Karakteristik Budaya Organisasi Teori tentang Budaya Organisasi

membantu penyusunan skema sistem kompensasi manajemen untuk eksekutif dan pegawai.

2.4.3. Karakteristik Budaya Organisasi

Menurut Robbins 2001, riset paling baru mengemukakan tujuh karakteristik primer berikut yang secara bersama-sama, menangkap hakikat dari budaya suatu organisasi. a. Inovasi dan pengambilan resiko. Sejauhmana pegawai didorong untuk inovatif dan mengambil resiko. b. Perhatian kerincian. Sejauhmana para pegawai diharapkan memperlihatkan presisi kecermatan, analisis, dan perhatian kepada rincian. c. Orientasi hasil. Sejauhmana manajemen memusatkan perhatian pada hasil bukannya pada teknik dan proses yang digunakan untuk mencapai hasil itu. d. Orientasi orang. Sejauhmana keputusan manajemen memperhitungkan efek hasil-hasil pada orang di dalam organisasi itu. e. Orientasi tim. Sejauhmana kegiatan kerja diorganisasikan sekitar tim-tim, bukannya individu-individu. f. Keagresifan. Sejauhmana orang-orang itu agresif dan kompetitif dan bukannya santai-santai. g. Kemantapan. Sejauhmana kegiatan organisasi menekankan dan mempertahankan status quo serta pertumbuhan. pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara Tiap karakteristik ini langsung pada suatu satu kesatuan dari rendah ketinggi. Maka dengan menilai organisasi itu berdasarkan tujuh karakteristik ini, akan diperoleh gambaran majemuk dari budaya organisasi itu. Gambaran ini menjadi dasar untuk perasaan pemahaman bersama yang dimiliki para anggota mengenai organisasi itu, bagaimana urusan diselesaikan di dalamnya, dan cara para anggota diharapkan berperilaku. Budaya organisasi yang unggul akan menciptakan organisasi yang sehat. Artinya budaya organisasi menjadi salah satu alat kunci atau penyebab tumbuhnya organisasi yang sehat. Budaya organisasi menjadi strategi, materi yang akan mengubah sikap dan perilaku, serta sebagai sarana untuk mencapai efisiensi dan penyesuaian dengan tuntutan zaman yang senantiasa berubah. Syarwhani dan Priyohadi dalam Rahmawati, 2004, menyatakan ada sepuluh variabel yang bisa dipantau untuk mengindikasikan budaya organisasi: 1. Individual initiative: Seberapa besar SDM dalam organisasi tersebut memiliki inisiatif yang cukup baik. 2. Risk Tolerance: Seberapa besar organisasi memiliki toleransi terhadap resiko, misalnya bila ada pegawai yang melakukan inovasi namun menghasilkan kesalahan fatal. 3. Direction: Apakah organisasi berjalan penuh birokrasi ataukah tidak ditemui hambatan yang cukup berarti. 4. Integration: Apakah organisasi cukup memiliki sistem dan prosedur yang memadai dan tidak dijumpai banyak tumpang tindih. pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara 5. Management support: Apakah para pimpinan puncak memiliki model atau metode untuk memberikan motivasi kearah kemajuan dan pandai mendorong bawahan untuk maju. 6. Control: Apakah organisasi memiliki sistem kontrol yang baik, sehingga penyimpangan-penyimpangan dapat dikendalikan dengan cukup baik. 7. Identity: Apakah organisasi memiliki cukup identitas khas yang dapat dipakai sebagai manifestasi atau cerminan keberadaan dan eksistensi organisasi tersebut. 8. Reward system: Apakah organisasi memiliki cukup model penghargaan yang mencakup bagi pengembangan dan pengakuan prestasi pegawai. 9. Conflic Tolerance: Apakah organisasi memiliki cukup toleransi terhadap konflik yang terjadi dan mampu mengelolah konflik untuk kemajuan organisasi. 10. Communication Pattern: Bagaimana dengan transparansi informasi, perangkat penggunaan media informasi dan sejenisnya. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel inilah yang menentukan ukuran-ukuran untuk melakukan penilaian-penilaian terhadap budaya organisasi yang ada di dalam suatu organisasi. Apabila seorang pimpinan telah sesuai dan benar-benar menerapkannya maka budaya organisasi tersebut akan menjadi budaya yang kuat. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dari proses terwujudnya budaya organisasi, sumber utama dan pertama budaya organisasi pasti berasal dari pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara pemilik atau pendiri danatau pemimpin yang pertama, sebagai orang yang pertama menentukan visi, strategi, filosofi dan nilai-nilai yang diterima dan dianut dalan organisasi, penerapan budaya organisasi yang sesuai dengan strategi yang dijalankan akan membuat organisasi berhasil dalam jangka waktu yang lama.

2.4.4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Budaya Organisasi