Aspek Produktivitas 1. Pengertian Produktivitas

melihat, merasa, meraba, dan mencium, yang dapat terjadi terpisah-pisah atau serentak. Persepsi terhadap Kesehatan dan Keselamatan Kerja K3 adalah pandangan karyawan terhadap apa yang diberikan perusahaan yang bertujuan supaya karyawan terjaga dan terjamin keselamatan dan kesehatan kerjanya. Persepsi disini tidak lepas dari respon kognitif yang mana suatu bentuk usaha untuk memahami pertama apa yang dipikirkan orang sewaktu mereka dihadapkan pada stimulus persuasif, dan kedua bagaimana pikiran serta proses kognitif yang berkaitan menentukan apakah mereka mengalami perubahan sikap dan sejauh mana perubahan itu terjadi. Greenwald, 1968; Petty, Ostrom Brock, 1981; Baron Byne dalam Azwar, 2002.

2. Aspek

‐aspek Kesehatan dan Keselamatan Kerja K3 Miner 1992 mengemukakan beberapa aspek keselamatan kerja, yaitu : 1. Pelatihan Keselamatan Kerja Program pelatihan untuk karyawan baru dan tidak terbiasa melakukan hal-hal yang termasuk dalam isi program keselamatan yang dipertimbangkan. Teknik yang digunakan untuk pelatihan keselamatan misalnya ceramah, peragaan, film dan simulasi kecelakaan. Universitas Sumatera Utara 2. Kontes dan Publisitas Keselamatan Publisitas keselamatan dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, yakni poster, buklet, nota khusus, dan artikel terbitan perusahaan. Selain itu, juga dapat dilakukan kontes untuk membantu perkembangan keselamatan. Misalnya dengan melakukan pertandingan antar departemen yang memiliki potensi kecelakaan yang sama. 3. Pengontrolan Lingkungan Kerja Perancangan tempat kerja dan peralatan yang digunakan merupakan pendekatan utama untuk mencegah kecelakaan dan yang paling efektif. Peralatanperlengkapan perlindungan diri atau Personal Protective Equipment PPE yang wajib disediakan oleh perusahaan kontraktor untuk semua karyawan : pakaian kerja, sepatu kerja, kacamata kerja, penutup telinga, sarung tangan, helm, masker, jas hujan, sabuk pengaman, tangga, dan P3K. Selain itu, hal lainyang perlu diperhatikan dalam pekerjaan konstruksi, yaitu lokasi pekerjaan dan merokok saat bekerja. Kebersihan tempat bekerja di kantor maupun di lokasi pekerjaan ikut menentukan hasil kerja bagi pekerja konstruksi. Perilaku merokok di lokasi pekerjaan beresiko mengakibatkan terjadinya kebakaran dan juga merugikan kesehatan Ervianto, 2005. Universitas Sumatera Utara 4. Pemeriksaan dan Disiplin Beberapa bentuk pemeriksaan misalnya dengan menyediakan peringatan awal terhadap kecelakaan dan menyediakan surat panggilan OSHA Occupational Safety and Health Administration. Pemeriksaan dilakukan oleh pengawas, anggota komite keselamatan, atau diwakilkan oleh pihak asuransi yang menangani kebijakan kompensasi pegawai perusahaan. Sementara kesehatan dan keselamatan kerja K3 yang ada di PT Ecogreen Oleochemicals adalah : 1. Safety lecture Merupakan suatu bentk ceramah yang diberikan pada karyawan baru. Ceramah ini berisi mengenai keselamatan dan kesehatan kerja K3 di PT Ecogreen, misalnya titik ‐titik lokasi yang berbahaya dari yang cukup berbahaya hingga daerah kritis, hal ‐hal yang tidak boleh dilakukan bila berada di daerah berbahaya, barang‐barang yang tidak boleh dibawa bila ada di daerah yang berbahaya, petunjuk penggunaan APD Alat Perlindungan Diri dan petunjuk bila terjadi kebakarankecelakaan. 2. Alat Perlindungan Diri APD Perusahaan menyediakan alat pelindung diri untuk semua bagian tubuh untuk mencegah bahaya yang mungkin terjadi. Karyawan maupun pengunjung serta orang-orang yang berada di dalam lingkungan pabrik wajib menggunakan alat pelindung diri. Alat pelindung diri untuk memasuki zona pabrik terdiri dari : Universitas Sumatera Utara a. Pelindung Kepala Topi Pelindung Seluruh karyawan, kontraktor, tamu, dan supplier harus memakai topi pelindung di daerah merah berbahaya restricted area. b. Pakaian Kerja dan Sarung Tangan 1. Seluruh karyawan karyawati selama bertugas harus mengenakan pakaian kerja yang telah disediakan oleh perusahaan yang sesuai dengan pekerjaan mereka. 2. Karyawan tidak dibenarkan memakai pakaian longgar di sekitar mesin-mesin yang berputar. 3. Pakaian khusus wajib dipakai bila mengerjakan pekerjaan di mana panas, percikan logam panas, tenaga-tenaga benturan, radiasi infra merah dan ultra violet dapat membahayakan tubuh. 4. Pakaian atau apron PVC poly vynil chloride lengkap dengan sarung tangan harus dipakai bila melakukan setiap pekerjaan dengan bahan- bahan kimia yang dapat mengganggu atau merusak kulit. 5. Menggunakan sarung tangan bila memegang benda-benda atau zat-zat yang dapat melukai atau membakar tangan. 6. Pekerja listrik menggunakan sarung tangan isolasi khusus. Universitas Sumatera Utara c. Sabuk Pengaman 1. Secara umum, para karyawan harus memakai sabuk pengaman untuk memberikan perlindungan bagi mereka yang sedang bekerja di tempat- tempat tinggi. 2. Memakai sabuk pengaman bila sedang bekerja dengan menggunakan masker gas atau masker saluran udara yang bekerja dalam ruanga- ruiangan tertutup. d. Pelindung Mata Safety Goggle 1. Karyawan harus memakai pelindung mata goggle bila sedang melakukan tugas-tugas pemeriksaan, pemeliharaan, atau operasi. 2. Karyawan yang bekerja di lokasi yang dapat membahayakan mata karena benda-benda halus yang mungkin berterbangan, zat-zat yang berahaya harus menggunakan alat pelindung mata dan tabir pelindung. e. Pelindung Telinga Karyawan harus menggunakan ear muff bila bekerja di sekitar mesin atau alat yang tingkat kebisingannya 25dB - 30dB Sementara itu, karyawan harus menggunakan ear plug bila bekerja di sekitar mesin atau alat yang tingkat kebisingannya 30dB – 40dB. f. Pelindung kaki Safety Shoes 1. Digunakan oleh karyawan yang berada pada tempat dimana mungkin terjadi cedera oleh zat-zat panas, korosif atau beracun atau benda- Universitas Sumatera Utara benada jatuh yang dapat mengakibatkan kecelakaan atau berada di lokasi yang senantiasa basah harus 2. Semua karyawan yang bekerja di lapangan, pabrik, bengkel-bengkel. g. Pelindung Pernapasan Jenis alat pelindung pernapasan : 1. Masker pernapasan untuk debu harus dipakai di daerah yang berdebu 2. Pelindung pernapasan untuk uap atau gas beracun harus digunakan apabila sedang mengecat atau menyemprotkan cairan pelarut atau menangani bahan kimia yang berbahaya. 3. Alat pernapasan tabungbreathing apparatus atau saluran udara harus digunakan apabila memasuki ruangan-ruangan tertutup. Bejana- bejana, tangki-tangki yang belum dites, dan ruangan yang penuh dengan asap di mana adanya kekurangan oksigen. 4. Kerudung kepala yang dilengkapi dengan alat pernapasan saluran udara. 3. Tim Tanggap Darurat Tim ini merupakan tim yang khusus dibentuk untuk menangani kebakaran yang terjadi di areal lokasi perusahaan yang diakibatkan bersenyawanya H2 hidrogen dengan udara dan rantai karbon sehingga menimbulkan api. Tim ini dilengkapi dengan alat pemadam kebakaran yang selalu siap siaga bila terjadi kebakaran. 4. Pemantauan Monitoring Universitas Sumatera Utara Pemantauan dilakukan per triwulan. Pemantauan ini dilakukan terhadap safety alarm, gas detector, dan noising. 5. Pelatihan penggunaan APAR Alat pemadaman Api Ringan dan bantuan pertama first aid Ini dilakukan agar karyawan dapat mengguanakan alat pemadam api yang sudah disediakan bila terjadi kebakaran ringan. Selain itu bantuan pertama first aid diberikan agar karyawan mengetahui tindakan awal yang harus dilakukan bila terjadi kecelakaan. 6. Pembuatan simbol‐simbol K3 di areal perusahaan 7. Program kesehatan Program kesehatan yang ada di PT Ecogreen misalnya disediakannya klinik P3K untuk karyawan yang mendadak sakit ketika sedang bekerja ataupun karyawan yang mengalami kecelakaan langsung dibawa ke klinik ini untuk mendapatkan pertolongan awal.

3. Tujuan Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja K3

Dokumen yang terkait

Pengaruh promosi jabatan dan lingkungan kerja terhadap semangat kerja PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN (Divisi Sumber Daya Manusia)

13 109 127

Analisis Pengaruh Kemampuan Individu dan Lingkungan Kerja terhadap Kepuasan Kerja dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening Pada Pegawai kependidikan Politeknik Negeri Lhokseumawe

2 101 146

Hubungan antara Persepsi terhadap Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dengan Employee Engagement

8 53 85

Pengaruh Motivasi Dan Pengalaman Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PTPN IV Bandar Pasir Mandoge Kabupaten Asahan

16 173 128

Pelaksanaan Keselamatan, Kesehatan Kerja (K3) Dan Sistem Manajemen K3 (Smk3) Dalam Memberikan Perlindungan Dan Meningkatkan Produktivitas Pekerja (Studi Pada Pt.Telkom Divre I Sumatra Dan Pt.Coca-Cola Bottling Indonesia)

18 134 183

Pengaruh Reward dan Budaya Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan Divisi Call Center pada PT Indosat Tbk Medan

2 94 119

Analisis Tingkat Penerapan Program Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Pengendalian Hazards dengan Pendekatan Risk Assessment pada PKS Torgamba PT. Perkebunan Nusantara III

5 84 153

Pengaruh Tingkat Pendidikan Dan Spesialisasi Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pada PT. Langkat Nusantara Kepong (Lnk)

36 477 117

EVALUASI PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP EVALUASI PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PRODUKTIVITAS PEKERJA.

0 6 13

Hubungan antara Persepsi terhadap Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dengan Employee Engagement

1 1 7