Medan Denai. Oleh karena itu, pegawai kecamatan melingkupi seluruh pegawai negeri sipil yang bertugas di wilayah kecamatan Medan Denai termasuk pegawai
yang ada di kelurahan-kelurahan. Adapun kecamatan Medan Denai terdiri dari 6 kelurahan yaitu: Kelurahan Tegal Sari Mandala I, Kelurahan Tegal Sari Mandala II,
Kelurahan Tegal Sari Mandala III, Kelurahan Denai, Kelurahan Binjai dan Kelurahan Menteng. Sebagai instansi pemerintahan, Kecamatan Medan Denai melakukan
pembinaan terhadap pegawai-pegawainya untuk menuju kepada prestasi kerja. Proses menuju kepada prestasi kerja pegawai dilakukan dengan peningkatan disiplin dalam
bekerja dan kepuasan kerjanya.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang masalah
yang telah
dikemukakan, permasalahannya dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh disiplin kerja dan kepuasan kerja terhadap prestasi kerja
pegawai di Kecamatan Medan Denai? 2.
Bagaimana pengaruh budaya organisasi terhadap disiplin kerja di Kecamatan Medan Denai?
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh disiplin kerja dan kepuasan kerja terhadap prestasi kerja pegawai di Kecamatan Medan Denai.
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh budaya organisasi terhadap
disiplin kerja di Kecamatan Medan Denai.
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1.
Sebagai sumbangan pemikiran bagi pemerintah daerah tentang disiplin kerja, kepuasan kerja, budaya organisasi dan prestasi kerja, khususnya di Kecamatan
Medan Denai. 2.
Bagi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara menambah studi kepustakaan mengenai pengaruh disiplin kerja dan kepuasan kerja, budaya
organisasi, terhadap prestasi kerja pegawai di Kecamatan Medan Denai. 3.
Sebagai memberikan wawasan tambahan bagi peneliti dalam melatih diri berpikir secara ilmiah di bidang Manajemen Sumber Daya Manusia khususnya yang
berkaitan dengan disiplin kerja, kepuasan kerja, budaya organisasi dan prestasi kerja.
4. Sebagai bahan rujukan bagi penelitian selanjutnya yang akan melakukan
penelitian yang sama di masa yang akan datang.
1.5. Kerangka Berpikir
Untuk mencapai tujuan organisasi, maka perlu sekali pegawai-pegawai yang ada dapat bekerja secara efektif dan efisien sehingga prestasi kerja mereka dapat
ditingkatkan. Untuk meningkatkan prestasi kerja, mereka perlu ditingkatkan
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
kemampuannya. Dengan peningkatan kemampuan, moral, etika, disiplin, gairah kerja dan akhirnya meningkatkan prestasi kerja pegawai dan organisasi.
Menurut Strauss dan Syales dalam Handoko 2002, kepuasan kerja juga penting untuk aktualisasi diri. Pegawai yang tidak memperoleh kepuasan kerja tidak
akan pernah mengalami kematangan psikologik dan pada gilirannya akan menjadi frustasi. Pegawai seperti ini akan sering melamun, mempunyai semangat rendah,
cepat lelah dan bosan, emosi yang tidak stabil, sering absen dan melakukan kesibukan yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan yang harus dilakukan. Sedangkan
pegawai yang mendapatkan kepuasan kerja biasanya mempunyai catatan kehadiran yang baik, dan berprestasi kerja lebih baik dari pada pegawai yang tidak memperoleh
kepuasan kerja. Kepuasan kerja mempengaruhi tingkat perputaran pegawai dan absensi. Jika kepuasan kerja pegawai meningkat maka perputaran pegawai dan
absensi menurun. Menurut Uswara dan Dwiantara 2004 bahwa budaya organisasi yang kuat,
adaptif dan dinamis memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kesuksesan kinerja ekonomi dan kinerja manajerial organisasi dalam jangka panjang. Hubungan antara
budaya organisasi organization culture dengan sukses-gagalnya kinerja suatu organisasi diyakini oleh para ilmuan perilaku organisasi dan manajemen serta
sejumlah peneliti akuntansi manajeman sangat erat. Budaya organisasi melalui penerapan disiplin kerja diyakini merupakan faktor penentu utama terhadap
kesuksesan kinerja ekonomi dan suatu organisasi, budaya dalam organisasi dalam hal ini adalah budaya berdisiplin dan budaya berprestasi.
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
Menurut Lako dalam Usmara dan Dwintara, 2004, menjelaskan: “Survei dilakukan Kotter dan Hesket terhadap 207 perusahaan dari 22 industri di Amerika
Serikat selama periode 1977-1988 menunjukkan bahwa budaya organisasi corporate culture memiliki suatu kekuatan dan dapat meningkatkan kinerja organisasi dalam
jangka panjang melalui peningkatan disiplin kerja”. Sesungguhnya antar budaya organisasi dengan kepuasan pegawai terdapat hubungan, di mana budaya culture
dikatakan memberi pedoman seorang pegawai bagaimana dia mempersepsikan karakteristik budaya suatu organisasi, nilai yang dibutuhkan pegawai dalam bekerja,
berinteraksi dengan kelompoknya, dengan sistem dan administrasi, serta berinteraksi dengan atasannya. Hasil penelitian Rogga 2001 menyatakan bahwa budaya
organisasi dapat meningkatkan disiplin kerja pegawai. Menurut Schein 2000 memperlihatkan bahwa para pegawai akan merasa
lebih puas dan memegang teguh komitmennya jika nilai-nilai mereka sesuai dengan nilai-nilai organisasi. Suatu organisasi dalam pencapaian tujuannya sangat
memerlukan budaya organisasi yang kondusif. Budaya organisasi adalah sekumpulan nilai yang dengan sengaja diambil dan dikembangkan oleh pemilik founders untuk
dijadikan pegangan dalam bersikap dan bertindak bagi seluruh pegawai. Biasanya budaya organisasi diawali dengan keluarnya aturan organisasi. Oleh sebab itu
pengaruh manajemen sangat penting dalam proses awal pembentukan budaya organisasi Burrack, 2001. Dapat pula dikatakan bahwa budaya organisasi adalah
segala sesuatu yang ada di dalam organisasi, termasuk cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang dipengaruhi oleh budaya yang ada dalam organisasi. Diharapkan pada
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
budaya yang kuat skornya tinggi akan memberi dampak yang baik pada kepuasan kerja pegawai, sehingga tidak menimbulkan ketidakpuasan pegawai yang bersifat
negatif seperti keluar dari pekerjaan, melakukan sabotase, dan lainnya. Menurut artikel tulisan Davis dan Landa 2000 bahwa dalam kehidupan
nyata semakin diyakini bahwa budaya organisasi lebih penting daripada kompensasi dalam rangka untuk mencapai kepuasan pegawai, kerjasama pimpinan dan pegawai,
serta produktivitas seluruh pekerja pada suatu industri. Budaya organisasi yang dikehendaki adalah budaya organisasi yang kuat
strong culture yaitu suatu budaya yang dipegang dan dilakukan dalam kehidupan kerja oleh banyak pegawai atau mencakup semua pegawai Robbins, 2003. Budaya
yang seperti ini akan mempunyai dampak positif bagi tercapainya kepuasan kerja pegawai dan peningkatan kinerja organisasi. Waxly dan Yulk 2001 mengatakan
bahwa semakin banyak aspek-aspek atau nilai dari organisasi yang sesuai dengan dirinya maka semakin tinggi pula tingkat kepuasan yang dirasakan. Hal ini sejalan
dengan discrepancy theory yang menyatakan bahwa kepuasan kerja dapat tercapai apabila tidak ada perbedaan antara apa yang menurut perasaan atau persepsinya telah
diperoleh atau dicapai melalui pekerjaan. Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, budaya organisasi merupakan sekumpulan sistem nilai yang dipakai
sebagai pedoman dalam bersikap dan bertingkah laku dalam organisasi. Jadi dapat dikatakan bila kepemilikan nilai-nilai individu sesuai dengan sistem nilai-nilai yang
ada di organisasi, maka individu tersebut akan semakin puas.
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
Gambar 1.1. Kerangka Berpikir
1.6. Hipotesis