Evaluasi Diklat Pendamping PKH Angkatan IX di BBPPKS
71
“evaluasi dampak kami laksanakan setelah enam bulan pelaksanaan diklat, kami dari penyelenggara dan bidang evaluasi akan meninjau
langsung ke lapangan untuk melihat perkembangan PKH dampingan
peserta diklat” CW-1 Berdasar uraian di atas dapat diketahui bahwa evaluasi diklat
dibedakan menjadi empat yaitu evaluasi terhadap peserta, evaluasi terhadap widyaiswara, evaluasi terhadap penyelenggaraan diklat yang dilakukan
dengan cara mengsi kesioner dan evaluasi dampak. Evaluasi bertujuan untuk mengetahui kritikan, kekurangan, dan saran yang dapat dijadikan
acuan perbaikan untuk pelaksanaan diklat selanjutnya. Selain itu evaluasi juga dilaksanakan untuk mengetahui dampak bagi peserta maupun anggota
dampingan yang mana evaluasi dilaksanakan setelah enam bulan pelaksanaan diklat. Secara umum pelaksanaan diklat pendamping PKH
berlangsung dengan baik walaupun ada kekurangan yang dirasakan peserta di bidang administratif, dan sarana prasarana.
b. Dampak yang dirasakan peserta diklat setelah diklat pendamping PKH
Penyelenggaraan diklat pendamping PKH merupakan suatu upaya untuk
memenuhi kualitas
dan kompetensi
pndamping dalam
penanggulangan kemiskinan. Secara khusus diklat ini bertujuan untuk memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan pendamping tentang
pendampingan sosial program penanggulangan kemiskinan melalui Proram Keluarga Harapan. Dampak yang dirasakan peserta anggota PKH dari
dampingan peserta diklat setalah mengikuti diklat pendamping PKH diantaranya :
72
1 Menambah wawasan dalam hal pengelolaan PKH
Dampak yang terlihat dari diklat pendamping PKH adalah peserta mampu mengelola serta mengembangkan PKH yang didampingi. Hal ini
disampaikan oleh Bapak UH sebagai widyaiswara dalam diklat ini bahwa: “setelah adanya diklat saya melihat peserta yang bekerja
dilapangan mampu maksimal dalam mengelola kelompok PKH yang didampingi” CW-8
Dalam pengelolaan suatu kelompok PKH pendamping tidak selalu berjalan dengan lancar sering terjadi kendala dalam prosesnya seperti
ketika anggota PKH tidak mau malas untuk mengikuti Pertemuan Kelompok PK. Setelah pendamping mengikuti diklat, pendamping jadi
mengetahui cara untuk mengatasi permsalahan tersebut. Hal ini ditegaskan oleh Bapak SS sebagai peserta diklat bahwa:
“setelah diklat kami jadi semakin bertambah wawasan tentang PKH sehingga ketika ada masalah kami dapat mengatasinya
dengan cara mewajibkan anggota PKH untuk hadir PK, jika anggota tetap tidak megikuti PK dengan alasan yang tidak jelas,
maka untuk PK selanjutnya akan bertempat dirumah anggota tersebut. Ya dengan cara ini saya rasa sangat efektif untuk
mengatasi kemalasan peserta PKH untuk datang mengikuti pertemuan kelompok PK ini Mbak
” CW-3 Anggota kelompok PKH dampingan Ibu KN pun memberikan
tanggapan yang serupa. Hal ini ditegaskan oleh Ibu PS selaku dampingan Ibu KN bahwa :
“setelah Mbak KN mengikkuti diklat, dia jadi tambah baik dalam mendampingi kami, dia juga sangat sabar dalam menghadapi kami
yang kadang masih suka rewel dan ngeluh jika bantuan belum cair alias terlambat. Beliau juga tegas jika ada salah satu dari kami yang
tidak hadir dalam mengikuti pertemuan kelompok tanpa alasan yang jelas. Intinya sekarang pengelolaan kelompok PKH kami
menjadi lebih baik setelah Mb
ak KN mengikuti diklat” CW-6
73
Hal ini ditegaskan juga oleh Ibu VV yang juga peserta diklat pendamping PKH bahwa :
“dampak yang saya rasakan pribadi sih mungkin pengetahuan tentang PKH menjadi bertambah, saya kan termasuk pendamping
baru yang belajar PKH dari nol kemudian dari segi ketrampilan juga insyaallah bermanfaat untuk dampingan saya. Terlebih saya
itu termasuk orang yang gerogian jika berbicara di depan umum,
tapi setelah diklat, saya menjadi lebih jadi percaya diri” CW-7 Berdasarkan pernyataan di atas maka dapat diketahui bahwa
setelah mengikuti diklat peserta menjadi bertambah wawasan untuk mengelola PKH mulai dari cara mengkondisikan anggota yang malas, cara
memperlakukan anggotanya, sikapnya, mengikuti PK hingga menambah kepercayaan diri pendamping dalam pendampingan PKH.
2 Penambahan relasi
Dampak diklat pendamping PKH yang selanjutnya yaitu penambahan relasi. Penambahan relasi tersebut ditandai dengan
bertambahnya jumlah teman maupun link untuk melakukan sharing maupun diskusi terkait dengan permasalahan di PKH maupun pemberian
informasi kepada sesama peserta diklat. Hal ini diungkapkan oleh Ibu VV peserta diklat :
“Setelah ikut diklat kami jadi punya banyak teman pendamping di berbagai wilayah Indonesia. Kami sering mengadakan diskusi,
sharing, dan berbagi informasi tentang apapun melalui media
sosial” Hal ini ditegaskan juga oleh Ibu KN yang juga peserta diklat
pendamping PKH bahwa :
74
“yang pasti setelah diklat saya jadi punya banyak teman di berbagai daerah tidak hanya di Klaten saja kami masih sering
berhubungan untuk sekedar tanya kabar atau diskusi via grup WA atau facebook
” Berdasarkan pernyataan di atas dapat diketahui bahwa dampak
yang dirasakan peserta setelah mengikuti diklat adalah penambahan relasi yang mana dapat membantu peserta dalam melakukan sharing dan diskusi
yang kaitannya dalam memajukan PKH. 3
Adanya partisipasi aktif Pelaksanaan diklat pendamping PKH berdampak pada partisipasi
aktif baik dari pendamping maupun anggota PKH. Salah satu anggota PKH mengungkapkan setelah pelaksanaan diklat pendamping menjadi
interaktif, disiplin, dan mampu memberikan solusi dari masalah yang dihadapi anggota serta anggota PKH menjadi bertambah kesadarannya
dalam mengakses fasilitas pendidikan dan fasilitas kesehatan.. Hal ini disampaikan oleh Ibu SP yang merupakan anggota PKH Kecamatan
Magelang Selatan dampingan Bapak SS bahwa: “Bapak SS mendampinginya baik dan selalu hadir tiap ada
pertemuan kelompok yang diadakan sebulan sekali. Kalo anggota ada kesulitan juga Bapak SS selalu memberikan solusi kepada
kami. Kami juga menjadi bertambah kesadarannya dalam
mengakses fasilitas pendidikan dan fasilitas kesehatan” CW-4 Setiap satu bulan sekali anggota PKH harus melakukan Pertemuan
Kelompok. Pendamping akan menyampaikan informasi dari pusat mengenai dana PKH, anggota PKH pun menyampaikan masalah yang
mungkin sedang dihadapi dan membahas kemajuan ekonomi , kesehatan, dan pendidikan yang dirasakan oleh anggota dari kelompok ini.
75
Pendamping juga melakukan pemutakhiran data data anggota PKH-nya. Partisipasi dari anggota PKH terlihat tinggi karena dari pendamping
sendiri selalu mengingatkan pada anggotanya. Hal ini disampaikan oleh Ibu KN bahwa :
“bisa dikatakan partisipasi dari anggota PKH tinggi karena setiap ada pertemuan selalu hadir, awalnya memang susah tapi saya
sering ngoyakoyak ya alhamdulilah sekarang sudah sadar
sendiri”CW-5 Berdasarkan pernyataan di atas maka dapat diketahui bahwa
terdapat peningkatan partisipasi aktif dari peserta diklat dan anggota PKH. Hal ini penting dilakukan agar penyampaian informasi dari pusat
mengenai pencairan dana bantuan, perubahan informasi, dan pemutakhiran data menjadi lebih jelas dan tersampaikan dengan benar.
Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa terdapat beberapa dampak yang dirasakan oleh peserta oleh peserta diklat Pendamping PKH
maupun oleh anggota PKH yang merupakan dampingan dari peserta diklat pendamping PKH. Dampak yang dirasakan yaitu pengetahuan dan
keterampilan peserta tentang pengelolaan PKH menjadi bertambah, cara mengkondisikan anggota yang malas mengikuti PK hingga menambah
kepercayaan diri pendamping dalam pendampingan PKH. Dampak selanjutnya yang dirasakan yaitu bertambahnya relasi peserta diklat
dengan pendamping PKH di daerah lain juga adanya partisipasi yang aktif antara peserta diklat maupun anggota dampingan serta anggota PKH
menjadi bertambah kesadarannya dalam mengakses fasilitas pendidikan dan fasilitas kesehatan.
76
Tabel 7. Analisis Ringkasan Hasil
Tabel 7.a. Analisis Ringkasan Hasil Proses Perekrutan Peserta Diklat Pendamping PKH
Berdasarkan tabel 7.a di atas dapat dikatakan bahwa proses perekrutan peserta diklat sesuai daftar pendamping PKH yang telah lolos seleksi oleh Dinas
Sosial Kabupaten setempat kemudian di data oleh Pusdiklat untuk mengikuti diklat pendamping PKH di BBPPKS Yogyakarta, selanjutnya dilakukan
pemanggilan peserta via email dan BBPPKS Yogyakarta tidak terlibat dalam proses perekrutan peserta diklat.
Tabel 7.b. Analisis Ringkasan Hasil
Persiapan Widyaiswara
Berdasarkan tabel 7.b. di atas dapat dikatakan bahwa persiapan yang dilakukan oleh widyaiswara diantaranya menyusun rancang bangun pembelajaran,
rencana pembelajaran, bahan ajar, dan menyusun bahan tayang atau PPT.
No. Aspek Hasil
Interpretasi 1.
Proses perekrut
an peserta
diklat Perekrutan peserta diklat sesuai
dengan mandat
dari pusat.
BBPPKS hanya menerima daftar peserta dan tidak terlibat dalam
proses perekrutan peserta. Peserta diklat
pendamping PKH
merupakan pendamping
PKH yang telah lolos seleksi yang
diadakan di Dinsos Kabupaten atau Kota setempat berdasarkan
domisili peserta. Peserta yang mengikuti diklat
merupakan pendamping PKH yang telah lolos seleksi oleh Dinas
Sosial Kabupaten
setempat kemudian di data oleh Pusdiklat
untuk mengikuti diklat pendamping PKH di BBPPKS Yogyakarta,
BBPPKS Yogyakarta melakukan pemanggilan peserta via email dan
tidak
terlibat dalam
proses perekrutan peserta diklat.
No. Aspek
Hasil Interpretasi
2. Persiap
an widyais
wara Persiapan yang dilakukan oleh
widyaiswara: menyusun rancang bangun pembelajaran, rencana
pembelajaran, bahan ajar, dan menyusun bahan tayang atau PPT.
Widyaiswara menyiapkan rancang bangun
pembelajaran, rencana
pembelajaran, bahan ajar dan menyusun bahan tayang atau PPT
77 Tabel 7.c. Analisis Ringkasan Hasil Pendanaan Diklat Pendamping PKH
Berdasarkan Tabel 7.c. di atas dapat dikatakan bahwa pendanaan diklat pendamping PKH diambil dari Anggaran DIPA BBPPKS Yogyakarta.
Tabel 7.d. Analisis Ringkasan Hasil Proses Penerimaan Peserta Diklat Pendamping PKH
Berdasarkan tabel 7.d di atas dapat dikatakan bahwa proses penerimaan peserta diklat diawali dengan penyerahan persyaratan diklat sesuai surat
pemanggilan kemudian peserta menginput data diri ke komputer, lalu peserta diberikan kunci kamar asrama, dan kelengkapan diklat seperti tas, pulpen, buku,
kaos dan materi diklat.
No. Aspek
Hasil Interpretasi
3. Pendan
aan Diklat
Pendanaan diklat pendamping PKH diambil dari Anggaran
DIPA BBPPKS Yogyakarta. Diklat pendamping PKH didanai
dana DIPA BBPPKS Yogyakarta.
No. Aspek
Hasil Interpretasi
4. Proses
penerim aan
peserta diklat
Peserta menyerahkan persyaratan peserta diklat, registrasi dilakukan
dengan menginput data diri ke komputer. Pada hari pertama
diklat peserta juga diberi fasilitas seperti tas, penyerahan kunci
kamar asrama dengan masing- masing kamar diisi oleh 3-4 orang
buku, pulpen, kaos, dan materi diklat.
Peserta menyerahkan persyaratan sesuai dengan surat pemanggilan
kemudian menginput data diri ke komputer, lalu peserta diberikan
kunci
kamar asrama,
dan kelengkapan diklat seperti tas,
pulpen, buku, kaos dan materi diklat.
78
Tabel 7.e.
Analisis Ringkasan Hasil Proses Pembelajaran Diklat Pendamping PKH
Berdasarkan Tabel 7.e. di atas dapat dikatakan bahwa Proses pembelajaran diklat dimulai setelah acara pembukaan, dilanjutkan dengan dinamika kelompok,
Pretest, sesi penyampaian materi, praktek belajar lapangan, dan pelaksanaan evaluasi. Setiap harinya diklat dimulai pada tanggal 07.30, diawali review materi
sebelumnya. Keterlambatan narasumber dari pusat dapat teratasi dengan penggeseran jadwal. Dalam diklat tersebut terdapat program yang dapat
menunjang diklat yakni praktek belajar lapangan PBL. Tahap terakhir yakni
No. Aspek
Hasil Interpretasi
5. Proses
pembel ajaran
diklat Proses pembelajaran diklat dimulai
setelah acara pembukaan, yang kemudian
dilanjutkan dengan
dinamika kelompok, Pretest, sesi penyampaian materi, praktek belajar
lapangan, dan pelaksanaan evaluasi. Setiap harinya diklat dimulai pada
tanggal 07.30, kegiatan diawali dengan review materi yang diterima
sebelumnya, walaupun terdapat hambatan
yakni keterlambatan
narasumber dari pusat, namun dapat teratasi dengan penggeseran jadwal
dan materi yang disampaikan. Diklat yang dilaksanakan oleh BBPPKS
Yogyakarta memiliki program yang dapat menunjang diklat yaitu praktek
belajar lapangan PBL. Praktek belajar lapangan merupakan tahapan
akhir.
Peserta dituntut
untuk mengimplementasikan materi yang
sudah didapatkan
sebelum ke
lapangan. Tahap terakhir yakni tahap penutupan diklat yang diisi dengan
laporan hasil pelaksanaan diklat, pelepasan
tanda peserta,
dan penyerahan sertifikat secara simbolis
kepada peserta yang memiliki nilai tertinggi dari hasil post test.
pembelajaran diklat dimulai setelah
acara pembukaan
dilanjutkan dengan dinamika kelompok
yang berupa
permainan untuk menambah keakraban
sesama peserta
maupun dengan widyaiswara, kemudian dilanjutkan dengan
pretest untuk
mengetahui gambaran awal pengetahuan
peserta mengenai
PKH, penyampaian materi, PBL dan
penutupan diklat. Proses diklat dimulai setiap pukul 07.30 pagi
dengan diawali review materi sebelumnya, namun masih ada
kendala
saat proses
pembelajaran karena
narasumber dari pusat ada yang terlambat sehingga widyaiswara
harus menggeser jadwal yang sudah ada untuk mengisi jadwal
yang
kosong, diakhir
pembelajaran diklat
di isi
dengan PBL yang kemudian ditutup dengan penutupan diklat
yang ditandai dengan pemberian sertifikat secara simbolis kepada
peserta dengan hasil posttest tertinggi.
79
tahap penutupan diklat yang diisi dengan laporan hasil pelaksanaan diklat, pelepasan tanda peserta, dan penyerahan sertifikat secara simbolis kepada peserta
yang memiliki nilai tertinggi dari hasil post test.
Tabel 7.f.
Analisis Ringkasan Hasil Media Pembelajaran Diklat Pendamping PKH
Berdasarkan Tabel 7.f. di atas dapat dikatakan bahwa media pembelajaran yang digunakan dalam diklat pendamping PKH adalah modul berisi materi PKH,
laptop, LCD, flip chart, kertas plano, dan film atau video. Media yang digunakan berfungsi membantu peserta dalam memahami materi yang disampaikan oleh
widyaiswara. Tabel 7.g.
Analisis Ringkasan Hasil Metode Pembelajaran Diklat Pendamping PKH No.
Aspek Hasil
Interpretasi 6.
Media pembel
ajaran Media pembelajaran yang
digunakan dalam
diklat pendamping
PKH adalah
modul berisi materi PKH, laptop, LCD, flip chart,
kertas plano, dan film atau video.
Media yang
digunakan berfungsi
membantu peserta dalam memahami materi
yang disampaikan
oleh widyaiswara. Media pembelajaran yang
digunakan dalam diklat pendamping PKH adalah modul berisi materi PKH,
laptop, LCD, flip chart, kertas plano, dan film atau video.
No. Aspek
Hasil Interpretasi
7. Metode
dalam pembel
ajaran Metode yang digunakan dalam diklat
yaitu metode
pembelajaran orang
dewasa andragogy
yang pembelajarannya menekankan metode
studi kasus untuk pembelajarannya. Namun pada pelaksanaannya peserta
merasa diklat pendamping PKH terlalu banyak materi sehingga menyebabkan
peserta mudah bosan. Metode
yang digunakan
adalah andragogi dengan lebih menekankan pada studi
kasus, namun karena terlalu banyak
materi yang
disampaikan sehingga
peserta ada yang merasa bosan.
80
Berdasarkan Tabel 7.g. di atas dapat dikatakan bahwa metode yang digunakan adalah andragogi dengan lebih menekankan pada studi kasus, namun
karena terlalu banyak materi yang disampaikan sehingga peserta ada yang merasa bosan.
Tabel 7.h. Analisis Ringkasan Hasil Faktor Pendukung Diklat Pendamping PKH
Berdasarkan Tabel 7.h. di atas dapat dikatakan bahwa diklat pendamping PKH didukung dengan adanya koordinasi yang baik antara BBPPKS dengan
dinas sosial kabupaten dan faktor kedua sarana dan prasarana yang sudah memadai.
Tabel 7.i. Analisis Ringkasan Hasil Hambatan Diklat Pendamping PKH No.
Aspek Hasil
Interpretasi 8.
Faktor pendukung
terkait proses
pelaksanaa n diklat
Adanya koordinasi yang baik antara BBPPKS dengan dinas
sosial kabupaten kota dan faktor kedua yaitu sarana dan
prasarana yang disediakan sudah memadai
Diklat pendamping
PKH didukung adanya koordinasi
yang baik
antara BBPPKS
dengan dinas sosial kabupaten dan faktor kedua sarana dan
prasarana yang sudah memadai
No. Aspek
Hasil Interpretasi
9. Hambatan
terkait proses
pelaksanaa n diklat
Terdapat hambatan pada saat pelaksanaan diklat pendamping
PKH. Hambatan
tersebut meliputi
keterlambatan fasilitator dari pusat, adanya
peserta diklat yang membawa balita dan keluarganya, waktu
diklat yang bersamaan dengan bulan Ramadhan, serta jumlah
konsumsi yang kurang memadai dan bervariasi.
Keterlambatan fasilitator
dari pusat, , adanya peserta diklat
yang membawa
balita dan
keluarganya, waktu diklat yang bersamaan
dengan bulan
Ramadhan, serta
jumlah konsumsi yang kurang memadai
dan bervariasi, menjadi hambatan dalam proses diklat pendamping
PKH yang diselengarakan oleh BBPPKS Yogyakarta.
81
Berdasarkan Tabel 7.i. di atas dapat dikatakan bahwa terdapat hambatan pada saat diklat pendamping PKH. Hambatan tersebut meliputi keterlambatan
fasilitator dari pusat, adanya peserta diklat yang membawa balita dan keluarganya, waktu diklat yang bersamaan dengan bulan Ramadhan, serta jumlah konsumsi
yang kurang memadai dan bervariasi.
Tabel 7.j. Analisis Ringkasan Hasil Proses Evaluasi Diklat Pendamping PKH
Berdasarkan Tabel 7.j. di atas dapat dikatakan bahwa evaluasi diklat dibagi menjadi empat bagian. Evaluasi untuk peserta yang dilakukan dengan
pretest-posttest, evaluasi widyaiswara yang dilakukan setiap akhir sesi penyampaian materi, dan evaluasi kepada penyelenggara diklat yang semuanya
dilakukan dengan mengisi kuesioner. Terakhir ada evaluasi dampak yang
No. Aspek
Hasil Interpretasi
10. Proses
evaluasi diklat
Evaluasi diklat pendamping PKH dibagi menjadi empat yaitu evaluasi
terhadap peserta, evaluasi terhadap fasilitator, dan evaluasi terhadap
penyelenggaraan
diklat. Evaluasi
terhadap peserta dilakukan dengan melaksanakan pra test dan post test
dengan mengisi kuesioner. Evaluasi terhadap
widyaiswara bertujuan
untuk mengetahui
tingkat kemampuan widyaiswara. Evaluasi
selanjutnya dilaksanakan terhadap penyelenggaraan diklat, terakhir ada
evaluasi dampak dari pelaksanaan diklat. Evaluasi dilaksanakan setelah
enam bulan dari pelaksanaan diklat dimana penyelenggara diklat turun ke
lapangan untuk melihat bagaimana hasil dampingan PKH dari masing-
masing peserta. Evaluasi
diklat dibagi
menjadi empat
bagian. Evaluasi untuk peserta yang
dilakukan dengan pretest- posttest,
evaluasi widyaiswara yang dilakukan
setiap akhir
sesi penyampaian materi, dan
evaluasi kepada
penyelenggara diklat yang semuanya dilakukan dengan
mengisi kuesioner. Terakhir ada evaluasi dampak yang
dilakukan
setelah enam
bulan proses diklat guna mengetahui dampak yang
dirasakan oleh pendamping PKH sebagai alumni diklat.
82
dilakukan setelah enam bulan proses diklat guna mengetahui dampak yang dirasakan oleh pendamping PKH sebagai alumni diklat.
Tabel 7.k. Analisis Ringkasan Hasil Proses Dampak Diklat Pendamping PKH
Berdasarkan Tabel 7.k. di atas dapat dikatakan bahwa dampak yang dirasakan yaitu pengetahuan dan keterampilan peserta tentang pengelolaan PKH
menjadi bertambah, pendamping PKH mampu mengkondisikan anggota PKH yang sulit mengikuti pertemuan kelompok, bertambahnya relasi peserta diklat
dengan pendamping PKH di daerah lain juga adanya partisipasi yang aktif antara peserta diklat maupun anggota dampingan serta anggota PKH menjadi bertambah
kesadarannya dalam mengakses fasilitas pendidikan dan fasilitas kesehatan.
No. Aspek
Hasil Interpretasi
11. Dampak
yang dirasakan
peserta diklat
Dampak yang
dirasakan yaitu
pengetahuan dan keterampilan peserta tentang
pengelolaan PKH
menjadi bertambah, pendamping PKH mampu
mengkondisikan anggota PKH yang sulit mengikuti pertemuan kelompok, peserta
mampu mengaplikasikan pengetahuan yang dimiliki setelah diklat untuk proses
pendampingan. Dampak selanjutnya yang dirasakan yaitu bertambahnya relasi
peserta diklat dengan pendamping PKH di daerah lain juga adanya partisipasi
yang aktif antara peserta diklat maupun anggota dampingan serta anggota PKH
menjadi bertambah kesadarannya dalam mengakses
fasilitas pendidikan
dan fasilitas kesehatan.
Pendamping PKH dapat mengkondisikan
anggota PKH
yang tidak rutin mengikuti
pertemuan kelompok.
Alumni diklat
bertambah relasi, serta adanya partisipasi aktif
dari anggota PKH untuk mengakses
fasilitas kesehatan
dan pendidikan.
83