3. UU dan Peraturan Dengan adanya Undang Undang tentang pencegahan Kecelakaan Kerja, yaitu
Undang-Undang No 1 tahun 1970, perusahaan diharapkan dapat menaati peraturan yang telah diberlakukan oleh pemerintah, dan menerapkan program Kesehatan dan
Keselamatan Kerja K3, sehingga dapat meminimalisir kecelakaan kerja yang terjadi.
4. Nama Baik Perusahaan Suatu perusahaan yang mempunyai reputasi yang baik, dapat mempengaruhi
kemampuannya dalam bersaing dengan perusahaan lain. Menurut Barrie Paulson 1984 menyatakan bahwa perusahaan yang mempunyai reputasi atau nama baik,
akan dapat memberikan keuntungan baik langsung,maupun tidak langsung bagi perusahaan tersebut.
C. Hubungan Persepsi Terhadap Kesehatan dan Keselamatan Kerja K3 Dengan Produktivitas
Menurut Robbins 1998 persepsi dapat didefinisikan sebagai suatu proses mengorganisasikan dan menafsirkan kesan indera agar memberi makna pada
lingkungan. Siagian 1995 menyatakan persepsi merupakan suatu proses mengorganisasikan dan menginterpretasikan kesan-kesan sensori dalam usaha
memberikan sesuatu makna tertentu kepada lingkungan. Dalam persepsi, apa yang ingin dilihat oleh seseorang belum tentu sama dengan fakta yang sebenarnya.
Universitas Sumatera Utara
Keinginan seseorang itulah yang menyebabkan mengapa dua orang yang melihat atau mengalami hal yang sama memberikan interpretasi yang berbeda tentang apa yang
dilihat atau dialaminya. Interpretasi seseorang tentang kesan sensorinya mengenai lingkungannya akan sangat berpengaruh pada perilaku dalam Siagian, 1995.
Nitisemito 1982 menyatakan lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan
tugas-tugas yang dibebankan. Ramli 2010 menyatakan bahwa salah satu kondisi kerja adalah keamanan dalam bekerja. Penggunaan mesin, alat kerja, material, dan
proses produksi telah menjadi sumber bahaya yang dapat mencelakakan. Karena itu, di abad modern ini, aspek keselamatan telah menjadi tuntutan dan kebutuhan.
Pekerja yang menyadari dan merasakan bahwa lingkungan kerjanya cukup aman dan menyenangkan mengembangkan sikap positif terhadap berbagai komponen
pekerjaan yang kemudian menghasilkan kepuasan kerja yang lebih tinggi Srivastava, 2008. Persepsi pekerja terhadap lingkungan kesehatan kerja dibentuk oleh kondisi
kerja yang sebenarnya yang kemudian akan mempengaruhi kepuasan kerja, dimana pekerja yang merasa bahwa lingkungan kerjanya lebih sehat mempunyai kepuasan
kerja yang lebih tinggi pula Lowe, dkk, 2003. Hal yang sama juga dikemukakan oleh Lee 2006 yaitu rasa puas terhadap lingkungan kerja berhubungan dengan
kepuasan kerja.
Universitas Sumatera Utara
Persepsi terhadap keamanan kerja juga mempengaruhi kepuasan kerja yang akhirnya mempengaruhi kinerja, dimana pekerja yang mempunyai persepsi positif
terhadap keamanan kerja menujukkan kepuasan kerja yang lebih tinggi yang kemudian meningkatkan kinerjanya Ngo Mathies, 2010. Hal yang sama juga
dikemukakan oleh Parker, dkk 2003 bahwa persepsi terhadap lingkungan kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap sikap kerja kepuasan kerja,
motivasi, dan kinerja. Dalam hal ini sikap kerja kepuasan kerja dan komitmen menghubungkan persepsi terhadap lingkungan kerja dan kinerja seseorang.
Miner 1992 menyatakan bahwa pegawai yang memiliki kepuasan kerja adalah pegawai yang produktif. Dimana ciri-ciri orang yang produktif menurut
Nasution 2001 adalah :
1. Secara
konsisten selalu mencari gagasan yang lebih baik dan cara penyelesaian tugas
yang lebih baik. 2.
Selalu memberi saran‐saran untuk perbaikan secara sukarela.
3. Menggunakan
waktu secara efektif dan efisien. 4.
Selalu melakukan perencanaan dan menyertakan jadwal waktu.
5. Bersikap
positif terhadap pekerjaanya. 6.
Dapat berlaku sebagai anggota kelompok.
7. Dapat
memotivasi dirinya sendiri melalui dorongan dari dalam. 8.
Memahami pekerjaan orang lain yang lebih baik.
9. Mau
mendengarkan ide‐ide orang lain yang lebih baik.
Universitas Sumatera Utara
10. Hubungan
antar pribadi pada semua tingkatan dalam organisasi berlangsung dengan
baik. 11.
Sangat menyadari dan memperhatikan masalah pemborosan dan biaya‐biaya.
12. Mempunyai
tingkat kehadiran yang baik tidak banyak absen dalam pekerjaanya. 13.
Sering melampaui standar yang telah ditetapkan.
14. Selalu
mempelajari sesuatu yang baru dengan cepat. 15.
Bukan merupakan tipe orang yang selalu mengeluh dalam bekerja
Dari uraian-uraian di atas dapat dilihat hubungan yang positif antara persepsi terhadap kesehatan dan keselamatan kerja K3 dengan produktivitas. Ketika persepsi
terhadap kesehatan dan keselamatan kerja K3 tinggi maka akan meningkatkan kepuasan kerjanya yang kemudian akan meningkatkan produktivitas.
D. Hipotesis Penelitian