Pandangan Dunia Hakikat Pendekatan Strukturalisme Genetik

commit to user 29 menciptakan suatu pandangan yang lengkap dan menyeluruh mengenai kehidupan dan telah mempengaruhi perkembangan sejarah umat manusia. Kajian strukturalisme genetik, subjek transindividual merupakan energi untuk membangun pandangan dunia. Dikaitkan dengan pengarang, latar belakang dapat dibedakan menjadi dua, yaitu latar belakang karena afiliasi dan karena kelahiran. Meskipun istilah transindividual diadopsi oleh Goldmann dari khazanah intelektual Marxis, khususnya Lukacs, Goldmann tidak menggunakan istilah kesadaran kolektif dengan pertimbangan istilah ini seolah-olah menonjolkan pikiran-pikiran kelompok. Sebaliknya, konsep transindividual menurut Goldmann, menampilkan pikiran-pikiran individu tetapi dengan struktur mental kelompok. Pendapat di atas dapat diartikan bahwa struktur karya sastra dapat diselidiki asal-usulnya atau genetiknya. Asal-usul karya sastra tidak lain adalah pengarang, selain itu pengarang menghasilkan karya sastra karena terdapat faktor- faktor yang mengkondisikannya. Fakta sosial yang dianggap tidak sejalan dengan aspirasi subjek kolektif pengarang itulah yang menyebabkan pengarang menulis karya sastra.

e. Pandangan Dunia

Menurut Goldmann dalam Faruk 1994: 15-16 pandangan dunia merupakan istilah yang cocok bagi kompleks menyeluruh dari gagasan-gagasan, aspirasi-aspirasi, dan perasaan-perasaan yang menghubungkan secara bersama- sama anggota kelompok sosial tertentu dan mempertentangkannya dengan commit to user 30 kelompk sosial yang lainnya. Masih menurut Goldmann pandangan dunia merupakan kesadaran kolektif yang dapat digunakan sebagai hipotesis kerja yang konseptual, suatu model, bagi pemahaman mengenai koherensi struktur teks sastra. Pandangan dunia ini berkembang sebagai hasil dari situasi sosial dan ekonomi tertentu yang dihadapi oleh subjek kolektif yang memilikinya. Pandangan dunia tidak lahir dengan tiba-tiba, ia merupakan transformasi mentalitas yang lama secara berlahan dan bertahap diperlukan demi terbangunnya mentalitas yang baru dan teratasinya mentalitas yang lama. Proses panjang tersebut disebabkan oleh kenyataan bahwa pandangan dunia merupakan kesadaran yang mungkin tidak semua orang memahaminya. Kesadaran yang mungkin adalah kesadaran yang menyatakan suatu kecenderungan kelompok ke arah suatu koherensi menyeluruh, perspektif koheren dan terpadu mengenai hubungan manusia dengan sesamanya dengan alam semesta Goldmann, 1981: 97. Kesadaran demikian jarang disadari pemiliknya kecuali dalam momen- momen krisis dan sebagai ekspresi karya sastra besar yang menurut Goldmann berbicara tentang alam semesta dan hukum-hukumnya serta persoalan yang tumbuh darinya Faruk, 1994: 15. Visi duniawi merupakan kesadaran kolektif terhadap totalitas pikiran yang ekspresinya dapat berupa aspirasi atau perasaan yang sama sekali bukan sekedar kenyataan empiris, itulah sebabnya, menurut Goldmann visi duniawi selalu muncul seiring dengan krisis sosial. Oleh karena itu sebagai pelopor strukturalisme genetik Goldmann beranggapan bahwa visi duniawi adalah commit to user 31 ekspresi teoritik dari suatu kelas sosial pada saat bersejarah tertentu. Vision du monde selalu mencerminkan pandangan kelas sosial karena tumbuh dan berkembang dari situasi sosial-ekonomi tertentu yang dihadapi suatu komunitas Wahyu Wibowo, 2003: 30-31. Visi duniawi tidak lepas dari tragedi dalam karya sastra yang dituangkan pengarang dalam karyanya. Lucien Goldmann 1991: 18 berpendapat mengenai hal ini sebagai berikut: The universe of tragedy is a universe where God is absent; not merely non-existent as He is for the empiricists or rationalists, but absent; that is to say, that everything that happens situates itself in reletion to Him, and to the fact that He never intervenes. Lukacs defined tragedy as a play in which God is the only spectator, but a passive spectator who doesn’t intervene in tehe action or in the destiny of the heroes. Menurut Goldmann dalam Suwardi Endraswara, 2003: 57 karya sastra sebagai struktur memiliki makna merupakan wakil pandangan dunia penulis tidak sebagai individu melainkan sebagai anggota masyarakatnya. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa strukturalisme genetik merupakan penelitian sastra yang menghubungkan antara struktur sastra dengan struktur masyarakat melalui pandangan dunia atau ideologi yang diekspresikanya. Karya sastra tidak akan dapat dipahami secara utuh jika totalitas kehidupan masyarakat yang telah melahirkan teks sastra diabaikan begitu saja. Pengabaian unsur masyarakat dapat mengakibatkan penelitian menjadi pincang. Pandangan dunia memicu subjek untuk mengarang dan dianggap sebagai salah satu ciri keberhasilan suatu karya dalam rangka strukturalisme genetik, pandangan dunia berfungsi untuk menunjukkan kecenderungan kolektivitas commit to user 32 tertentu. Melalui kualitas pandangan dunia inilah karya sastra menunjukkan nilai- nilainya, sekaligus memperoleh artinya bagi masyarakat. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pandangan dunia adalah keseluruhan gagasan, aspirasi, dan perasaan yang menghubungkan secara bersama-sama anggota- anggota suatu kelompok sosial yang lain yang diwakili oleh pengarang sebagai bagian dari masyarakat.

f. Konsep Pemahaman-Penjelasan dan Keseluruhan-Bagian