Uji Multikolinearitas Uji Normalitas

berdistribusi normal atau dapat dikatakan bahwa persyaratan normalitas data bisa dipenuhi.

b. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah suatu keadaan di mana antar variabel bebas saling mempengaruhi sangat kuat. Persamaan regresi ganda yang baik adalah persamaaan yang bebas dari multikolonearitas. Ada tidaknya masalah multikolinearitas dalam sebuah model regresi dapat dideteksi dengan nilai VIF variance inflactor factor dan nilai toleransi tolerance. Suatu model regresi dikatakan bebas dari masalah multikolinearitas jika mempunyai nilai VIF lebih kecil dari 10 dan mempunyai nilai tolerance di atas 0,0001. Dalam model regresi ini, hasil uji multikolinearitas dapat dilihat dari tabel berikut: Tabel 4.28. Hasil Uji Multikolinearitas Hipotesis Pertama Model Correlations Collinearity Statistics Zero-order Partial Part Tolerance VIF 1 Constant disiplin kerja .553 .585 .443 .968 1.033 kepuasan kerja .652 .675 .562 .968 1.033 a. Dependent Variable: Prestasi kerja Sumber: Hasil Penelitian, 2010 data diolah Berdasarkan hasil pengolahan pada Tabel 4.28 menunjukkan nilai VIF dan tolerance semua variabel dalam penelitian ini tidak mengalami multikolinearitas. Hal ini ditunjukkan oleh nilai VIF ketiga variabel tersebut yang besarnya kurang dari 10, dan nilai tolerance jauh melebihi angka 0,0001. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara dalam model regresi ini seluruh variabel bebas tidak terjadi masalah multikolinearitas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Deteksi ada atau tidaknya masalah heteroskedastisitas dalam suatu model regresi bisa dilakukan dengan melihat pola titik-titik pada grafik scatterplot dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut: Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik membentuk suatu pola yang teratur, maka telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar tidak teratur maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Hasil dari pelaksanaan uji heteroskedastisitas terlihat pada Gambar 4.4 berikut ini: pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara Sumber: Hasil Penelitian, 2010 data diolah Gambar 4.4. Hasil Uji Heteroskedastisitas Hipotesis Pertama Gambar di atas menunjukkan bahwa titik-titik yang dihasilkan menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola atau trend garis tertentu. Gambar di atas juga menunjukkan bahwa sebaran data ada di sekitar titik nol. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa model regresi ini bebas dari masalah heteroskedastisitas, dengan perkataan lain: variabel-variabel yang akan diuji dalam penelitian ini bersifat homokedastis. pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara IV.5.1.2. Hasil uji hipotesis pertama Pengujian hipotesis pertama menyatakan bahwa disiplin kerja dan kepuasan kerja berpengaruh terhadap prestasi kerja pegawai di Kecamatan Medan Denai. Dalam hal ini pegawai Kecamatan Medan Denai telah melakukan peningkatan prestasi kerjanya dengan memberikan peluang kepada pegawai untuk meningkatkan disiplin kerja melalui pemberian aturan dan ketentuan dalam bekerja, meningkatkan kepuasan kerja dengan memberikan balas jasa yang memadai dan berbagai fasilitas serta tunjangan bagi pegawai. Untuk mempermudah pembacaan hasil dan interpretasi analisis regresi maka digunakan untuk persamaan. Persamaan atau model tersebut berisi konstanta dan koefisien-koefisien regresi yang didapat dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan sebelumnya. Persamaan regresi yang telah dirumuskan kemudian dengan bantuan program SPSS dilakukan pengolahan data sehingga didapat persamaan akhir sebagai berikut: Tabel 4.29. Hasil Uji Koefisien Regresi Hipotesis Pertama Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta 1 Constant 2.631 3.643 Disiplin kerja X 1 .478 .085 .451 Kepuasan kerja X 2 .449 .063 .571 a. Dependent Variable: Prestasi kerja Sumber: Hasil Penelitian, 2010 data diolah pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Tabel 4.29 di atas, maka persamaan regresi linier berganda dalam penelitian ini adalah: Y =2,631 + 0,478X 1 + 0,449X 2 Pada model regresi ini, nilai konstanta yang tercantum sebesar 2,631 dapat diartikan jika variabel bebas dalam model diasumsikan sama dengan nol, secara rata- rata variabel di luar model tetap akan meningkatkan prestasi kerja pegawai sebesar 2,631 satuan. Nilai besaran koefisien regresi â 1 sebesar 0,478 pada penelitian ini dapat diartikan bahwa variabel disiplin kerja X 1 berpengaruh positif terhadap prestasi kerja pegawai Y di Kecamatan Medan Denai. Hal ini menunjukkan bahwa ketika pegawai menerapkan kedisiplinan dalam setiap menjalankan pekerjaan kemudian mengalami peningkatan sebesar satu satuan, maka prestasi kerja pegawai Kecamatan Medan Denai juga akan mengalami peningkatan sebesar 0,478 satuan. Nilai besaran koefisien regresi â 2 sebesar 0,449 pada penelitian ini dapat diartikan bahwa variabel kepuasan kerja X 2 berpengaruh positif terhadap prestasi kerja pegawai Y di Kecamatan Medan Denai. Hal ini menunjukkan bahwa ketika kepuasan kerja pegawai mengalami peningkatan sebesar satu satuan, maka prestasi kerja pegawai Kecamatan Medan Denai juga akan mengalami peningkatan sebesar 0,449 satuan. Berdasarkan hasil regresi diketahui bahwa nilai disiplin kerja pegawai lebih besar dibandingkan dengan kepuasan kerja pegawai dalam mempengaruhi prestasi kerja pegawai di Kecamatan Medan Denai. Hal tersebut dapat dijelaskan bahwa pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara kedisiplinan yang terbentuk akan menjadi indikasi yang paling baik dalam mengukur dan menilai hasil kerja seorang pegawai sedangkan rasa puas dalam bekerja tidak terlalu terlihat jelas karena sifatnya abstrak mempengaruhi prestasi kerja. Penerapan disiplin dalam suatu pemerintahan sebagai indikasi pertama berlakunya ketaatan dalam proses memperoleh prestasi kerja pegawai. Jika pegawai melaksanakan disiplin yang baik maka prestasi kerja selalu akan meningkat sehingga kepuasan juga semakin tinggi. Kepuasan yang tinggi sebagai salah satu penyebabnya adalah pemberian balas jasa yang memadai. Jadi disiplin kerja memiliki pengaruh yang lebih dominan dibandingkan dengan perasaan puas dalam bekerja. Disiplin kerja selalu berhubungan langsung dengan proses pelaksanaan kerja pegawai sedangkan perasaan puas sulit diukur dengan cara imbalan saja. Nilai koefisien determinasi R 2 dipergunakan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas yang terdiri dari disiplin kerja X 1 dan kepuasan kerja X 2 terhadap prestasi kerja pegawai Y di Kecamatan Medan Denai. Hasil Uji determinasi dapat dilihat pada Tabel 4.30 berikut ini: Tabel 4.30. Hasil Uji Koefisien Determinasi Hipotesis Pertama Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .789 a .622 .609 2.91641 a. Predictors: Constant, kepuasan kerja, disiplin kerja b. Dependent Variable: prestasi kerja Sumber: Hasil Penelitian, 2010 data diolah pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Tabel 4.30 diperoleh nilai koefisien determinasi R 2 sebesar 0,622 62,2. Sehingga dapat dikatakan bahwa 62,2 variasi variabel terikat yaitu prestasi kerja pegawai Y pada model dapat dijelaskan oleh variabel bebas yaitu variabel disiplin kerja X 1 dan kepuasan kerja X 2 sedangkan sisanya sebesar 37,8 dipengaruhi oleh variabel lain di luar model. Faktor lain yang dimaksud di sini adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi kerja selain disiplin kerja, kepuasan kerja seperti misalnya bakat, kepemimpinan, kebijakan manajemen, sistem balas jasa, lingkungan dan fasilitas, iklim kerja, motivasi dan kemampuan kerja, teknologi, manajemen, kesempatan berprestasi dan lain sebagainya. IV.5.1.3. Uji serempak hipotesis pertama Pengaruh variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen dianalisis dengan menggunakan uji F, yaitu dengan memperhatikan signifikansi nilai F pada output perhitungan dengan tingkat alpha 5. Jika nilai signifikansi uji F lebih kecil dari 5 maka terdapat pengaruh antara semua variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil pengujian uji F pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.31 di bawah ini: pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara Tabel 4.31. Hasil Uji F Hipotesis Pertama Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 839.387 2 419.694 49.344 .000 a Residual 510.327 60 8.505 Total 1349.714 62 a. Predictors: Constant, kepuasan kerja, disiplin kerja b. Dependent Variable: prestasi kerja Sumber: Hasil Penelitian, 2010 data diolah Pada hasil uji regresi dalam penelitian ini, diketahui nilai uji F hitung sebesar 49,344 lebih besar dibandingkan dengan nilai F tabel sebesar 2,76 dengan signifikansi á 0,000 á lebih kecil dari alpha 5 0,05. Hal ini mengidentifikasikan bahwa hasil penelitian Ho ditolak dan sebaliknya Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua variabel independen yaitu disiplin kerja dan kepuasan kerja, dalam penelitian ini secara bersama-sama simultan berpengaruh terhadap prestasi kerja pegawai di Kecamatan Medan Denai, dengan tingkat pengaruh yang sangat signifikan. Hal tersebut berarti jika disiplin kerja dan kepuasan kerja secara bersama-sama mengalami kenaikan maka akan berdampak pada kenaikan prestasi kerja pegawai Y, sebaliknya jika siplin kerja dan kepuasan kerja secara bersama- sama mengalami penurunan maka akan berdampak pada penurunan prestasi kerja pegawai Y. Hasil ini berarti bahwa disiplin kerja dan kepuasan kerja sangat menentukan dalam peningkatan prestasi kerja pegawai Kecamatan Medan Denai. Besarnya tingkat pengaruh kedua variabel ini dapat dijadikan pedoman bagi Kecamatan Medan Denai pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara sebagai upaya meningkatkan prestasi kerja pegawainya. Upaya dalam meningkatkan prestasi kerja pegawai ini dapat mudah dilakukan dengan senantiasa mempertimbangkan setiap indikator disiplin kerja dan kepuasan kerja yang menjadi kebutuhan setiap pegawai di Kecamatan Medan Denai. Disiplin kerja yang selama ini tercipta di Kecamatan Medan Denai yang ditandai dengan apel setiap hari, penggunaan absensi dalam setiap memasuki dan keluar kantor, peraturan yang menegaskan tindakan bagi yang tidak disiplin dan ketaatan dalam melayani masyarakat, selalu mencerminkan prestasi kerja pegawai selama ini sangat baik. Sedangkan kepuasan kerja didasarkan atas pemberian balas jasa yang sudah layak oleh pemerintah kepada setiap pegawai di Kecamatan Medan Denai. IV.5.1.4. Uji parsial hipotesis pertama Hasil pengujian hipotesis pertama secara parsial dapat dilihat pada Tabel 4.32 berikut: Tabel 4.32. Hasil Uji t Hipotesis Pertama Model t Sig. 1 Constant .722 .473 Disiplin kerja X 1 5.587 .000 Kepuasan kerja X 2 7.083 .000 a. Dependent Variable: Prestasi kerja Dari Tabel 4.32 di atas diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Nilai t hitung untuk variabel disiplin kerja 5,587 lebih besar dibandingkan dengan nilai t tabel pada á=5 dan n-2 63-2=61 maka diperoleh t tabel 1,674, atau nilai pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara sig. t untuk variabel disiplin kerja 0,000 lebih kecil dari alpha 0,025. Berdasarkan hasil yang diperoleh maka menolak Ho dan menerima . H a untuk variable disiplin kerja. Dengan demikian, secara, parsial disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja pegawai Kecamatan Medan Denai. Hal ini memberi arti bahwa dengan disiplin kerja adalah usaha untuk meningkatkan prestasi kerja pegawai dan untuk meningkatkan kedisiplinan kualitas sumber daya manusia pada setiap unit kerja. 2. Nilai t hitung untuk variabel kepuasan kerja 7,083 lebih besar dibandingkan dengan nilai t tabel 1,671, atau nilai sig. t untuk variabel kepuasan kerja 0,000 lebih kecil dari alpha 0,025. Berdasarkan hasil yang diperoleh maka menolak Ho, dan menerima Ha untuk variabel kepuasan kerja. Dengan demikian, secara parsial kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja pegawai. Hal ini memberi arti bahwa kepuasan kerja sangat penting dalam upaya mempengaruhi prestasi kerja pegawai Kecamatan Medan Denai. Pegawai yang merasa puas dalam bekerja selalu termotivasi sehingga mudah untuk meningkatkan prestasi kerjanya. Berdasarkan hasil uji parsial hipotesis pertama, diperoleh suatu kesimpulan bahwa ternyata kepuasan kerja di dalam suatu organisasi lebih berpengaruh terhadap prestasi kerja dibandingkan dengan disiplin kerja, di mana disiplin kerja seperti tingkat kehadiran, tata cara kerja, kesadaran bekerja dan ketaatan pada atasan serta tanggung jawab ditimbulkan juga oleh kepuasan kerja. Kepuasan kerja yang berasal dari pekerjaan itu sendiri, promosi pegawai, pembayaran balas jasa, penyeliaan pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara supervisi dan rekan kerja juga menimbulkan keinginan pegawai untuk disiplin yang arahnya kepada peningkatan prestasi kerja pegawai. Kepuasan kerja yang tinggi bagi pegawai akan menumbuhkan rasa disiplin dalam bekerja sehingga prestasi kerja juga akan meningkat. Oleh sebab itu pengaruh kepuasan kerja lebih besar dibandingkan dengan prestasi kerja pegawai di Kecamatan Medan Denai.

IV.5.2. Pengujian Hipotesis Kedua

IV.5.2.1. Pengujian asumsi klasik hipotesis kedua Sebelum melakukan pengujian hipotesis dari penelitian ini, terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik. Uji asumsi klasik dilakukan dalam upaya untuk memperoleh hasil analisis regresi yang sahih valid, valid menentukan alat uji regresi berganda dapat digunakan atau tidak. Ada 3 asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu: normalitas data, tidak ada multikolinearitas dan tidak ada heteroskedastisitas. Berikut ini pengujian untuk menentukan apakah ketiga asumsi klasik tersebut dipenuhi atau tidak.

a. Uji Normalitas

Sebelum dilakukan pengolahan data dengan menggunakan uji regresi, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data. Uji normalitas data dilakukan untuk menganalisis apakah syarat persamaan regresi sudah dipenuhi atau belum dengan melihat gambar normal histogram dan p-plot. Output dari uji normalitas data adalah berupa gambar visual yang menunjukkan jauh-dekatnya titik-titik pada gambar tersebut dengan garis diagonal. Jika data berasal dari distribusi normal, maka nilai- nilai sebaran data yang tercermin dalam titik-titik pada output akan terletak di sekitar pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara garis diagonal. Sebaliknya, jika data berasal dari distribusi yang tidak normal maka titik-titik tersebut tersebar tidak di sekitar garis diagonal terpencar jauh dari garis diagonal. Hasil pengujian normalitas dengan menggunakan analisa grafik dilihat pada Gambar 4.5 sebagai berikut: Sumber: Hasil Penelitian, 2010 data diolah Gambar 4.5. Hasil Uji Normalitas Hipotesis Kedua dengan Menggunakan Histogram Dengan cara membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati normal, dari Gambar 4.5 di atas dapat disimpulkan bahwa distribusi data normal karena grafik histogram menunjukkan distribusi data mengikuti garis diagonal pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara yang tidak menceng ke kanan dan tidak menceng ke kiri atau normal. Dalam hal ini berarti Ho diterima yang berarti data residual berdistribusi normal. Sumber: Hasil Penelitian, 2010 data diolah Gambar 4.6. Hasil Uji Normalitas Hipotesis Kedua dengan Menggunakan P_Plot Gambar di atas menunjukkan bahwa sebaran data pada gambar di atas bisa dikatakan tersebar di sekeliling garis diagonal tidak terpencar jauh dari garis diagonal. Hasil ini menunjukkan bahwa data yang akan diregresi dalam penelitian ini berdistribusi normal atau dapat dikatakan bahwa persyaratan normalitas data bisa dipenuhi. pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara

b. Uji Multikolinearitas