BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Kualitatif
Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang temuan-temuaannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hubungan lainnya dalam Strauss
dan Corbin, 2003. Bogdan dan Taylor dalam Moleong, 2005 mengatakan salah satu kekuatan
dari pendekatan kualitatif adalah dapat memahami gejala sebagaimana subjek mengalaminya, sehingga dapat diperoleh gambaran yang sesuai dengan diri
subjek dan bukan semata-mata penarikan kesimpulan sebab akibat yang dipaksakan.
Pendekatan kualitatif dipandang lebih sesuai untuk mengetahui dinamika kesepian pada dewasa madya yang hidup melajang. Hal ini sesuai dengan yang
dikatakan oleh Poerwandari 2007 bahwa pendekatan yang sesuai untuk penelitian yang tertarik dalam memahami manusia dengan segala
kekompleksitasannya sebagai makhluk subjektif adalah pendekatan kualitatif, kesepian adalah hal yang bersifat subjektif yang dirasakan oleh setiap individu.
Oleh karena itu peneliti menggunakan pendekatan kualitatif sebagai metode dalam meneliti kesepian pada dewasa madya yang hidup melajang, sehingga hasil
yang didapat dari penelitian ini dapat memberikan gambaran dan dinamika yang luas tentang kesepian pada dewasa madya yang hidup melajang.
Universitas Sumatera Utara
B. Metode Pengambilan Data
Sesuai dengan sifat penelitian kualitatif yang terbuka dan luas, metode pengambilan data kualitatif sangat beragam.
Lofland dan Lofland dalam Moleong, 2005 menyatakan bahwa sumber data utama dalam penelitian kulitatif adalah kata-kata atau tindakan, selebihnya adalah
data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara. Alasan peneliti menggunakan
wawancara karena dalam pengambilan data, informasi yang sangat diperlukan adalah berupa kata-kata yang dikemukakan oleh subjek atau responden penelitian
secara langsung, sehingga data tersebut benar-benar mewakili perasaan dan
informasi yang diperlukan dalam penelitian. 2.
Wawancara
Wawancara menurut Moleong 2005 adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara
interviewer yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Wawancara kualitatif dilakukan
bila peneliti bermaksud untuk memperoleh pengetahuan tentang makna-makna subjektif yang dipahami individu, berkenaan dengan topik yang diteliti dan
bermaksud melakukan eksplorasi terhadap isu tersebut, suatu hal yang tidak dapat dilakukan melalui pendekatan lain Banister, dalam Poerwandari, 2007.
Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam depth interview. Pertanyaannya ditentukan terlebih dahulu dan berbentuk open-
ended question Gay dan Airasian, 2003. Dalam penelitian ini peneliti dilengkapi
Universitas Sumatera Utara
dengan pedoman wawancara yang berfungsi semata-mata untuk memuat pokok- pokok pertanyaan yang akan diajukan yaitu open-ended question pertanyaan-
pertanyaan terbuka yang bertujuan menjaga agar arah wawancara tetap sesuai dengan tujuan penelitian Poerwandari, 2001. Aspek yang ingin diungkap
melalui wawancara dalam penelitian ini adalah hal-hal yang berhubungan dengan kesepian pada dewasa madya yang hidup melajang. Meliputi penyebab individu
melajang dan penyebab kesepian, perasaan-perasaan kesepian, faktor yang mempengaruhi kesepian, dan reaksi kesepian individu dewasa madya lajang.
C. Responden Penelitian