Alasan Pentingnya Kesehatan dan Keselamatan Kerja K3

4. Alasan Pentingnya Kesehatan dan Keselamatan Kerja K3

Ada beberapa alasan pentingnya memperhatikan masalah kesehatan dan keselamatan karyawan dalam bekerja, yaitu : 1. Kemanusiaan Karena dengan membiarkan terjadinya kecelakaan kerja, tanpa berusaha melakukan sesuatu untuk memperbaiki keadaan merupakan suatu tindakan yang tidak manusiawi. Hal ini dikarenakan kecelakaan kerja yang terjadi tidak hanya menimbulkan penderitaan bagi korbannya, misalnya kematian, lukacedera berat maupun ringan, tetapi juga mengakibatkan penderitaan bagi keluarga korban jika korban meninggal atau cacat. Oleh karena itu, perusahaan mempunyai kewajiban untuk melindungi pekerjanya dengan cara menyediakan lapangan kerja yang aman,serta jaminan kesehatan bagi karyawannya Ridley, 2008. 2. Ekonomi Setiap kecelakaan kerja yang terjadi akan menimbulkan kerugian ekonomi seperti kerusakan mesin, peralatan, bahan dan bangunan, biaya pengobatan, biaya santunan kecelakaan dan sebagainya. Oleh karena itu, dengan melakukan langkah- langkah pencegahan kecelakaan kerja, maka selain dapat mencegah terjadinya cedera pada pekerja, perusahaan juga dapat menghemat biaya yang harus dikeluarkan Suma’mur, 1989. Universitas Sumatera Utara 3. UU dan Peraturan Dengan adanya Undang Undang tentang pencegahan Kecelakaan Kerja, yaitu Undang-Undang No 1 tahun 1970, perusahaan diharapkan dapat menaati peraturan yang telah diberlakukan oleh pemerintah, dan menerapkan program Kesehatan dan Keselamatan Kerja K3, sehingga dapat meminimalisir kecelakaan kerja yang terjadi. 4. Nama Baik Perusahaan Suatu perusahaan yang mempunyai reputasi yang baik, dapat mempengaruhi kemampuannya dalam bersaing dengan perusahaan lain. Menurut Barrie Paulson 1984 menyatakan bahwa perusahaan yang mempunyai reputasi atau nama baik, akan dapat memberikan keuntungan baik langsung,maupun tidak langsung bagi perusahaan tersebut.

C. Hubungan Persepsi Terhadap Kesehatan dan Keselamatan Kerja K3 Dengan Produktivitas

Menurut Robbins 1998 persepsi dapat didefinisikan sebagai suatu proses mengorganisasikan dan menafsirkan kesan indera agar memberi makna pada lingkungan. Siagian 1995 menyatakan persepsi merupakan suatu proses mengorganisasikan dan menginterpretasikan kesan-kesan sensori dalam usaha memberikan sesuatu makna tertentu kepada lingkungan. Dalam persepsi, apa yang ingin dilihat oleh seseorang belum tentu sama dengan fakta yang sebenarnya. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh promosi jabatan dan lingkungan kerja terhadap semangat kerja PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN (Divisi Sumber Daya Manusia)

13 109 127

Analisis Pengaruh Kemampuan Individu dan Lingkungan Kerja terhadap Kepuasan Kerja dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening Pada Pegawai kependidikan Politeknik Negeri Lhokseumawe

2 101 146

Hubungan antara Persepsi terhadap Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dengan Employee Engagement

8 53 85

Pengaruh Motivasi Dan Pengalaman Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PTPN IV Bandar Pasir Mandoge Kabupaten Asahan

16 173 128

Pelaksanaan Keselamatan, Kesehatan Kerja (K3) Dan Sistem Manajemen K3 (Smk3) Dalam Memberikan Perlindungan Dan Meningkatkan Produktivitas Pekerja (Studi Pada Pt.Telkom Divre I Sumatra Dan Pt.Coca-Cola Bottling Indonesia)

18 134 183

Pengaruh Reward dan Budaya Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan Divisi Call Center pada PT Indosat Tbk Medan

2 94 119

Analisis Tingkat Penerapan Program Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Pengendalian Hazards dengan Pendekatan Risk Assessment pada PKS Torgamba PT. Perkebunan Nusantara III

5 84 153

Pengaruh Tingkat Pendidikan Dan Spesialisasi Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pada PT. Langkat Nusantara Kepong (Lnk)

36 477 117

EVALUASI PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP EVALUASI PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PRODUKTIVITAS PEKERJA.

0 6 13

Hubungan antara Persepsi terhadap Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dengan Employee Engagement

1 1 7