Manfaat Penelitian Sistematika Laporan Penelitian

commit to user 16 1. Untuk mengetahui dan memahami kejelasan tentang strategi wacana dari perpuisian Abdul Wachid B.S. 2. Untuk mengetahui dan memahami tentang rekonstruksi wacana di dalam perpuisian Abdul Wachid B.S. agar mampu memperebutkan makna. 3. Untuk mengetahui dan memahami tentang transformasi wacana dari perpuisian Abdul Wachid B.S.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dalam penelitian ini dibagi menjadi dua macam, yaitu teoretis dan praktis. Secara teoretis, penelitian ini berguna untuk memperkaya khazanah penelitian kajian budaya dan untuk memberikan wacana teks puisi yang terjalin berdasarkan struktur sosial, yang melingkupi penyair; untuk menambah wawasan tentang proses produksi wacana, strategi wacana dalam teks puisi; dan untuk memberikan wawasan kepada masyarakat tentang perpuisian Abdul Wachid B.S. Adapun manfaat penelitian secara praktis, yakni penelitian ini berguna untuk kerangka acuan untuk meletakkan reformulasi wacana dalam perpuisian Abdul Wachid B.S. dalam konstruks sosial maupun peninjauan kembali tatanan struktur perpuisiannya.

1.5 Sistematika Laporan Penelitian

Sebagai pemerjelas kepada pembaca untuk memahami tulisan ini, maka peneliti membuat sistematika laporan penelirian. Sistematika dalam penelitian ini terdiri dari lima bab. Bab pertama akan menguraikan tentang latar belakang commit to user 17 masalah, masalah identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika tulisan. Di dalam bab I ini, akan dimulai dengan pandangan bahwa puisi sebagai pengetahuan. Bagian ini penting, yakni sebagai sumber dari permasalahan karena banyak orang yang tidak sadar dengan puisi yang memiliki keindahan kata-kata merefleksikan wacana. Terlebih lagi, jika puisi tersebut ditulis oleh Abdul Wachid B.S. yang sadar dengan teori, kritik, dan dunia akademik sastra. Pengetahuan yang ada di dalam puisi sangat diperhitungkan, meskipun ditulis berdasarkan pengalaman dan perasaannya. Pada bab kedua, memuat tentang landasan teori yang terdiri dari tinjauan pustaka, konsep, dan landasan teori. Tinjuan pustaka ini penting karena sebagai penentu bahwa penelitian ini memiliki perbedaan dengan penelitian yang pernah dilakukan. Konsep memberikan penjelasan tentang beberapa hal penting tentang istilah yang harus dipahami berdasarkan penelitian ini. Sementara itu, disiplin teori dalam penelitian ini menjelaskan tentang dasar dan acuan untuk meneliti, yaitu dengan menggunakan teori stilistika, teori semiotik, teori wacana yang dikembangkan oleh Michel Foucault, dan teori strukturasi yang dikembangkan oleh Anthony Giddens. Bab tiga dalam penelitian ini yaitu metode penelitian yang terdiri atas jenis penelitian dan pendekatan, dan metode penelitian. Metode penelitian ini mengungkapkan mengenai rancangan penelitian, lokasi penelitian, bentuk dan strategi penelitian, sumber data dan teknik pengumpulan data. Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari informan, dan arsip atau dokumen. Teknik pengumpulan commit to user 18 data dalam penelitian ini dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi langsung, analisis dokumen, teknik cuplikan, validitas data dan dengan analisis deskripsi mendalam. Metode penelitian ini bekerja dalam ranah berpikir kritis untuk memahami objek sebagai teks sehingga tidak ada yang berada di luar teks. Hal ini untuk menemukan makna-makna lain yang tersembunyi di dalam konteks. Pada bab empat diuraikan tentang gambaran umum fenomena objek penelitian, tema-tema khusus yang akan dibahas, dan pembahasan itu sendiri sebagai hasil penelitian. Buku puisi yang menjadi objek dalam pembahasan ini adalah buku Rumah Cahaya, Tunjammu Kekasih, Ijinkan Aku Mencintaumu, Beribu Rindu Kekasihku, dan Yang. Namun demikian, pembahasan mengenai perpuisian itu sendiri harus pada seluruh aspek yang melingkupi puisi-puisi Abdul Wachid B.S., dan karenanya pandangan-pandangannya mengenai puisi yang termuat dalam buku lain seperti Membaca Makna, Sastra Penceraha, Religiositas Alam dan Gandrung Cinta menjadi pertimbangan yang cukup penting. Dalam pembahasan itu sendiri dipaparkan mengenai subbab puisi dan strategi wacana, rekonstruksi wacana, dan transformasi wacana. Wacana sebagai pengetahuan tidak muncul sebagai makna yang diterima begitu saja, melainkan harus ditelusuri lagi praktik sosialnya, subjek, dan agen-agen yang terus bergerak. Subjek wacana muncul dengan adanya karakteristik yang memunculkan pancaran makna kepada pembaca. Agen wacana muncul dari interpretator ahli yang memiliki pengetahuan teoretik untuk memberikan pengetahuan baru mengenai puisi. commit to user 19 Adapun pada bab kelima adalah penutup, yang berisi kesimpulan paparan dari pembahasan dan saran untuk penelitian lain. Pada bagian ini diuraikan tumbuhnya wacana dan arah persebarannya juga posisinya dalam tatanan sosial. commit to user 19

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Kerangka Konsep

Penelitian ini diarahkan pada wacana yang ada di dalam perpuisian Abdul Wachid B.S. Untuk membuat arahan tersebut, perlu dibuat kerangka konsep sebagai usaha pemerjelas terhadap istilah hipoksi operasional yang akan dipakai dalam penelitian ini. Hal ini juga dimaksudkan agar tidak terjadi kesalahpahaman oleh pembaca ketika membaca hasil penelitian ini.

2.1.1 Wacana

Kris Budiman 1999: 121 mendefinisikan ‗wacana‘ mengacu pada aspek- aspek evaluatif, persuasif, atau retoris dari suatu teks, yang dipertentangkan dengan aspek-aspek seperti menamakan, melokasikan, atau mengisahkan karena terkait dengan produksi sosial. Eriyanto juga mengatakan hal yang serupa. Dalam pandangan Eriyanto 2008:65, wacana dapat dideteksi karena secara sistematis ada ide, opini, konsep, dan pandangan hidup yang ditransformasikan untuk mengarahkan cara berpikir dan bertindak. Wacana ini mendistribusikan konsep untuk memasukkan arahan dengan tujuan akan terjadi pola-pola tertentu yang terpengaruh. Wacana mampu mengkonstruks pikiran seseorang ke dalam suatu keadaan untuk menjalin relasi sehingga pemikirannya sesuai dengan konsep yang ada di dalam suatu teks. Pada akhirnya, wacana membentuk “kuasa” karena 19