k. di atas dapat dikatakan bahwa dampak yang dirasakan yaitu pengetahuan dan keterampilan peserta tentang pengelolaan PKH menjadi bertambah, pendamping PKH mampu mengkondisikan anggota PKH yang sulit mengikuti pertemuan kelompok, bertambahnya relasi peserta diklat dengan pendamping PKH di daerah lain juga adanya partisipasi yang aktif antara peserta diklat maupun anggota dampingan serta anggota PKH menjadi bertambah kesadarannya dalam mengakses fasilitas pendidikan dan fasilitas kesehatan. No. Aspek Hasil Interpretasi 11. Dampak yang dirasakan peserta diklat Dampak yang dirasakan yaitu pengetahuan dan keterampilan peserta tentang pengelolaan PKH menjadi bertambah, pendamping PKH mampu mengkondisikan anggota PKH yang sulit mengikuti pertemuan kelompok, peserta mampu mengaplikasikan pengetahuan yang dimiliki setelah diklat untuk proses pendampingan. Dampak selanjutnya yang dirasakan yaitu bertambahnya relasi peserta diklat dengan pendamping PKH di daerah lain juga adanya partisipasi yang aktif antara peserta diklat maupun anggota dampingan serta anggota PKH menjadi bertambah kesadarannya dalam mengakses fasilitas pendidikan dan fasilitas kesehatan. Pendamping PKH dapat mengkondisikan anggota PKH yang tidak rutin mengikuti pertemuan kelompok. Alumni diklat bertambah relasi, serta adanya partisipasi aktif dari anggota PKH untuk mengakses fasilitas kesehatan dan pendidikan. 83

C. Pembahasan

Pembahasan dari data hasil penelitian yang peneliti dapatkan dengan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi mengenai penyelenggaraan diklat Pendamping PKH di BBPPKS Yogyakarta yaitu : 1. Perencanaan program Diklat bagi Pendamping PKH di BBPPKS Yogyakarta Pelaksanaan diklat pendamping PKH melalui tiga tahapan yaitu perencanaan atau persiapan, proses, dan evaluasi. Perencanaan diklat Pendamping PKH yang dilaksanakan oleh BBPPKS meliputi persiapan awal dimulai dengan perekrutan peserta diklat sesuai dengan mandat dari pusat, sehingga dari pihak BBPPKS hanya menerima daftar peserta dan mereka tidak terlibat dalam proses perekrutan peserta. Peserta diklat pendamping PKH merupakan pendamping PKH yang telah lolos seleksi yang diadakan di Dinsos Kabupaten atau Kota setempat sesuai dengan domisili peserta. Penyelenggara mempersiapkan pendanaan diklat yang semuanya bersumber dari dana DIPA. Tujuan dari diklat pendamping PKH adalah untuk mempersiapkan pendamping agar memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap positif terhadap PKH sebelum melaksanakan dan memberikan pelayanan yang lebih optimal. Oleh karena itu, penyusunan kurikulum disesuaikan dengan tujuan agar pelaksanaan diklat dapat berjalan secara efektif dan efisien sesuai tujuan yang sudah ditetapkan . Selanjutnya penentuan widyaiswara diklat PKH dilakukan berdasarkan kompetensi dari widyaiswara tersebut. Salah satu kompetensi yang menjadi acuan panitia, yaitu widyaiswara harus sudah mengikuti dan lulus 84 diklat TOT PKH. Berdasarkan hasil dokumentasi dan wawancara mengenai widyaiswara di BBPPKS Yogyakarta, widyaiswara sudah memenuhi standar sebagai widyaiswara diklat PKH. Sebelum mengajar, widyaiswara juga melakukan perencanaan diklat pendamping PKH agar proses pembelajaran sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Persiapan yang dilakukan widyaiswara yaitu, membuat Rencana Pembelajaran, dan Rancang Bangun Pembelajaran berdasarkan kurikulum yang sudah ada dari Pusdiklat Kesejahteraan Sosial. Persiapan lainnya adalah menentukan media pembelajaran, menyusun bahan ajar dan bahan tayang atau PPT yang akan disampaikan pada proses belajar mengajar. Berdasarkan kajian teori perencanaan diklat pendamping PKH sudah sesuai dengan teori yang dikemukakan Roesmingsih 2009:46 perencanaan diklat meliputi : 1 menetapkan tujuan pelatihan, 2 menyusun strategi pelatihan, 3 menentukan metode, 4 menentukan materi, 5 membuat struktur dan prosedur dari diklat session plan.

2. Proses Diklat Pendamping PKH

Proses diklat PKH dilaksanakan setelah semua perencanaan dan persiapan telah selesai dilakukan. Proses diklat meliputi daftar ulang dan registrasi peserta yang dilakukan dengan pengisian biodata dengan menginput data ke laptop yang sudah di siapkan panitia, pengarahan teknis dari panitia, pre test, acara pembukaan, penyampaian materi, praktik belajar lapangan, post test dan evaluasi penyelenggaraan. Kegiatan tersebut terangkum dalam jadwal pelatihan yang dibuat oleh Bidang Penyelenggara Diklat. Dalam proses diklat ini akan terlihat hasilnya serta tujuannya akan tercapai atau tidak. 85 Diklat Pendamping PKH ditujukan kepada para pendamping PKH yang telah dinyatakan lulus seleksi dari instansi sosial KabupatenKota. Adapun peserta berasal dari wilayah Kota Magelang, Kabupaten Magelang, Kota Tegal, Kabupaten Tegal, Kabupaten Klaten, Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Brebes, dan Kabupaten Boyolali. Para pendamping PKH ini merupakan para lulusan sarjana atau diploma yang mengikuti seleksi rekruitmen pendamping PKH. Daftar peserta diklat Pendamping PKH terlampir. Oleh karena itu, peserta diklat PKH adalah orang-orang dewasa. Berdasarkan buku pedoman diklat PKH tahun 2016, pendekatan pembelajaran yang digunakan adalah andragogi karena peserta didiknya merupakan orang-orang dewasa dan disebut warga belajar. Pembelajaran menekankan partisipasi aktif dari peserta dan memanfaatkan pengalaman peserta dengan metode pembelajaran sebagian besar menggunakan metode studi kasus. Media yang digunakan dalam diklat ini berupa modul yang berisi materi, laptop, LCD, flip chart, kertas plano, serta film atau video. Pelaksanaan pelatihan merupakan proses pembelajaran dengan penyampaian materi yang terangkum dalam kuriulum diklat yang dilakukan oleh fasilitator dengan peserta pelatihan. Adapun materi yang disampaikan pada saat diklat pendamping PKH adalah sebagai berikut : a Dinamika Kelompok, b Kebijakan Pelaksanaan PKH, c Kebijakan Pengembangan SDM Kesos Reg III Yogyakarta, d Pengembangan Motivasi, e Pengembangan Integritas, f Mekanisme Pelaksanaan PKH, g Etika Pendampingan Sosial, h Pertemuan Awal dan Sosialisasi PKH, i Validasi Calon Peserta PKH, j Verifikasi Komitmen Peserta PKH, k Pemutakhiran Data Peserta PKH, l Penyaluran 86 Bantuan dan Rekonsiliasi, m Pelaporan Pengarsipan Dokumen, n Pendampingan dan Koordinasi, o Pertemuan KelompokP2K2FDS, dan p Sistem Pengaduan Masyarakat. Adapun tujuan dari pelaksanaan diklat bagi pendamping PKH ini adalah: a Mengetahui dan memahami Kebijakan Program Keluarga Harapan PKH; b Menjelaskan dan melaksanakan motivasi kepada masyarakat umum terutama kepada peserta Program Keluarga Harapan PKH di daerah yang melaksanakan PKH; c Dapat melaksanakan pengemabngan integritas kepada peserta Program Keluarga Harapan PKH; d Memahami dan menerapkan etika pendampingan sosial kepada peserta Program Keluarga Harapan PKH; e Memahami dan melakukan pertemuan awal dan sosialisasi pada peserta Program Keluarga Harapan PKH; f Mengetahui dan melaksanakan validasi, verifikasi serta komitmen pada peserta Program Keluarga Harapan PKH; g Mengetahui, memahami, dan melaksanakan pemutakhiran data dan penyaluran bantuan dan rekonsiliasi pada peserta Program Keluarga Harapan PKH; h Mengetahui, memahami, dan melaksanakan pelaporan dan pengarsipan dokumen; 87 i Mengetahui, memahami, dan melaksanakan pendampingan sosial; j Mengetahui dan mamahami sistim pengaduan masyarakat. Laporan Diklat Pendamping PKH, 2016: 6 Berdasarkan kajian teori, pendidikan dan pelatihan memiliki tujuan tidak hanya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan saja melainkan juga mengembangkan bakat. Menurut Mustofa Kamil 2010:11 ada tiga tujuan yang harus dicapai dalam pendidikan dan pelatihan yaitu memenuhi kebutuhan organisasi, memperoleh pengertian dan pemahaman yang lengkap tentang pekerjaan dengan standar yang telah ditetapkan, serta membantu para pemimpin organisasi dalam melaksanakan tugas. Berkaitan dengan kajian teori tersebut diklat pendamping PKH sudah memberikan pengetahuan, ketrampilan dan motivasi pada peserta agar peserta nantinya mampu melaksanakan pendampingan langsung kepada masyarakat. Berdasarkan kajian teori, pelaksanaan Diklat pendamping PKH dapat dikatakan kurang ideal karena masih terlalu banyak teori daripada praktek. Kegiatan praktek hanya dilakukan pada saat PBL di Klaten, selebihnya adalah materi dalam kelas. Hal ini sesuai dengan pendapat Anwar Rosyid dalam Apriliana 2015:116 diklat dikatakan ideal bila 20 dilakukan di dalam kelas atau teori, dan 80 dilakukan di luar kelas atau praktik. Buku pedoman penyelenggaraan diklat juga sejalan dengan pendapat Anwar Rosyid bahwa kurikulum diklat PKH dikemas dengan lebih mengedepankan praktik 80 dan teori 20.

Dokumen yang terkait

Sistem evaluasi manfaat diklat di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS)

0 6 65

PERSEPSI PEGAWAI TERHADAP EVALUASI PROGRAM DIKLAT ANALISIS KEBIJAKAN SOSIAL DI BALAI BESAR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KESEJAHTERAAN SOSIAL (BBPPKS) LEMBANG BANDUNG.

1 7 53

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA BALAI BESAR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KESEJAHTERAAN SOSIAL: Studi Evaluatif Program Pelatihan Pejabat Fungsional Pekerja Sosial Tingkat II di BBPPKS Bandung.

0 4 58

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PESERTA DIKLAT PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) DI BBPPKS (BALAI BESAR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KESEJAHTERAAN SOSIAL).

0 2 42

PENGEMBANGAN KURIKULUM BERDASARKAN KOMPETENSI PADA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEJABAT FUNGSIONAL PEKERJA SOSIAL TINGKAT II DI BALAI BESAR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KESEJAHTERAAN SOSIAL BANDUNG.

1 1 67

EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENDAMPING KUBE ANGKATAN III DI BALAI BESAR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KESEJAHTERAAN SOSIAL ( BBPPKS) DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 2 209

PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMANTAPAN PENDAMPING KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI BALAI BESAR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KESEJAHTERAAN SOSIAL YOGYAKARTA.

0 2 183

EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) PENDAMPING PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) ANGKATAN VIII DI BALAI BESAR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KESEJAHTERAAN SOSIAL (BBPPKS) YOGYAKARTA.

0 0 184

LAPORAN INDIVIDU PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN BALAI BESAR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KESEJAHTERAAN SOSIAL YOGYAKARTA.

0 2 57

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) LOKASI: BALAI BESAR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KESEJAHTERAAN SOSIAL (BBPPKS) YOGYAKARTA.

1 7 60