commit to user 63
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan berbagai cara sesuai jenis penelitian kualitatif yang dipilih. Menurut Gotz dan Le Comte, dalam Sutopo 2006:
66, berbagai strategi pengumpulan data dalam penelitian kualitatif secara umum dapat dikelompokkan ke dalam 2 cara, yaitu teknik pengumpulan data yang bersifat
interaktif dan noninteraktif. Teknik yang bersifat interaktif, berarti ada kemungkinan terjadinya saling mempengaruhi antara peneliti dengan sumber datanya, karena
sumber data berupa benda atau sumber datanya manusia atau yang lain, tidak mengetahui bila sedang diamati atau dikaji.
Teknik interaktif meliputi wawancara mendalam, observasi berperan, dan focus group discussion. Teknik non interaktif meliputi kuesioner, mencatat dokumen
atau arsip content analysis, dan observasi tak berperan. Dalam melakukan pengumpulan data, peneliti menyadari bahwa posisi dan peran utamanya adalah
sebagai alat pengumpul data human instrument. Sehingga kualita data yang diperoleh akan bergantung dari kualitas penelitian.
Dalam telaah novel Laskar Pelangi dengan pendekatan strukturalisme genetik memadukan teknik pengumpulan data dialektik dan nonimperatif dengan melakukan
pembacaan secara intensif terhadap novel, melakukan pencatatan secara aktif dengan metode content analysis berdasarkan teori sastra yang telah dibahas di depan.
E. Validitas Data
Untuk mengukur validitas tentang pandangan dunia pengaruh dalam novel Laskar Pelangi, struktur yang membangun novel dan latar belakang sosial budaya
commit to user 64
Laskar Pelangi yang ada, peneliti membaca buku-buku dan rubrik yang berkaitan dengan pengarang dan hasil karyanya lewat internet.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisis novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata guna mendapatkan gambaran konkrit, analisis dilakukan dengan
menggunakan metode dialektik Goldmann. Goldmann mengembangkan sebuah metode yang disebutnya sebagai metode dialektik dengan dua pasang konsep;
keseluruhan-bagian dan pemahaman-penjelasan Goldmann, 1977: 7. Menurut Goldmann metode dialektik merupakan metode yang khas dan berbeda dari metode
positivis, metode intuitif dan metode biografis yang psikologis Goldmann, 1977: 8. Sudut pandang dialektik mengukuhkan perihal tidak adanya titik awal yang
mutlak, tidak adanya persoalan yang secara final dan pasti terpecahkan karena dalam pandangan pikiran tidak pernah bergerak seperti garis lurus. Setiap fakta atau gagasan
individu hanya mempunyai arti jika ditempatkan dalam keseluruhannya. Sebaliknya, keseluruhan hanya dapat dipahami dengan pengetahuan tentang fakta-fakta parsial
yang membangun keseluruhan itu, karena keseluruhan tidak dapat dipahami tanpa bagian dan bagian tidak dapat dipahami tanpa keseluruhan, proses pencapaian
pengetahuan dengan metode dialektik menjadi semacam gerak yang melingkar terus- menerus tanpa diketahui titik yang menjadi pangkal dan ujungnya Goldmann, 1977:
5. Teks sastra merupakan bagian dari keseluruhan yang lebih besar dan
membuatnya menjadi struktur berarti. Pemahaman mengenai teks sastra sebagai
commit to user 65
keseluruhan harus dilanjutkan dengan usaha menjelaskannya dengan menempatkan keseluruhan yang lebih besar. Dengan demikian dapat dijelaskan yang dimaksud
dengan pemahaman adalah usaha pendeskripsian struktur objek yang dipelajari. Penjelasan adalah usaha menggabungkannya ke dalam struktur yang lebih besar
Goldmann, 1970: 589-590 Metode dialektik Goldmann bekerja secara timbal balik dari bagian ke
keseluruhan, dari teks sastra ke masyarakat, ke pandangan dunia dan sebaliknya. Ia dapat dimulai dari mana saja dan berlangsung terus-menerus sampai ditemukan
koherensi total antara struktur karya yang dihadapi dengan struktur sosial yang melatari. Teknik analisis data dalam strukturalisme genetik adalah metode dialektik
dalam hal ini hubungan timbal balik antara struktur karya sastra dengan materialisme historis dan subjek yang melahirkan karya sastra Sangidu, 2004: 29.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk menganalisis data adalah sebagai berikut.
1. Menganalisis novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata dengan menggunakan analisis struktural. Analisis struktural dilakukan dengan membaca dan memahami
kembali data yang sudah diperoleh. Selanjutnya, mengelompokkan teks-teks dalam novel Laskar Pelangi yang berkaitan dengan problematika tokoh melalui
hubungan dengan struktur antartokoh dan lingkungannya. 2. Menganalis latar belakang sejarah atau peristiwa sosial masyarakat Indonesia
yang menjadi latar belakang lahirnya novel Laskar Pelangi. 3. Menganalisis latar belakang sosial budaya karya sastra terkait dengan proses
penciptaan karya sastra oleh pengarang Andrea Hirata dilakukan dengan
commit to user 66
membaca dan memahami kembali data yang diperoleh selanjutnya mengelompokkan teks-teks yang mengandung fakta-fakta pendidikan kaum
marginal Paulo Freire yang ada dalam novel Laskar Pelangi dengan yang ada di luar novel Laskar Pelangi dan memberikan solusi berupa konsep pendidikan
alternatif yang tepat bagi kaum marginal. 4. Analisis pandangan dunia pengarang vision du monde Andrea Hirata sebagai
pengarang.
Teknik analisis data terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersama- sama yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulanverifikasi. Teknik
analisisnya menggunakan model analisis interaktif dan berupa kegiatan yang bergerak terus pada ketiga alur kegiatan proses penelitian. Kegiatan analisis interaktif dapat
digambarkan sebagai berikut:
Skema 4: Komponen Analisis Data Model Interaktif
Diadaptasi dari Miles dan Huberman, 1992: 20
Berdasarkan gambar di atas dapat dijelaskan bahwa pada saat pengumpulan data, peneliti selalu membuat reduksi data dan sajian data. Data yang berupa catatan
yang terdiri dari bagian deskripsi dan refleksinya adalah data yang telah digali dan Pengumpulan Data
Reduksi Data Penyajian Data
Penarikan Kesimpulan
commit to user 67
dicatat. Berpijak pada dua bagian data tersebut peneliti menyusun rumusan pengertiannya secara singkat berupa pokok-pokok temuan yang penting, yang disebut
reduksi data. Kemudian dilakukan penyusunan sajian data berupa cerita sistematis dan logis dengan suntingan peneliti supaya makna peristiwanya menjadi lebih jelas
dipahami. Berdasarkan sajian data dilakukan penarikan kesimpulan sementara dilanjutkan verifikasi.
Apabila simpulan dirasa barang karena rumusan data dalam sajian data, maka peneliti kembali melakukan pengumpulan data untuk mencari pendukung simpulan
yang telah dikembangkan sebagai usaha pendalaman data. Begitu berulang-ulang sampai mendapat simpulan yang memuaskan.
commit to user
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan inti penelitian pendidikan kaum marginal dengan pendekatan strukturalisme genetik, peneliti melakukan analisis data dari sumber data novel
Laskar Pelangi karya Andrea Hirata. Analisis data dilakukan dalam lima bagian. Pertama, analisis data yang berhubungan dengan struktur novel Laskar Pelangi karya
Andrea Hirata dalam membentuk totalitas makna yang terlihat melalui hubungan antartokoh dengan lingkungannya sehingga terlihat problematika yang dihadapi oleh
masing-masing tokoh. Kedua, analisis data yang berkaitan dengan kehidupan sosial Andrea Hirata yang berhubungan dengan novel Laskar Pelangi. Ketiga, analisis data
yang berhubungan dengan latar belakang sejarah atau peristiwa sosial budaya masyarakat Indonesia yang melahirkan Laskar Pelangi. Keempat, analisis data yang
berkaitan dengan dimensi pendidikan kaum marginal dalam novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata. Kelima, analisis data yang berhubungan dengan pandangan
dunia Andrea Hirata tentang masyarakat Indonesia dalam novel Laskar Pelangi. Kelima bagian analisis tersebut diuraikan sebagai berikut.
A. Struktur Novel Laskar Pelangi Karya Andrea Hirata yang
Mencerminkan Problematika Tokoh Akibat Hubungan Antartokoh Maupun Lingkungannya
Analisis struktural karya sastra merupakan jembatan dan prioritas utama dalam menganalisis unsur-unsur sastra lebih mendalam yang tidak dapat dihindari
dari tahap penelitian sastra karena analisis struktural akan memudahkan dalam mengidentifikasi dan mendeskripsikan tiap-tiap unsur sastra yang ada. Hal ini sejalan
68