Pertanyaan Penelitian KAJIAN PUSTAKA

31 menggali informasi tentang penyelenggaraan program pendidikan dan pelatihan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi serta menggali informasi tentang sarana prasarana, pendanaan, dan pemanfaatan dalam diklat. Metode yang digunakan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. 2. Widyaiswara PKH di BBPPKS Yogyakarta Widyaiswara yang terlibat dalam diklat pendamping PKH berjumlah 2 orang, namun peneliti hanya mengambil data dari saru widyaiswara yakni koordinator widyaiswara diklat pendamping PKH, untuk menggali informasi tentang pelaksanaan Diklat mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi serta menggali informasi tentang komponen-komponen serta faktor pendukung dan faktor penghambat dalam pelaksanaan Diklat. 3. Peserta Diklat Pendamping PKH Alumni peserta diklat yang menjadi informan sebanyak tiga orang yakni Bapak “SS” asal Magelang, Ibu “KN” dan Ibu “VV” asal Klaten. Peneliti memilih tiga informan ini karena ketiganya masih aktif menjadi pendamping PKH di daerahnya masing-masing dan masih terjangkau untuk diteliti serta peneliti tidak mengenal akrab dengan mereka sehingga informasi atau data yang mereka sampaikan objektif. Peneliti menggali informasi tentang dampak diklat pendamping PKH, faktor pendukung dan faktor penghambat dalam pelaksanaan Diklat kemudian menggali informasi tentang pendampingan PKH. 4. Anggota PKH di Magelang dan Klaten Anggota PKH yang menjadi informan sebanyak dua orang yakni Ibu “SP” dan Ibu “PS” yang berasal dari Magelang dan Klaten. Peneliti menggali 32 informasi tentang dampak penyelenggaraan program diklat yaitu pengelolaan, pemberdayaan, dan pengembangan KSM.

D. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data Sugiyono, 2012:308. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan pada natural setting kondisi yang alamiah, sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi, wawancara, dan dokumentasi. 1. Wawancara Wawancara merupakan suatu metode pengumpulan berita,data,atau fakta di lapangan. Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan tersebut dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Moleong,2012: 186. Menurut Sutrisno Hadi 2012:132, anggapan yang perlu diperhatikan oleh peneliti dalam menggunakan metode interview adalah: a. Bahwa subyek responden adalah orang yang paling tahu tentang dirinya. b. Bahwa yang dinyatakan oleh subyek kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya. c. Bahwa interpretasi subyek tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peneliti kepaanya adalah sama dengan apa yang dimaksudkan oleh peneliti. 33 Wawancara memungkinkan peneliti mengumpulkan data yang beragam dari para responden dalam berbagai situasi dan konteks. Dalam penelitian ini menggunakan wawancara semitruktur yaitu jenis wawancara yang termasuk dalam kategori in-depth interview yang bertujuan untuk mendapatkan informasi secara lebih terbuka. Dipilihnya teknik wawancara sebagai salah satu metode pengumpulan data dalam penelitian ini dikarenakan peneliti berupaya mendapatkan data secara lebih akurat dari narasumber tentang pelaksanaan dan dampak dari adanya diklat bagi pendamping Program Keluarga Harapan. Tokoh yang diwawancarai dalam penelitian ini meliputi: 1 Kepala Bidang Penyelenggara Diklat TKSM, 2 Kepala Seksi Penyusunan Program, 3 Widyaiswara diklat Pendamping PKH, 4 Alumni peserta diklat Pendamping PKH, dan 5 Anggota PKH di Kebonarum Klaten dan Magelang. 2. Observasi Pengamatan Langsung Observasi adalah dasar pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Sanafiah Faisal 1990 mengklasifikasikan observasi menjadi observasi partisipatif participant observation, observasi yang secara terang-terangan dan tersamar overt observation and covert observation, dan observasi yang tak berstruktur unstructured observation. Selanjutnya Spradley dalam Susan Stainback 1988 membagi observasi partisipasi menjadi empat, yaitu passive participation, moderate participation, active participation, dan complete participation Sugiyono, 2012:310. Teknik observasi

Dokumen yang terkait

Sistem evaluasi manfaat diklat di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS)

0 6 65

PERSEPSI PEGAWAI TERHADAP EVALUASI PROGRAM DIKLAT ANALISIS KEBIJAKAN SOSIAL DI BALAI BESAR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KESEJAHTERAAN SOSIAL (BBPPKS) LEMBANG BANDUNG.

1 7 53

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA BALAI BESAR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KESEJAHTERAAN SOSIAL: Studi Evaluatif Program Pelatihan Pejabat Fungsional Pekerja Sosial Tingkat II di BBPPKS Bandung.

0 4 58

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PESERTA DIKLAT PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) DI BBPPKS (BALAI BESAR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KESEJAHTERAAN SOSIAL).

0 2 42

PENGEMBANGAN KURIKULUM BERDASARKAN KOMPETENSI PADA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEJABAT FUNGSIONAL PEKERJA SOSIAL TINGKAT II DI BALAI BESAR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KESEJAHTERAAN SOSIAL BANDUNG.

1 1 67

EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENDAMPING KUBE ANGKATAN III DI BALAI BESAR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KESEJAHTERAAN SOSIAL ( BBPPKS) DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 2 209

PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMANTAPAN PENDAMPING KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI BALAI BESAR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KESEJAHTERAAN SOSIAL YOGYAKARTA.

0 2 183

EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) PENDAMPING PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) ANGKATAN VIII DI BALAI BESAR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KESEJAHTERAAN SOSIAL (BBPPKS) YOGYAKARTA.

0 0 184

LAPORAN INDIVIDU PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN BALAI BESAR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KESEJAHTERAAN SOSIAL YOGYAKARTA.

0 2 57

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) LOKASI: BALAI BESAR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KESEJAHTERAAN SOSIAL (BBPPKS) YOGYAKARTA.

1 7 60