C. Melajang
1. Pengertian Melajang
Menurut Stein 1976 melajang single adalah individu yang tidak menikah atau terlibat dalam hubungan homoseksual dan heteroseksual.
a. Keuntungan Melajang
Beberapa keuntungan melajang adalah dalam DeGenova, 2008: 1
Lebih banyak kesempatan untuk mengembangkan diri dan mengembangkan personal.
2 Adanya kesempatan untuk bertemu orang-orang yang berbeda dan untuk
mengembangkan serta menikmati pertemanan yang berbeda. 3
Kebebasan secara ekonomi dan pembekalan diri. 4
Lebih tervariasi pengalaman seksualnya. 5
Kebebasan untuk mengontrol kehidupannya sendiri. 6
Lebih memiliki kesempatan untuk mengubah, mengembangkan karir. b.
Kerugian Melajang Beberapa kerugian melajang adalah dalam DeGenova, 2008:
1 Kesepian dan hubungan persahabatan yang kurang.
2 Kesulitan ekonomi.
3 Merasa terasing dalam beberapa pertemuan sosial.
4 Frustrasi seksual.
5 Tidak memiliki anak atau keluarga yang dapat membawa anak-anak.
Beberapa individu merasakan banyak keuntungan dalam mempertahankan status lajang, yang meliputi:
Universitas Sumatera Utara
a. Memiliki waktu dan kesempatan untuk membuat keputusan sendiri tentang
tujuan hidup. b.
Memiliki waktu untuk mengembangkan diri dan finansial untuk mencapai tujuan.
c. Bebas untuk membuat keputusan sendiri dan menjalankan rencana dan minat
yang telah direncanakan sendiri. d.
Memiliki kesempatan untuk mencari tempat-tempat baru dan mencoba sesuatu yang baru.
e. Mempertahankan privacy.
2. Sebab-sebab Melajang
Penelitian Austrom dan Hanel 1985, Frazier dkk 1996, Lewis dan Moon, 1997 menunjukkan sebab-sebab individu dewasa hidup melajang yaitu:
a. Pilihan personal yaitu hidup melajang karena merupakan pilihan mereka
sendiri, dan mempunyai argumen positif untuk tetap melajang b.
Keadaan eksternal, misalnya tidak menemukan seseorang yang cocok, dan c.
Defisit personal atau menyalahkan diri sendiri, misalnya merasa malu atau merasa tidak menarik
Menurut Sunarto 2000 salah satu faktor yang menyebabkan enundaan perkawinan atau bahkan keinginan untuk tetap hidup melajang di kalangan orang
muda adalah keinginan untuk tetap bebas, seperti bebas untuk mengambil resiko, bebas bereksperimen dan membuat suatu perubahan tanpa memikirkan efek dari
pemenuhan terhadap orang lain. Ada juga yang menikmati kebebasan dalam
Universitas Sumatera Utara
hubungan seksual, menganggap bahwa melajang itu menyenaangkan, dan ada yang senang dengan kesendirian. Selain itu ada juga yang menghindari
perkawinan karena takut bercerai Papalia Olds, 1995. Kephart dalam Dyer, 1983 selain faktor-faktor yang bersifat individual di
atas terdapat faktor sosial, ekonomi, dan demografi yang memicu peningkatan hidup melajang. Pada populasi perempuan, peningkatan hidup melajang
dipengaruhi tingkat pendidikan, perluasan kesempatan kerja yang memampukan mereka untuk menghidupi diri sendiri dan pergerakan liberal perempuan.
Berkurangnya kekhwatiran para perempuan terhadap stigma yang berlaku di masyarakat terutama label “perawan tua” juga memberikan kontribusi terhadap
meningkatnya jumlah perempuan yang melajang. Menurut Hurlock 1980 kebanyakan orang yang tidak menikah mempunyai
alasan-alasan yang kuat untuk tetap melajang. Beberapa dari alasan tersebut adalah karena faktor lingkungan, dan beberapa lagi karena faktor pribadi. Alasan
yang paling umum diberikan adalah sebagai berikut: a.
Penampilan seks yang tidak menarik dan tidak tepat. b.
Cacat fisik atau penyakit lama. c.
Sering gagal dalam mencari pasangan. d.
Tidak mau memikul tanggung jawab perkawinan dan orangtua. e.
Keinginan untuk meniti karir yang menuntut kerja lama dan jam kerja tanpa batas dan banyak bepergian.
f. Tidak seimbangnya jumlah anggota masyarakat wanita dan pria di masyarakat
tempat ia tinggal.
Universitas Sumatera Utara
g. Jarang mempunyai kesempatan untuk berjumpa dan berkumpul dengan lawan
jenis yang dianggap cocok dan sepadan. h.
Mempunyai tanggung jawab keuangan dan waktu untuk orangtua dan saudara- saudaranya.
i. Kekecewaan yang pernah dialami karena kehidupan keluarga yang tidak
bahagia pada masa lalu atau pengalaman pernikahan yang tidak membahagiakan yang dialami oleh temannya.
j. Mudahnya fasilitas untuk melakukan hubungan seksual tanpa menikah.
k. Gaya hidup yang menggairahkan.
l. Besarnya kesempatan untuk meningkatkan jenjang karir.
m. Kebebasan untuk mengubah dan melakukan percobaan dalam pekerjaan dan
gaya hidup. n.
Mempunyai kepercayaan bahwa mobilitas sosial akan lebih mudah diperoleh apabila dalam keadaan lajang daripada menikah.
o. Persahabatan dengan anggota kelompok seks sejenis yang begitu kuat dan
memuaskan. p.
Homoseksual.
3. Faktor-faktor Melajang